Ambiguous feelings (2)

260 25 20
                                    

Hogwarts dihebohkan dengan kedatangan troll yang tiba-tiba masuk ke kamar mandi siswi perempuan. Namun hal itu bisa dikendalikan dengan baik, dikarenakan ada dua orang siswa laki-laki yang dengan hebatnya mampu melumpuhkan troll gunung tersebut.

"Hermione, mari aku antar ke asramamu." Ajak Margaret pada salah satu siswi perempuan yang hampir menjadi korban keganasan troll.

Semua guru kini menjalankan tugasnya masing-masing, ada yang membereskan troll itu agar bisa dibawa keluar Hogwarts, ada yang menyidang dua siswa laki-laki yang berperan sebagai pahlawan untuk menceritakan kejadian lebih lanjut, serta ada pula yang bertugas menenangkan para siswa/i yang panik akibat datangnya troll yang menghebohkan itu.

...

Tok...tok...

"Siapa diluar?" Ucap Snape yang berusaha meraih handle pintu.

"Ini aku Margaret." Jawab seseorang dari luar.

"Ada apa kau kesini? Ini sudah jam malam." Tanya Snape setelah melihat atensi Margaret.

"Aku hanya ingin mengantarkan ini, aku lihat tadi kakimu terluka."

Snape memperhatikan bungkusan yang entah apa isinya.

"Apa ini?" Tanya Snape.

"Hanya obat untuk mengobati lukamu." Ucap Margaret mengarahkan pandangannya pada kaki Snape.

"Kau tidak perlu repot, aku guru ramuan tentu aku bisa mengobatinya sendiri."

"Ya, aku tahu. Cukup terima saja, aku sudah jauh-jauh datang dari atas menuju ke ruanganmu di bawah tanah."

"Aku tidak memintamu untuk melakukannya."

"Bisakah hanya mengucapkan kata 'terimakasih?' Tidak perlu repot mendebatku." Ucap Margaret cukup kesal, "Aku pergi."

Margaret meninggalkan Snape yang masih menatapnya, sumpah demi apapun Margaret kesal saat ini.

Snape menutup pintu ruangannya setelah tidak melihat lagi atensi Margaret.

"Ckk, apa dia masih menyukaiku." Snape mulai mencurigai tingkah Margaret lagi.

...

Para murid asik bergosip mengenai kehebohan kemarin, sepanjang koridor hanya dipenuhi dengan kata troll dan troll saja.

"Professor bagaimana tanggapanmu mengenai troll kemarin?" Tanya Quirrell yang tanpa diduga muncul disamping Margaret yang sedang berjalan menuju kelasnya.

Margaret berjengkit karena kaget, "Sejak kapan kau berada disampingku professor?" Tanya Margaret.

"Ah, baru saja. Aku melihatmu dari ujung sana." Ucap Quirrell sambil menunjuk sebuah gang di kiri koridor.

Margaret mengangguk.

"Oh ya, mengenai pertanyaanmu tadi, menurutku troll itu sangat meresahkan. Untung saja masih bisa di atasi sehingga tidak membuat kehebohan yang lebih parah."

"Kau benar, aku sangat takut sebenarnya, tapi aku memberanikan diri untuk ikut melawannya supaya tidak menyakiti siswa." Ucap Quirrell membanggakan diri.

Margaret menyatukan alisnya, dirinya berkata di dalam hati, "Bukannya dia benar-benar ketakutan dan heboh sendiri, aku tidak melihat sedikit pun dia melawan troll itu."

"Bagaimana menurutmu?" Tanya Quirrell memutuskan monolog Margaret di dalam hati.

"Hah?" Margaret bingung.

"Lupakan saja. Oh ya, bagaimana rencana kita sebelumnya? Apa kau sudah memiliki waktu luang untuk mengajarkan aku gitar?"

"Untuk masalah itu, aku belum tahu. Aku masih sibuk dengan kelasku. Jadi aku belum sempat untuk mengajarkanmu."

Untold Story (Severus Snape)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang