happy reading
reader tercintakuu❣️
_sekarang meraka berdua sudah sampai di restorant di ruangan vvip tentunya karena jika bukan di ruangan itu mereka mungkin tidak bisa makan atau berbincang dengan tenang
"kenapa kalo sakit malah ngajak dinner?" tanya sennly yang sudah duduk manis di depan fardan yang menatap sennly
"bentar lagi di pingit bakal gak ketemu sampai hari pernikahan" ujar fardan yang membuat sennly mengangguk, pingit itu kayak gak di perbolehkan ketemu dulu si calon pengantinnya
"takut kangen ya lo?" tanya sennly dengan nada meledek
fardan mengangguk santai, "apaan banget" ucap sennly dengan nada kesal padahal menutupi saltingnya
"gue bingung mau ngomong apa sama lo jadi awkward gini kalo saling diem" celetuk sennly setelah mereka menghabiskan makanannya dan berdiam diri
"sama" ujar fardan, sennly berdecak kesal dan membuka handphone nya berniat ingin menghalau rasa kesalnya
"kita lagi quality time jangan main handphone" ujar fardan
"quality time tapi gak ada pembicaraan apa banget" kesal sennly yang masih memainkan handphonenya membalas pesan pesan penting salah satunya dari asistennya di rs
fardan merebut hanphone sennly membuat sennly kesal bukan main, "kembaliin gak?" marah sennly dengan menyodorkan tangannya
"gak akan gue buka, cuma lo jangan main handphone" ucap fardan "iya iya enggak"
mereka sempat terdiam, sennly yang memikirkan apa yang harus ia ceritakan atau tanyakan dan fardan yang hanya diam menatap sennly yang masih menekukkan wajahnya
"gue ngerasa kita gak bakal nikah" celetuk sennly yang langsung di timpal fardan, "kenapa lo kalo ngomong sembarangan banget?" tanya fardan dengan nada kesal
"gue belum selesai ngomong dan, lagian gue gak di tanyain dekorasi resepsinya mau gimana, berasa gak nikah" jelas sennly dengan mengetuk ngetuk meja dengan masih mempertahankan wajah yang di tekuknya,
"masalahnya kita sama sama sibuk dan orang tua gue udah ngurus semua nya, besok kita fitting baju di butik tante gue" jelas fardan
sennly mengangguk, "akhirnya berasa nikah" gumam sennly.
beberapa menit kemudian setelah menyantap makanan
"yaudah pulang, udah malem" ucap fardan dan di angguki sennly
mereka sudah di mobil sekarang, "ke apartment pulangnya?" tanya fardan setelah berlama lama diam
"iya"
fardan mengangguk dan sepanjang perjalanan ke apartment sennly mereka hanya diam diaman
"besok gue jemput pulang lo kerja" ucap fardan
sennly hanya mengangguk malas menanggapi hingga sampai di lobi apartment sennly keluar dan ia lupa berterimakasih setelah menutup pintu mobil ia kembali mengetuk kaca mobil fardan membukanya dengan raut wajah kebingungan
"makasih untuk hari ini, jangan lupa ganti perban titip salam buat bunda sama kak yuri juga" ucap sennly dengan tersenyum tipis dan setelah itu melengos pergi meninggalkan fardan yang melongo, saat fardan tersadar ia menatap sennly yang melangkah menjauh dengan tersenyum tipis
***
besok nya sesuai yang di omongkan fardan sekarang fardan sedang menunggu sennly keluar dari rumah sakit dengan memainkan handphonenya di mobil
tok tok
suara ketukan kaca dari liar mengalihkan perhatian fardan ternyata sennly yang mengetuk kaca mobil iapun membuka pintu sebelah nya
KAMU SEDANG MEMBACA
About SENNLY
General Fiction_ Ini menceritakan kehidupan seorang wanita yang tidak pernah percaya terhadap lelaki tetapi ternyata keadaan justru memaksanya harus mempercayai lelaki, pasalnya disaat ia mulai mempercayai lelaki pasti lelaki itu mengkhianati nya. Wanita itu adal...