Sudah saatnya aku menyerah?

443 10 0
                                    

MeLanjutkan bab yang sebelumnya ya

"Mbak aku ngantuk ucap Nadia"

"Ya tidur lah Nad "

"Aku mau nyoba tidur di kamar atas di kamar mbak "

"Kamu mikir gak sih Nad kamar mbak ya privasi lah khusus untuk mbak dan mas Abi "

"Cuman kamar doang loh mbak "

"Tidur tuh di kamar tamu biasanya juga di kamar tamu"

"Sekarang beda mbak aku lagi hamil kasur di kamar tamu kurang empuk mbak nanti dedek bayi sesak "

Inayah tidak menjawab ucapan Nadia ia melangkah ke dapur karena pekerjaan masih numpuk di dapur

Nadia yang sudah amat mengantuk akhirnya tertidur pulas di sopa yang tadi ia duduki

Saking pulasnya ia tidur Nadia tidak sadar ada yang memencet bel rumah alhasil Inayah tergopoh-gopoh ke depan pintu untuk membukakan pintu

Saat ia membuka pintu ternyata sang ibu mertua datang dengan muka sangarnya khas dia

"Ibu "

"Minggir kamu ucap ibu mertua "

Ibu mertua melangkah ke ruang keluarga dan melihat Nadia sang menantu kesayangan sedang tertidur pulas dengan nyenyak

"Ya Allah menantuku kenapa tidur disini ,Nad nad sayang bangun ucap ibu mertua menyentuh
tubuh Nadia

Nadia bangun dan terkejut melihat sang ibu mertua buru buru ia memeluk ibu mertua sambil merengek khas anak kecil

"Ibu ucap Nadia sambil memeluk ibu mertua

"Nad sayang kenapa bobok disini "

"Aku mau tidur dikamar atas Bu ,tapi kata mbak Inayah itu kamar pribadi mbak Inayah sama mas Abi "

"Kurang ajar menantu Bereng**k"
Sini kamu Inayah kamu tega buat menantu saya tidur di sofa dengan keadaan Nadia sedang hamil kurang ajar kamu ,gak becus jadi istri sekarang mau bunuh calon menantu dan bayi saya plak ibu mertua menampar pipi lembut Inayah hingga berbekas kemerahan

Inayah yang merasa perih di pipi hanya mampu menangis dalam diam merasakan sakit di pipi sekaligus di hati

"Ibu ibu tega sama i..

Plak..

Belum sempat Inayah bicara ibu mertua sudah menamparnya kembali

"Pantes kamu mandul ternyata kamu tidak pantas jadi seorang ibu "

"Ibu Inayah "

Diamm"

Lalu ibu membawa Nadia ke kamar atas kamar Inayah

Inayah yang tak mampu menahan perih di pipi akhirnya air matanya mengalir deras

Hiks hiks hiks kenapa ibu tega sama Inayah Inayah udah gak punya orang tua sekarang aku kehilangan kebahagiaan ku sepertinya sudah saatnya aku menyerah ucap Inayah

Inayah berjalan ke luar rumah entah kemana ia akan pergi karena tidak tau tujuan ia hanya berjalan dan berjalan ....

****
"Assalamualaikum Nad ,nay ,mas pulang istri Istriku "

"Abi sini ucap ibu yang datang dari arah tangga"

"Kok ibu ada disini "

"Ada yang mau ibu bicarakan sama kamu"

"Apa Bu ,Inayah sama Nadia mana "

"Nadia tidur di kamar atas"

"Kok di kamar atas Bu ?

Kesabaran seorang istri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang