19

18 2 0
                                    

Haloo pasti kangen ya? hehe
selamat membacaaa readers💗🌷
jangan lupa vote dan komen💗

"aku ngerti trauma kamu muncul lagi apalagi denger venneta di selingkuhin, tapi ly kamu lupa ya aku selalu ngomong kalau pun kita dijodohin aku gak akan selingkuh? emang susah sih percaya gitu aja tapi inget ya aku gak akan selingkuh"
jelas fardan panjang lebar

"maaf" cicit sennly

fardan kembali memeluk sennly yang sesegukan pertanda sennly menangis.

"gak papa aku ngerti kok, tumben banget nangis gini pas aku nasehatin" heran fardan

"kamu nya bentak bentak" gumam sennly yang masih terdengar oleh fardan

"maaf ya aku bentak kamu" ucap fardan dengan tersenyum karena lucu melihat kelakuan sennly

sennly melepas pelukannya "aku mau ijin keluar nanti malem sama temen temen" ucap sennly dengan mata yang sembab dan hidung merah

fardan terkekeh melihat wajah sennly yang lucu menurutnya lalu mengangguk "sama siapa?" tanya fardan, "sama lauren, venneta udah segitu" ucap sennly

"dimana?"

"cafe fresh"

fardan mengangguk "nanti aku anterin terus pulangnya aku jemput" ucap fardan yang di angguki sennly

____

malamnya mereka sudah berkumpul di cafe fresh dengan venneta yang keheranan menatap sennly juga lauren karena sennly yang terlihat gugup dan lauren yang berusaha menutupinya dengan memakan cake.

"ini sebenernya ada apa sih tiba tiba ngajak kumpul?" tanya venneta

sennly memantapkan hatinya untuk memberitahu venneta demi masa depan sahabtnya itu.

"lo cinta sama tunangan lo?" tanya sennly

venneta mendelik "apaan dah ya iya lah orang bentar lagi mau merried" ucap venneta

"kenapa emang? kalian mau jodohin gue sama cowo ya? sorry aja ya hati gue udah memilih mas zidan sayangku" ucap venneta dengan centil memamerkan tunangannya

sennly mengangguk tanpa berekspresi, venneta merenggut kesal "kok kalian gak mengeluarkan ekspresi jijik sih?" ucap venneta karena biasanya jika salah satu dari mereka menjadi bucin selalu mendapatkan ekspresi jijik.

sennly menghela nafas pelan lalu menatap lauren, "kalo lo mau pukul gue karena gue tau kebusukan laki lo gue ikhlas ya" lirih lauren dan menunjukkan photo zidan dengan perempuan sedang berciuman.

venneta tertawa, "apaan editan" remeh venneta, "gue ada vidio nya net" ucap lauren dengan menggeser layar handphonenya dan benar saja disana menunjukkan dengan jelas zidan dengan perempuan itu berciuman sampai pintu hotel tertutup dan vidio nya pun berakhir.

sennly ikut syok karena ia tidak melihatnya tadi, venneta menatap kosong kedepan.

"nangis net jangan di pendem" ucap sennly dengan mengusap punggung venneta.

sennly menatap sekeliling yang sudah kosong karena sudah larut malam.

"brengsek emang tu laki, gue gorok lehernya kalo ketemu" ucap lauren kesal.

"sakit" ucap lirih venneta dengan memukul dadanya beberapa kali.

beberapa menit mereka berusaha menenangkan venneta yang akhirnya venneta pun tenang

"ini udah malem kita pulang aja, lo di apart net?" tanya senlly yang di angguki venneta.

"gue nginep aja di apart lo net dari pada lo sendirian" ucap lauren

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About SENNLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang