Potion Master

518 29 2
                                    

"Sorry sir, apakah kau punya ramuan alergi?" Tanya y/n takut-takut.

"Kau bisa memintanya pada madam Pomfrey." Ucap Snape merasa terganggu karena seorang siswa yang dengan tiba-tiba menghentikan langkahnya menuju perpustakaan.

"Tapi aku sudah kesana dan sepertinya madam Pomfrey tidak berada ditempatnya."

Snape menghela nafasnya, "Untuk siapa ramuan itu?"

"Untuk temanku sir, dia tidak sengaja memakan makanan yang seharusnya tidak ia makan." Jelas y/n.

"Ikut aku ke ruanganku."

...

"Kau sudah mendapatkan yang kau butuhkan, sekarang pergi dari ruanganku." Ucap Snape.

"Terima kasih, aku akan membalas kebaikanmu lain kali." Ucap y/n tulus.

"Tidak perlu, kau bisa pergi sekarang."

Bibir tipis y/n melengkung ke bawah, "Semoga harimu menyenangkan sir." Y/n pun segera pergi dari ruangan Snape.

...

"Kali ini apa lagi?" Geram Snape kesal.

"Tidak, aku tidak membutuhkan apapun. Aku hanya berniat membantumu, kau terlihat kesusahan membawa botol-botol ramuan itu."

"Apa aku pernah berkata meminta bantuanmu?" Tanya Snape.

Y/n menggeleng.

Snape meneruskan langkahnya, tidak menghiraukan y/n yang berusaha menyamai langkahnya.

"Please professor, izinkan aku membantumu." Y/n terus meminta perhatian Snape dengan berjalan di belakangnya.

Pranggg

Botol-botol yang dibawa Snape terjatuh menghantam lantai dan isinya berceceran akibat y/n yang tidak sengaja menabrak punggung Snape.

"Ups, sorry sir. Aku tidak bermaksud mengacaukannya." Y/n terlihat menyesal.

"Apa bersekolah disini tidak cukup mengisi kekosongan di otakmu itu?" Marah Snape, "Sial, semuanya hancur." Snape mengumpat.

Y/n berjongkok berusaha membereskan pecahan kaca dari botol-botol itu.

"Ouch." Tangan y/n tergores pecahan kaca.

"So clumsy." Decih Snape.

Dengan tak sabar, Snape menarik tangan y/n dan membawanya pergi ke ruangannya.

Setelah sampai, Snape menghempaskan y/n di sofa.

Y/n terlihat sangat takut, lebih takut dari biasanya.

Snape meninggalkan y/n ke ruangan penyimpanan ramuannya dan kembali membawa sebotol ramuan kecil.

"Cepat obati lukamu." Perintah Snape.

Dengan takut-takut y/n meraih botol itu dan berusaha membukanya, namun karena tangannya terluka membuatnya kesusahan membuka tutupnya.

Snape diam-diam memperhatikan gadis di hadapannya yang sesekali meringis. Dengan sigap Snape meraih botolnya walaupun wajahnya terlihat datar.

Snape berjongkok dihadapan y/n, membuat y/n terpaku sejenak.

Dengan telaten Snape membersihan luka di tangan y/n dan mengoleskan ramuan ditempat yang terluka. Setelah selesai Snape membalutnya agar lukanya tidak terbuka.

"Terimakasih sir, dan maaf untuk kekacauan yang telah aku buat, aku siap jika kau ingin menghukumku." Ucap y/n ragu-ragu.

"Perlu kau ketahui, jika memang aku membutuhkan bantuan seseorang, aku akan memintanya tanpa ragu, tetapi jika aku terlihat bisa menghandle nya sendiri, kalian sebagai siswa tidak perlu susah payah mencari muka untuk membantuku. Untuk pertama kali dan terakhir kalinya, jangan pernah kau lakukan hal seperti tadi. Kali ini kau lolos dari hukuman, namun lain kali...mungkin hukuman yang akan kau hadapi, tidak pernah kau bayangkan." Tegas Snape.

Untold Story (Severus Snape)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang