Kesabaran seorang istri

putraku

Masih melanjutkan bab sebelumnya
Alangkah baiknya baca bab sebelumnya agar paham

Inayah dan Bian masih memperhatikan Adhitya yang sedang latihan paskibra

"Anak anak sudahi dulu latihan kita hari ini ,balik kanan bubar jalan ;

Anak anak yang sedang latihan paskibra bubar untuk pulang

"Adhitya motor aku mana "ucap Gita

"Tuh di parkiran,tenang aja sih bunda aku bisa beli sepuluh motor yang kamu punya "ucap Adhitya

"Mulai sombong dasar anak bunda"

"Dari pada anak papa "

"Hahaha "

"Kamu pulang sama siapa Adhitya"

"Di jemput bunda paling "

Di lain tempat

"Bunda lihat baby Adhitya lagi asik ngobrol sama cewek"ucap Bian

"Mana "

"Tuh bunda "

"Kita panggil ya "

Mereka pun memanggil Adhitya

"Adhitya "

"Baby Adhitya "

"Kakak sini "

Adhitya yang tengah bercanda dan mengobrol dengan Gita kaget karena ada bunda Inayah

"Bunda ,kapan datang "ucap Adhitya

"Satu jam yang lalu saat kakak latihan paskibra"

"Maaf ya bunda nunggu lama"

"Ga papa ini siapa kakak ,kan udah bunda bilang sekolah yang pokus jangan pacaran dulu "

"Eh bunda aku hanya teman Adhitya , teman sekelas sekaligus teman paskibra"ucap Gita sambil tersenyum manis

"Ouh temannya ya ,kakak gak pernah cerita sih punya teman dekat cewek cantik"

"Bunda itu siapa "ucap Adhitya melirik wajah Bian yang tinggi jadi bila mau memandang wajah Bian harus nenggak ke atas

"Hai baby Adhitya,aku kakakmu "ucap Bian

"Apa "tentu Adhitya kaget

"Udah yu kita pulang nanti bunda jelasin di rumah"

"Gita kita pamit ya "

"Iya bunda

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Mereka pun pulang ke rumah Inayah bersama Bian

*****
Di rumah Anggara ayah Bian

"Sayang ,kamu tau gak pak Abi Thohir pebisnis yang paling kaya itu "ucap Anggara pada Fitri istri barunya

"Tau dong kan pengusaha terkaya di Jakarta"

"Kamu tau gak dia bangkrut karena ada klaen yang korupsi "

"Hah "

"Iya "

"Terus hari ini ibunya meninggal dunia ,jujur aku prihatin baru kemarin berduka eh kembali berduka"

"Iya ya kasian"

"Gimana kalo kita donasi mas "

"Ayo "

"Kita ke rumahnya langsung yah "

"Iya yu kita sebagai sesama pengusaha harus bersimpati kepada pengusaha yang sedang berduka"

"Yu berangkat "