Ambiguous Feelings (1)

309 27 8
                                    

"Kau baik-baik saja Snape? Dari tadi aku perhatikan kau hanya merenung."

"Aku baik-baik saja Minerva, jangan khawatir."

"Aku tahu dari raut wajahmu Severus, ada hal yang kau sembunyikan."

Snape menarik garis bibirnya, menatap wanita tua yang sudah ia anggap seperti ibunya, "Kau masih mengingat gadis bodoh itu?"

"Siapa yang kau maksud?"

"Putri dari keluarga Josh."

"Ah...Margaret Dean Josh? Dia bukan gadis bodoh Snape." Ucap Minerva tidak setuju dengan julukan itu.

"Well. Dia bodoh karena sudah menyukai pria tua sepertiku."

"Ya tuhan. Dia melakukannya lagi?" Tanya Minerva cukup kaget.

"Ya, sudah 5 tahun berlalu dan dia kembali dengan perasaan yang sama."

"Tapi dia cukup dewasa untuk memahami perasaannya. Dulu dia masih remaja dan sekarang aku tebak usianya sudah 22 tahun."

"Kau benar, gadis yang sudah beranjak dewasa tetapi masih memiliki perasaan pada pria tua berusia 37 tahun sepertiku? Itu lucu bukan? Obsesinya tidak berubah. Bahkan semakin terang-terangan. Kau tahu, dia baru saja mengungkapkan perasaannya lagi. Dia kembali dengan alasan akan mengejarku lebih keras. Apa itu tidak berlebihan?"

"Aku rasa itu bukanlah obsesi. Perasaannya murni Snape."

"Kau mendukungnya Minerva?"

"Aku akan selalu mendukung jika ada wanita yang berusaha mendekatimu." Yakin Minerva.

"Ckk, kau tahu aku seperti apa."

"Kau akan menemukan wanita yang tepat jika tiba waktunya."

"Aku tidak mengharapkannya." Tekan Snape sebagai akhir pembicaraan.

...

"Apa yang kurang dariku?" Tanya Margaret pada dirinya.

Apa dirinya kurang cantik? Rasanya tidak, senyumannya bisa meluluhlantahkan bangunan Hogwarts.

Apa dirinya bodoh?" Tidak juga, dirinya berada di urutan ketiga lulusan terbaik Hogwarts di tahunnya.

Jadi apa?

Apa pria itu tidak normal?

Oh, itu bisa jadi.

"Harga diri keturunan Josh sudah benar-benar jatuh saat ini." Margaret terduduk sambil mengusap wajahnya kasar.

Bodoh. Mengapa dirinya berani datang kembali ke Hogwards? Parahnya melamar menjadi guru telaah muggle. Naasnya, dirinya diterima. Sekeras itu kah dirinya mengejar seorang Severus Snape?

"Are you okay Professor Josh?" Tanya seorang murid.

"Oh, ah yaa...aku baik-baik saja. Jangan khawatir." Ucap Margaret dengan cengiran khasnya.

"Sebentar lagi jadwalmu di kelas kami prof." Ucap yang lain.

"Aku akan segera kesana."

"Tapi apa kau baik-baik saja? Wajahmu memerah?"

"Hah?" Margaret meraba wajahnya.

"Apa kau ada alergi professor?"

"Aku tidak apa. Jangan hiraukan wajahku ini. Kalian segeralah ke kelas aku akan menyusul dalam lima menit." Perintah Margaret.

Beberapa siswa tersebut mengangguk dan meninggalkan Margaret sendirian.

"Sial. Aku malu." Umpat Margaret sambil berusaha menghilangkan semburat merah di kedua pipinya.

Untold Story (Severus Snape)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang