"Sudah siap dengan detensi kalian, Miss Jones, Sanders, and Mr. Barclay?" Tanya Snape kepada tiga remaja yang kini berdiri di hadapannya.
"Apakah tidak ada hukuman lain selain hutan terlarang Professor?" Tanya Jake Barclay mewakili kedua temannya.
"Apa kau tidak mengingat apa yang aku katakan saat itu Mr. Barclay? Bahwa siapapun yang gagal akan menerima konsekuensinya? Aku harap otakmu masih mampu mengingatnya." Ucap Snape sarkas.
Mereka bertiga tertunduk, tidak tahu harus berbuat apa untuk meminta keringanan.
"Sekarang laksanakan perintahku. Bermalamlah kalian disana." Perintah Snape pada ketiganya.
...
"Ini semua gara-gara kau yang salah memasukkan bahan ramuan." Ucap Jake menyalahkan Violetta ketika mereka semua berjalan menuju hutan terlarang.
"Mengapa aku yang kau salahkan? Siapa yang menyuruhmu mencontek ramuanku!" Geram Violetta tidak terima.
"Sudahlah, untuk apa saling menyalahkan, kita semua sama-sama bersalah karena tidak teliti." Ucap Laura Jones menghentikan perdebatan teman-temannya.
Mereka semua kembali melanjutkan perjalanan mereka ke hutan terlarang, walaupun dengan setengah hati, karena mereka benar-benar takut untuk bermalam disana.
"Sejauh ini baru Professor Snape yang memberikan hukuman separah ini." Keluh Violetta, "Mana ada guru yang membuat siswanya harus tidur diluar asrama, bagaimana jika kita di serang hewan buas."
"Aku setuju. Professor Snape memang tidak memiliki hati." Ucap Jake.
"Bagaimana kita duduk disini saja, aku rasa kita tidak perlu masuk terlalu dalam, aku takut disana berbahaya." Saran Laura.
Mereka kini duduk dibawah pohon rindang, berbekal lampu semprong sebagai penerang.
"Sebaiknya kita tidur." Saran Jake.
"Aku tidak yakin bisa tidur nyenyak." Ucap Violetta sambil memandang bulan yang bersinar sangat terang diatas sana.
Keesokan harinya.
"Jake...Jake...bangun! Letta tidak ada." Panik Laura yang tidak mendapati temannya saat bangun.
Jake yang baru saja terbangun, berteriak, "Violetta! Dimana kau! Jangan menakuti kami!"
Mereka berdua beranjak dan semakin masuk ke dalam hutan, mencari Violetta yang tidak diketahui keberadaannya.
"Bagaimana ini, ya tuhan dimana kau Violetta." Panik Laura.
Mereka terus mencari dan berteriak mencari keberadaan Violetta, sampai seseorang yang muncul di tengah-tengah mereka.
"Ada masalah apa disini?" Tanya Hagrid yang muncul karena mendengar suara mereka yang berteriak dari kejauhan.
"Hagrid, tolong kami. Violetta hilang." Ucap Laura.
"Bagaimana bisa?" Panik Hagrid.
Mereka berdua menceritakan kronologi bagaimana mereka bisa sampai di hutan terlarang.
Mereka terus mencari, sampai mereka menemukan tetesan darah yang cukup banyak hampir mengering di atas dedaunan kering yang berjatuhan.
"Semoga ini bukan hal buruk." Ucap Hagrid.
Mereka mengikuti jejak darah dan pada akhirnya mereka menemukan gadis yang mereka cari.
Violetta terduduk menyandar pada batang pohon dengan tangan yang berlumuran darah.
"Hei nak. Bangun." Ucap Hagrid sambil menepuk pelan wajah Violetta.
Violetta tersadar, "Dimana aku?" Tanyanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/345286697-288-k113297.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Untold Story (Severus Snape)
FanficSeverus Snape Stories. Pairing Hogwards Teacher (Severus Snape with Y/N or Others Name) 📝Indonesia #Happy Reading.