Bab 11

313 74 25
                                    

"Bang, Bang, tunggu!" panggil Cecep berlari kecil mengikuti Andres menuju parkiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang, Bang, tunggu!" panggil Cecep berlari kecil mengikuti Andres menuju parkiran.

"Apa?"

Andres menekan kunci mobilnya lalu membuka pintu, ia duduk di kursi kemudi dan Cecep berdiri tepat di samping Andres sebelum pintunya tertutup.

"Gimana mbak pacarnya, masih marah atau sudah baikan?"

Andres mengembuskan napas berat, ia sengaja menunggu Cecep karena dikira ada hal penting untuk dibicarakan. Eh, tahunya masih saja penasaran tentang curhat colongan Andres tadi pagi.

"Bukan urusanmu, awas ... aku mau pulang!"

"Nomornya tidak aktif, Bang?" tebak Cecep, membuat kerutan di dahi Andres bertambah.

"Tahu dari mana?" sahut Andres terpancing dan detik itu Cecep langsung menjentikkan jari, tanda prediksinya benar.

"Aku enggak nyangka Bang Andreas benar-benar amatir masalah asmara. Perlu berguru sama Cecep sih kalau ini."

"Kalau kamu cuma mau omong kosong di sini, mending sekarang kamu pergi, Cep! Aku mau pulang!"

"Ih, Bang bentar!" Cecep menahan lagi pintu mobil yang hendak ditutup oleh Andres.

"Apa lagi?"

"Ini sih penting banget Bang, aku tuh masih speachless perihal Abang yang udah ada cemceman. Karena bang Andreas masih amatir dan kayaknya strugle banget ngadepin masalah ini, aku bakal ngasih sedikit tips biar Abang tahu kabar si mbak pacar dan gak kelimpungan sendiri."

"Siapa yang kelimpungan?"

Andres keberatan dengan tuduhan itu, dia tidak merasa kelimpungan, hanya sedikit resah karena penasaran.

"Iya, iya, enggak kelimpungan. Jadi gini, Bang, kemungkinan besar si mbak pacar lagi blokir kontak Abang makanya dia enggak bisa dihubungi. Coba cek deh room chat-nya, centang satu, kan?"

Andres merogoh ponselnya dan ternyata perkataan Cecep memang benar. Pesan baru yang tadi siang Andres kirim tak kunjung dibaca. Jangankan dibaca, terkirim saja tidak.

"Tuh, kan, ah ini enggak salah lagi, dia ngambek beneran sama Abang. Inget-inget lagi coba Bang, hal apa yang Abang lakuin sampai dia marah kayak gitu?"

"Aku tidak tahu, semula tidak ada masalah di antara kami. Ya, memang sempat lost contact tiga bulan karena salah paham tapi masalah itu sudah diselesaikan dengan baik."

"What?! Lost contact tiga bulan?!" kaget Cecep heboh.

"Gila sih Bang, hatinya dimana sampai bisa putus kontak selama itu? Pasti ada ujungnya ini, enggak mungkin masalah di antara kalian selesai gitu aja."

"Bukan begitu, Cep, menurutku dia lagi mengalami kondisi sulit yang tidak ada kaitannya denganku. Cuma ya jadinya hubunganku dengan dia jadi kena imbas."

The Way You Love Me (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang