Chapter 4

1.5K 164 1
                                    

Aku berjalan dilorong apartemen Chloe. Setelah sampai di ambang pintu, aku segera mengetok pintu dan tak lama aku mendapati Chloe. Ia menyambutku dengan senyuman dan aku membalasnya. Pun aku berjalan masuk dan kami duduk berhadapan di ruang tamu.

"Apa yang kau ingin ceritakan?" Tanya Chloe penasaran dengan muka serius. Menelan ludah, aku mulai menceritakan.

"Kemarin aku menceritakan sampai mana?" Tanyaku kepada Chloe mengingat-ingat. Ya- memang kemarin aku ke apartemen Chloe dan sedikit menceritakannya.

"Sampai kau pergi dari club." Jawabnya. Aku mengangguk dan melanjutkan cerita.

"Jadi- setelah dari club aku ke apartemenmu, kan?" Chloe mengangguk mengiyakan. "Setelah itu aku menunggu taksi dan bertemu Harry, lalu dia mengajakku pulang dan aku mengiyakan. Tapi- aku harus menemaninya dicafe dulu." Menarik nafas panjang, aku berusaha untuk tidak mengingat Freya lagi- namun aku harus menceritakannya.

"Lalu aku bertemu dengan teman Harry bernama Fre...Ya-" Sial! Dadaku terasa sempit ketika aku menyebut namanya lagi. Dan pada saat itu juga, Chloe membulatkan matanya.

"Wh-what?! Freya?" Tanyanya kaget. Aku mengganguk mengiyakan. "Oh- mungkim Freta tidak ada satu didunia ini." Ucapnya. "Lanjut."

Dengan begitu, aku bisa melanjutkannya. "Ya- Freya itu meremehkanku jalang dan Harry mengaku aku adalah kekasihnya didepan Freya. Lalu kami pulang dan kami saling memaafkan di apartemenku. Dan-" Menelan ludah, aku memutuskan perkataanku.

"Dan apa?" Menarik nafas panjang. "Dan kami berpelukan." Jelasku. "Kalian bahkan baru mengenal tadi pagi, Ken." Ucapnya sambil memutar bola mata. "Dan ia mengaku ia kekasihmu?" Tanyanya lagi. Aku mengangguk ragu-ragu. "Ya." Jelasku lagi. "Hm- Kendall? Freya itu bagaimana?" Tanya Chloe lagi penasaran.

Aku bisa melihat dari mimik mukanya yang tegang ketika aku menceritakan bahkan hanya menyebut 'Freya'. Berpikir sejenak, aku mendapatkan sifat yang benar-benar pas untuknya.

"Dia menyebalkan, tidak sadar bahwa dirinya jalang, eh? Dan- dia mantan kekasih Harry? Lalu ia bermuka kekanakan, begitu juga sifatnya." Jelasku kepada Chloe. Walaupun sebenarnya aku masih banyak sifat menyebalkan darinya, tapi untunglah aku tidak menceritakannya pada orang lain.

Berterima kasihlah padaku, Freya.

Suara bel apartemen Chloe menyeruak se-antero ruangan. Pun dengan itu Chloe beranjak dari kursinya dan segera membukakan pintu.

Aku mengernyit ketika melihat orang yang berada didepan pintu, begitupun dengannya. Aku menyusul Chloe ke pintu.

"Dia siapa kau?" Tanya orang itu kepada Chloe. Dengan sedikit terkekeh, Chloe menjawab. "Temanku." Dengan itu aku berusaha memberikan senyuman dan ia membalasnya. "Aku bertemu kau kemarin di club. Kau teman Harry?" Tanyaku dan ia mengangguk mengiyakan.

"Ya. Siapa namamu?"

"Kendall Jenner."

Suara batuk Chloe membuat aku dan- hei, siapa nama lelaki ini?

"Liam, Ken, masuklah." Pinta Chloe dan meninggalkan kami berdua.

Pun kami menyusulnya ke ruang tamu.

"Jadi kalian saling mengenal?" Tanya Chloe kepadaku dan Liam. "Belum semenit." Jawab Liam terkekeh. "Kami bertemu di club kemarin, dia yang memaki-maki Harry." Aku melototkan mataku mendengar pernyataanya. "Hei! Aku tidak memaki-makinya! Dia mengambil pon-" Aku diam sejenak mengingat Harry masih berbaik hati mengembalikkan ponselku.

"Ya. Sudahlah. Jadi mengapa kau dan Harry bisa bertemu?" Tanyanya lagi. Aku melirik ke arah Chloe karena sudah lelah menceritakan semua. "Shut up, Liam. Sekarang ada apa kau kesini?" Tanya Chloe ketus.

US [ h.s ] > discontinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang