04

3.7K 309 5
                                    


Di sinilah Niven.
duduk di jejeran meja panjang, istana loptus. ia sebenarnya gugup  di tatap oleh para empat manusia sekaligus, tapi Niven tetap menahan wajah sok coolnya itu

Flashback on

Niven masuk ke paviliun dengan memanjat tembok pembatas,

bug

Akhirnya niven turun dengan selamat sehat sentosa setelah memanjat tembok yang tingginya naujubilah

"huuff selamat,...ini kayaknya yang bikin tembok disini gabut banget dah, manjat tembok udah berasa panjat pinang aja!" gerutu Niven gak jelas

" capek hayati dedek" ucapnya mengeluh meregangkan pinggangnya yang berasa encok

Niven berjalan menghampiri paviliunnya, namun di pertengahan jalan matanya memicing melihat dua pengawal istana dan....siapa itu maid kah? ah niven tak tau dan tak mau tau

Niven berjalan terburu-buru menghampiri tamunya, ia bertanya tanya, sedang apa mereka di depan pintu paviliunnya, apa mereka merencanakan ingin membakar paviliun itu? tempat tinggalnya? Oh tidak tidak, gak bisa di biarkan

" WOII!" teriak Niven dengan nafas ngos-ngosan

pengawal dan maid yang mendengar teriakkan itupun terkejut, huh hampir saja jantung mereka ingin copot dari tempatnya

" kalian kenapa ke sini? jangan jangan mau maling ya, ngakuu!" ucap Niven lagi sambil memajukan telunjuk jarinya di depan wajah mereka

" oh jangan-jangan kalian mau bakar tempat tinggal  gue!" Ucap Niven marah marah gak jelas sambil berkacak pinggang menatap para pengawal dan maid satu persatu

pengawal dan maid yang di tatap seperti itupun menjadi gugup
" maaf tuan muda, alasan kami ke sini hanya di suruh oleh tuan duke untuk menjemput anda datang ke istana" ucap salah satu pengawal

" hah?" ucap niven ngelag akibat otaknya yang lelet untuk berfikir

" huff, begini tuan muda niven, sebelum itu perkenalkan nama saya riozar, jadi..." ucap Rio pengawal pribadi kerajaan plus istana lopsus berusaha tersenyum paksa

" tuan duke berkenan mengundang anda untuk datang ke istana loptus, dan menginap di sana karena esok paginya anda makan bersama dengan tuan duke dan putra duke lainnya" ucap Rio memperjelas dengan sabar

" sekarang?"

" iya pangeran,sekarang" ucap Rio dengan menekan kata terakhirnya

niven agak merinding dibuatnya, wajah Rio kalau sedang marah seram juga

dan jadilah niven datang dengan terpaksa ingat terpaksa, ia juga kesal mengapa juga ia harus di undang, menyebalkan sekali

Flashback off

" huuff...jadi tuan duke mengundang saya di sini karena apa ya" ucap Niven berusaha mempertahankan kesopanannya

Duke Larry melirik niven sejenak dan melanjutkan memotong daging panggang di piringnya

Niven sepertinya kesal, niven sepertinya harus menyetok kesabaran mulai sekarang

" hanya ingin" ucap Duke Larry tanpa melihat ke arah lawan bicara

" whatt? hanya ingin?!" ucap Niven tak habis fikir, hanya ingin katanya? sia sia saja ia datang ke sini , seharusnya niven tolak saja undangan itu, mungkin sekarang ia sudah melatih sihirnya kembali di hutan, merepotkan saja

Niven melihat ke depan dengan kesal dan ia bertemu muka datar liandeo Eliax putra pertama yang berarti kakaknya sekarang

Dan bisa ia lihat di samping kakaknya Lian, ada dua
yang satu putra kedua Lifen Eliax, dan putra ketiga kalien Eliax .
Ingin rasanya Niven menamplok muka tembok orang di depannya

become an outcast young master Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang