11

109 3 0
                                    

happy reading
readers tercintaku❣️
_

aninsya kalah telak. dia terdiam dan berlari keluar ruangan. sennly mengangkat bahu acuh lalu mendekati fardan yang dari tadi tidak lepas menatap sennly.

"apakah ada yang sakit lagi?" tanya sennly

fardan menggeleng. "bagus kalo begitu, mungkin besok sudah bisa pulang" ucap sennly menganggukan kepalanya.

lalu sennly lanjut memeriksa fardan selesai memeriksa fardan suara jeffan memecah keheningan "eh mba cewek tadi kecentilan banget ya ih ga tau diri amat" ucap jeffan dengan mendudukkan diri disofa.

sofa ruangan itu, sennly menatap jeffan sebentar "biarin lah" ucap sennly dan duduk di samping kasur fardan tetapi menghadap jeffan.

"tapi gak suka aku liatnya, eh emang lo gak risih bang?" tanya jeffan.

fardan menatap jeffan, dia pun bingung sebenarnya dia merasa risih dengan kelakuan aninsya tetapi yang dia ingat aninsya itu adalah pacarnya jadi mau bagaimanapun dia harus merasa biasa biasa saja.

jadi aninsya dengan fardan dulu saat kuliah sempat berpacaran tetapi aninsya malah meninggalkan fardan tanpa alasan yang pasti, dan fardan hanya pernah berpacaran dengan aninsya setelah putus dari aninsya fardan tidak tertarik dengan wanita lain bahkan fardan pun pernah di jodohkan dengan beberapa wanita tetapi fardan menolak tetapi kali ini fardan yang malah ingin dijodohkan karena fardan melihat kondisi bunda juliya yang sudah sakit sakitan

melihat fardan yang terdiam sennly menimpal "ngga risih lah jef yakali abangmu risih sama kelakuan pacarnya" ucap sennly

"iya juga ya" jeffan mengangguk

terdengar suara telpon dari handphone jeffan.

"eh mba abang aku ada urusan, kalo aku lagi senggang aku kesini bang" ucap jeffan yang di angguki fardan lalu jeffan keluar ruangan.

fardan menatap sennly yang sedang menatap layar televisi "kamu tidak sibuk?" tanya fardan.

kemudian sennly menatap fardan dan menggeleng, "maksud omongan kamu tadi ke aninsya?" tanya fardan.

sennly tersenyum tipis "oh ya soal tadi maaf telah membentak pacar anda tetapi yang saya lihat pacar anda sudah melewati batas".

"saya tidak menyalahkan kamu, untuk apa meminta maaf? saya hanya penasaran siapa tunangan saya?" tanya fardan yang membuat sennly membeku sebentar.

"ah tentang itu, biar jeffan yang menjelaskan juga melihat kondisi anda saat ini tidak baik jika anda di paksa untuk mengingat hal hal yang anda lupakan sekarang takutnya nanti kondisi anda malah makin memburuk" jelas sennly.

fardan mengangguk

sennly berdiri dan menatap fardan "sepertinya saya tidak bisa lama disini, saya ada kepentingan lain jadi saya permisi" ucap sennly dengan kepala menunduk sekilas.

"iya terimakasih dan jangan lupa istirahat" ucap fardan.

sennly menatap fardan lalu mengangguk dan keluar ruangan itu.

***

besoknya seperti biasa sennly ke rumah sakit dan sekarang sennly sedang menuju ruang inap fardan untuk mengecek kondisi fardan untuk yang terakhir kalinya karena setelah pemeriksaan sennly fardan sudah bisa pulang

dan juga kak yuri tidak bisa menjaga fardan dan menjemput fardan karena bunda drop kembali

saat sennly sudah mendekati ruang inap fardan sennly dapat melihat aninsya yang keluar dari ruang inap fardan

About SENNLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang