Aku berjalan meninggalkan Freya. Ancamanku semoga saja membuatnya diam dan tidak melakukan yang tidak-tidak kepada Ken. Jangan sampai. Aku mengendarai mobil dengan cepat karena setengah jam lagi pelajaran pertama dimulai. Sialan karena seharusnya aku tidak bertemu Freya, itu hanya membuang waktu.
Suara panggilan ponsel membuatku merogoh ponsel disaku celanaku.
Kenny
Well, aku memang mengubah nama Kendall menjadi Kenny karena menurutku itu lebih lucu. Pun aku segera menyambunkan panggilannya.
"Harry?"
"Ya ada apa Ken?"
"Kau tidak apa-apa?"
Tidak aku tidak apa-apa karena aku habis menemui Freya.
"Kau mengkhawatirkanku?" Oh- sungguh, aku sangat senang karena memiliki kekasih yang mengkhawatirkanku.
"Aku serius, bodoh!"
Aku terkekeh pelan. "Aku tidak apa-apa, aku sedang dalam perjalanan menuju LU, Ken."
"Hati-hati, Harry!"
"Aku mencintaimu, Ken."
"Aku mencintaimu juga."
Pun aku mematikan panggilannya. Sialan- bagaimana jika ia menanyakan sesuatu apa yang aku lakukan setelah mengantarnya. Sangat tidak mungkin aku mengatakan bahwa aku bertemu Freya. Ia pasti marah. Walaupun justru aku bertemu Freya untuk mengacamnya. Tapi itu sangat tidak mungkin.
Sekitar 5 menit lagi jadwal Mr.Frank mulai sedangkan aku masih dalam perjalanan menuju LU. Brengsek. Tak lama aku sudah sampai di LU, tapi ini hanya sia-sia karena aku tidak akan masuk ke kelasnya. Pasrah, aku memutuskan untuk menuju kafe yang berada didalam kampus. Setelah memesan minum dan merebahkan badan ke kursi, aku mengecek ponselku. Ada pesan dari Freya. Malas membukannya, namun aku sangat ingin mengetahuinya.
From : Freya Spencer
Maafkan aku karena membuatmu telat kampus, mungkin? Xx.
Bantu aku! Aku ingin muntah sekarang karena melihat tanda X dipesannya. Kalian tahu? Itu tandanya cium. Itu hanya Ken yang boleh menulisnya. Segera aku menghapus pesannya dan tidak lupa menghapus kontaknya.
Mencari nama Kenny, aku segera menyambungkannya via telephone. Tak lama panggilannya tersambung ke orang disebrang sana.
"Ken? Kau dimana? Apakah kau sudah selesai? Mau aku jemput?"
"Ya tuhan- bisa kau berbicara dengan jeda. Baiklah baiklah, jemput aku di kampus sekarang ya."
"Ya- aku mencintaimu, Ken."
"Aku mencintaimu juga."
Pun aku langsung berjalan meninggalkan kafe menuju mobil.
***
- Kendall's POV -
Aku menunggu Harry didepan gerbang bak anak kecil menunggu supirnya saat pulang sekolah.
"Kendall." Aku menoleh ke samping dan mendapati Hannah disana. "Ya?"
"Maukah kau ikut denganku untuk makan malam nanti? Hanya kau dan aku." Balasnya. "Sebagai tanda pertemanan." Aku menimbang-nimbang permintaanya dan memutuskan untuk menerimanya. "Baiklah. Dimana makan malamnya?" Tanyaku sambil melirik kejalanan memastikan apakah Harry sudah sampai. "Boleh aku minta nomormu? Akan kuberi tahu nanti." Tanyanya. Aku mengangguk membolehkan dan segera menyebutkan nomor ponselku. "Terima kasih Kendall. Sampai bertemu nanti malam." Kemudian Hannah berjalan meninggalkanku sendiri yang masih menunggu Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
US [ h.s ] > discontinued
FanfictionYou can read also vomment(s). but a big sorry ceritanya gantung krn stuck dan gak dilanjutin.