Untold Story (Severus Snape)

Pleased to meet you (3)

"Potter, apa ada hal yang tidak aku ketahui semenjak aku di selamatkan?"

"Maksudmu?" Tanya Harry tidak paham.

"Aku yakin ada hal yang kalian sembunyikan dariku." Yakin Snape.

"Aku tidak mengerti professor." Elak Harry mencoba menghindar.

"Aku tanya sekali lagi, apa yang tidak aku ketahui? Apa aku perlu masuk ke dalam ingatanmu agar aku mengetahui apa yang kalian sembunyikan?"

Harry sangat menimbang apa perlu ia mengatakan fakta bagaimana cara Snape selamat. Tapi itu akan membuatnya berkhianat pada Virgin.

"Ada apa dengan gadis itu?" Tembak Snape.

"Kau masuk ke dalam fikiranku professor!" Kaget Harry yang tidak siap.

"Kau tahu aku ahlinya." Seringai Snape.

Setelah kepergok oleh Snape, mengalirlah cerita bagaimana Harry tahu kalau Snape selamat dan berada di rumah sakit Muggle. Harry juga memberitahu bahwa keluarga Wilson tidak ingin Snape tahu bahwa mereka telah menyelamatkannya.

"Tapi kenapa?" Tanya Snape heran.

"Aku juga tidak tahu. Aku fikir itu demi keselamatan keluarga mereka, karena saat itu kau memang di cap sebagai penghianat, jadi mereka tidak ingin bernasib sama sepertimu karena telah menyelamatkanmu." Jelas Harry menurut dugaannya.

"Tapi apa alasannya mereka menyelamatkanku." Ucap Snape masih dengan rasa herannya.

"Aku tidak tahu, mungkin saja mereka berhutang padamu." Ucap Harry.

Snape berfikir, bertemu dengan keluarga Wilson saja belum pernah, kecuali putri mereka yang saat itu memang bersekolah di Hogwarts. Memang kebaikan apa yang ia lakukan sampai-sampai mereka berbaik hati menyelamatkannya.

"Aku akan menemui mereka untuk menyampaikan rasa terima kasih." Putus Snape.

"Tapi professor. Putri keluarga mereka akan memarahiku karena telah membocorkannya padamu." Panik Harry.

"Tidak perlu kau fikirkan. Aku akan mengurusnya."

...

Disinilah Snape sekarang, di depan gerbang sebuah manor yang lebih mewah dari manor keluarga Malfoy.

Snape menekan bel rumah itu dan penjaga muncul di hadapan Snape.

"Ada perlu apa tuan?" Tanya penjaga manor itu dengan ramah.

"Apa Mr. Wilson ada di dalam?" Tanya Snape.

"Apa kau sudah ada janji dengannya?"

"Belum, tapi bisa sampaikan bahwa aku adalah Severus Snape? Aku rasa ia mengetahuinya." Ucap Snape.

"Baiklah. Aku akan segera kembali."

...

"Silahkan tuan, Mr. Wilson menunggumu di ruang kerjanya.

Snape memasuki manor itu dengan tatapan kagum, arsitektur rumah itu benar-benar memanjakan matanya.

Snape menatap beberapa foto yang terpajang, salah satu di antaranya adalah satu bingkai besar foto keluarga Wilson yang isinya sepasang suami istri yang Snape yakini Mr dan Mrs Wilson, seorang gadis cantik yang Snape ketahui adalah Virgin dan juga seorang pria muda yang kira-kira usianya di bawah gadis itu.

"Silahkan tuan, Mr Wilson berada di dalam." Ucap maid yang mengantar Snape masuk.

"Terima kasih."

Snape melangkahkan kakinya memasuki ruangan yang cukup luas itu.