Berusaha berdamai

252 6 0
                                    

Pada malam harinya Abi Nadia dan Inayah sedang makan malam bersama

Tidak ada percakapan di antara mereka bertiga hanya ada suara sendok dan piring yang beradu

Setelah makan Inayah melangkah untuk pergi ke kamar namun langkahnya terhenti karena sang suami memanggilnya

"Ada apa mas tanya Inayah'

"Beresin meja makan terus cuci piringnya ucap Abi"

"Aku capek dari pagi udah bersihin  rumah, bibi Imas kan pulang kampung ucap Inayah '

"Nay terus ini gimana masa berantakan meja makan "

"Kamu punya istri dua mas ya suruh istri kamu beresin lah "

"Kamu sekarang berani yah bantah aku ucap Abi "

"Yasudah aku ngalah aja biarin aku yang beresin meja makan sekaligus cuci piring ucap Inayah '

"Gitu dong nurut jadi istri ,aku mau istirahat dulu"

Abi melangkah ke kamar tamu menemui Nadia yang sudah terlelap

"Sayang jangan tidur dulu ucap Abi mengguncang tubuh sang istri"

"Apa sih mas "

"Kenapa tidur katanya mau bikin cucu buat ibu " Skip !

Nadia tersenyum malu malu setelah itu entah apa yang terjadi hanya Nadia dan Abi yang tau aku pun tidak tahu karena pintunya  di kunci hahaha

*****
Inayah hanya pasrah dan mengalah walaupun ia merasa lelah karena seharian bekerja membereskan rumah lantaran bibi Imas mendadak pulang kampung

Setelah selesai membereskan meja makan dan mencuci piring ia melangkah menaiki tangga untuk pergi ke kamar atas

Seperti malam kemarin saat akan menaiki tangga kembali ia mendengar suara seseorang namun kali ini bukan suara tertawa tapi suara seseorang merintih seperti menahan sesuatu

entah  itu suara apa aku gak tau kalian tanya aja sama mas Abi  );

Karena terlalu lelah Inayah mengabaikan suara itu dan kembali melangkah menaiki tangga

"Mas Abi kayaknya udah lupa bahwa dia punya dua istri ucap Inayah "

Ia merebahkan tubuhnya ke ranjang yang biasanya ditempati dengan sang suami namun kini ranjang itu sepertinya hanya akan ditempati olehnya sendiri setiap hari

"Mungkin aku harus mengalah untuk adik madu ku ucap Inayah sambil berusaha memenjamkan matanya

Tak terasa ia sudah terlelap karena sibuknya aktivitas seharian ini

Ia bangun ketika pukul 04 subuh dan bersiap untuk solat karena itu adalah kewajiban sebagai umat muslim

Setelah solat Inayah melangkah ke dapur untuk memasak

"Masak apa ya hari ini gumamnya "

Ah aku akan masak ayam rica rica saja

Ia mulai menyiapkan bumbu halus untuk memasak ayam rica rica kesukaan dirinya sendiri

Sekitar satu jam Inayah berkutat di dapur akhirnya masakannya selesai juga dan waktu sudah menunjukkan pukul 06.00

"Mas Abi belum bangun biasanya ia bangun pukul 04 "apa aku panggil saja ke kamar nya gumam Inayah

Biasanya Abi akan bangun pukul 04 namun kini sudah pukul 06 pagi namun ia belum muncul Inayah memutuskan untuk memanggil sang suami ke kamar nya

Tok tok tok

"Mas Abi bangun udah pukul 06 ini" ucap Inayah sambil menggedor-gedor pintu yang terkunci itu

Di dalam kamar itu Abi dan Nadia  memang masih tidur karena mereka begadang (jangan tanya gadang karena apa ):

Saat itu Abi dan Nadia masih meringkuk terbalut selimut mereka tidur dengan nyenyak nya
Saat Abi membuka perlahan matanya ia mendengar sebuah gedoran pintu yang tak kunjung berhenti ,lalu ia mencoba bangkit walaupun kesadarannya belum sepenuhnya kembali

"Siapa sih masih pagi juga gumam Abi
Ia melangkah untuk membuka pintu namun terkejut karena keadaannya yang kacau ia tidak memakai baju .

Yaampun mas Abi ini gak ngerti apa aku ini masih di bawah umur ya Allah selamatkan mata hamba yang masih suci ini );

"Lalu Abi membereskan kekacauan itu dengan segera memakai baju
Dan melangkah untuk membuka pintu

"Apa sih nay masih pagi juga ucap Abi dengan muka khas orang bangun tidur 

"Mas udah pagi udah jam 06 lebih ucap Inayah "

"Yasudah aku mau mandi dulu sanah pergi ucap Abi ketus

Inayah yang mendapat perlakuan seperti itu hanya bisa bengong karena selama ini Abi tidak pernah bicara kasar padanya

Abi kembali menutup pintu bahkan menguncinya dari dalam

Ia melangkah ke meja makan sambil menunggu sang suami . Bagaimana pun sikap Abi ia bertekad akan selalu sabar dan sabar setiap waktu

Setelah menunggu sekitar setengah jam akhirnya Abi dan Nadia keluar kamar dan menuju meja makan

"Lama amat sih mas masakan aku jadi dingin lagi ucap Inayah"

"Gak sabaran amat sih mbak ucap Nadia "

"Ayo makan aku udah capek masak ucap Inayah sambil tersenyum "

"Apa ini mbak ucap Nadia"

"Ayam rica rica ini kesukaan aku sama mas Abi "

"Aku lebih suka ayam betutu mbak ucap Nadia"

"Yasudah besok saya buat ayam betutu "

"Ayo Nad makan dulu mas gak suka ayam rica rica namun setelah menikah mas sering makan ini jadi ketagihan deh "

"Aku coba ya mbak "

"Gimana Nad enak tanya Inayah ?

"Lumayan lah mbak "

"Nih tambahin nasinya ucap Inayah"

"Ih mbak harusnya mbak yang banyak makan supaya agak gendutan ucap Nadia"

Inayah hanya tersenyum mendengar ucapan Nadia yang selalu menyindirnya

"Mas Abi mau nambah nasinya nggak tanya Inayah "

"Udah cukup Nay  mas udah makan banyak ini 3 potong ayam udah abis ucap Abi sambil nyengir kuda

"Nah gini dong akur,aman , damai, tentram ucap Abi saat kedua istrinya mulai damai pagi ini

"Mas udah makannya mas berangkat ya istri istriku ucap Abi

"Mas pulang bawain aku pizza ya ucap Nadia

"Siap sayang ,kamu Nay mau mas bawain apa ucap Abi

"Gak usah mas ucap Inayah

"Baiklah mas berangkat Assalamualaikum

"Waalaikumsalam ucap mereka berdua

***
"Mbak aku mau bicara ucap Nadia

"Apa "

"Makasih mbak udah baik sama aku ,udah mau Nerima pernikahan aku sama mas Abi makasih ya mbak"

"Aku melakukan ini bukan buat kamu tapi aku hanya berusaha berdamai ***


















Kesabaran seorang istri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang