Chapter 8

1K 148 13
                                    

Mendengar suara telephone, aku melirik kesampingku dan mendapati sebuah nama.

Harry Styles.

Aku tersenyum melihat namanya yang terpampang disana. Sepertinya sekarang aku sudah terlihat seperti orang gila yang sedang jatuh cinta. Sialan- mengapa aku jadi deg-degan di hubunginya?

Dengan sergap aku mengambil ponselku lalu tak lama panggilannya tersambung dengan seorang lelaki tampan disebrang sana.

"Harry?"

"Ken, temui aku di starbucks."

"Y-ya."

Sial. Ia begitu cepat mematikan telephonenya. Aku memikirkan dimana starbucks yang ia maksud. Menemukan jawabannya, aku tersenyum menyadari bahwa starbucks yang ia maksud dimana kita pertama kali bertemu.

Setelah sekitar lima belas menit aku menempuh waktu dari kampusku menuju starbucks, lalu aku memakirkan mobilku didepan bangunan kedai kopi tersebut. Masuk kedalam, aku mencari-cari dimana Harry berada.

"Ken!" Aku tersenyum lalu menghampiri Harry yang sedang duduk disalah satu dari dua kursi. Segera aku berjalan menghampirinya dan menarik kursi didepannya. "Kau mau memesan sesuatu?" Tanyanya kepadaku. Setelah berpikir sebentar, aku memutuskan untuk memesan hot chocolate lalu memintanya kepada pelayan.

"Jadi apa tujuanmu mengajakku kesini?" Tanyaku langsung karena sebenarnya aku sangatlah penasaran. Ia belum menjawab pertanyaanku, dan saat itu aku menyempatkan mataku untuk melirik kekursi dimana ketika pertama kali bertemu. Berharap dalam hati, padahal aku sangat ingin duduk disana dan bernostalgia ketika ponselku tertinggal. Baiklah- bagian itu dilupakan saja karena aku begitu menyesal telah memfitnah Harry bahwa ia mencuri ponselku. Ya tuhan- terima kasih kepada kedai kopi ini karena mempertemukanku dengan Harry.

"Soal perkataanku tadi pagi-.." Ia memutuskan pembicaraanya, dan pada saat itu juga seorang pelayan membawakan hot chocolate milikku. Refleks aku memberikan senyuman terima kasih dan membiarkannya meninggalkan aku dan Harry. "Kau memintaku untuk menemui orang tuaku-.." Ucapnya lirih dan ragu-ragu. Aku mengangguk membenarkannya. Tapi sialnya- berarti beberapa hari kedepan aku hidup tanpa Harry dan Chloe. Sialan kalau begini.

"Tapi, Ken-.. Aku ingin kau ikut. Ikut denganku ke Chesire, menemui orangtua dan kakakku." Ucapnya pelan namun aku bisa mendengarnya jelas. Hei, aku tidak salah dengar kan?! Jadi sekarang aku berada di dua posisi. Pertama; aku ragu-ragu menerima ajakannya dan aku menyadari bahwa aku bukan siapa-siapa Harry. Kedua; aku juga tidak tahu bagaimana menghadapi kebosanan saat beberapa hari kedepan tanpa Harry.

"Aku bahkan belum mengenal mereka, Harry." Ucapku lirih karena ya memang itu kenyataannya. "Ken-.." Panggilnya pelan dan dengan lembut iya memegang tanganku. "Kau tahu, seseorang yang aku ajak bertemu orang tuaku hanyalah orang yang aku cintai." Jelasnya. Mendengar perkataanya saja bisa membuat jantungku berdegup kencang. Aku harus rileks. Tapi bagaimana caranya?! Orang yang aku cintai memegang tanganku sekarang.

"Aku tahu aku pernah mengajak teman-temanku menemui orangtua ku, karena pada saat itu kami berlibur." Jelasnya lirih dan mengusap tanganku. "Tapi percayalah- aku tidak pernah mengajak seorang gadis kesana. Orangtua ku berkata aku harus mengajak gadis yang benar-benar tepat." Lanjutnya yang membuat jantungku berdetak sangat cepat. "Kau orang yang tepat, Ken."

Aku menundukkan kepala karena tak tahu juga harus berkata apa. "Aku mencintaimu, Ken. Sangat mencintaimu." Seketika semua badanku lemas mendengar pernyataan cintanya- dan sebagian aku senang. "Jadillah milikku." Ucapnya dan membawa tangannya ke mukaku untuk menatapnya lebih dalam.

"Aku mencintaimu, Ken." Jelasnya lagi dan sekarang aku memang sudah punya balasan yang tepat. "Aku mencintaimu juga, Harry." Balasku sambil tersenyum bahagia. Ia tersenyum bahagia sehingga menampakkan lesung pipinya. "Kau milikku." Ucapnya lagi. Tangisan haruku pecah- bayangkan saja kalian mencintai seseorang lalu ia juga memiliki perasaan yang sama. "Aku milikmu." Balasku sambil tersenyum bahagia. "Sialan- aku benar-benar tidak menyangka kalau kau adalah kekasihku sekarang."

US [ h.s ] > discontinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang