Amora kembali kekamar asramanya, dia masih belum menemukan sahabatnya diasrama jadi dia memutuskan untuk membaca buku sambil menunggu mereka.
Tidak lama setelahnya akhirnya muncul lah kedua sahabatnya.
"Kenapa kalian lama sekali?" tanya Amora saat melihat keduanya.
"Anak kelas satu, ada yang bertengkar tadi membuat aku dan Mavin kewalahan mereka benar-benar susah diatur." keluh Marietta.
"Astaga, bagaimana mereka bisa bertengkar?"
"Seorang anak bernama Edan Carrow yang memulai semuanya." sambung Myrtle.
"Carrow? salah satu keluarga darah murni itu?" Marietta dan Myrtle mengangguk bersamaan.
"Dia mendorong seorang bernama Emina Coulson hanya karena dia tidak suka Muggleborn, Emina adalah Muggleborn." jelas Marietta.
"Bukan cuma itu, dia juga berkoar-koar kalau Muggle tidak pantas berada disini." sambung Myrtle kesal.
"Bagaimana kau tahu, Myrtle?" tanya Amora.
"Ya karena aku ada ditempat kejadian. Tadinya aku ingin membantu memisahkan mereka, namun ia malah meneriakiku dengan sebutan kotor itu."
"Dia meneriakimu apa?"
"Dia memanggilku 'Mudblood'." ucapnya enteng.
"Oh astaga!"
"Tidak apa, aku sudah terbiasa." Myrtle tersenyum kecut.
"Tapi, bagaimana bisa dia mengetahui sebutan kotor itu? dia masih kecil." ucap Amora masih terkejut.
Marietta dan Myrtle mengangkat bahu acuh. Amora menghela napas, mungkin keluarga Carrow juga salah satu keluarga darah murni yang menjunjung tinggi kemurnian darah dan tidak menerima para Muggleborn disekitar mereka.
"Oh ya, kalau kau Myrtle kenapa kau lama?" tanya Amora kembali ke topik awal.
"Oh itu, Professor Merrythought dia mengoceh banyak dan aku diharuskan mengikuti kelas tambahannya. Dan kalian tahu apa yang ia katakan? ia bilang bahwa aku siswi Ravenclaw pertama dan satu-satunya yang mendapat nilai jelek dikelas PTIH, aku jadi sedikit merasa bangga dengan itu." jelas Myrtle cekikikan. Marietta menggeleng sedangkan Amora tertawa kecil.
"Dia benar dan aku heran bagaimana bisa kau masuk Ravenclaw?" ungkap Marietta.
"Hey, aku masih unggul dipelajaran yang lainnya tahu?" ucap Myrtle tidak mau kalah.
"Sudah-sudah, kalian ini. Myrtle tidak apa kalau nilaimu buruk di PTIH, karena pada dasarnya manusia tidak ada yang sempurna, nilaimu mungkin rendah dikelas itu, namun nilaimu dikelas Astronomy dan Ramalan sangat baik. Menurutku itu sudah cukup untukmu, tidak usah berkecil hati dan terus belajar dengan giat, agar kau bisa mencapai nilai tinggi disemua pelajaran." Myrtle memandang Amora dengan haru.
"Kau memang yang terbaik, Amora. Aku sangat menyayangimu." dia bangkit dan memeluk Amora.
"Hey, What about me?" ucap Marietta yang dengan cepat ia menubruk keduanya dengan pelukan.
"Walaupun kita sering bertengkar, rasa sayangku tidak sedikit pun mengurang padamu sahabatku." mereka bertiga berpelukan hangat, lalu tertawa kecil.
=====°•~•°
Ketiga sahabat itu berjalan sambil berbincang-bincang kecil ke Great hall untuk sarapan.
"Darah lumpur tidak seharusnya menginjakkan kaki disini, ini bukan dunia kalian." ditengah jalan mereka melihat seorang gadis kecil yang tengah menangis dibawah lantai dan satu anak laki-laki yang berbicara tadi dengan teman-temannya sedang menertawakan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EVERYTHING 《LovegoodxRiddle》
Fanfiction[Slowupdate] Tom Riddle lahir karena ramuan cinta, itu menyebabkan ia tidak memiliki hati dan tidak akan pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Namun siapa sangka ia bisa merasakan cinta itu, saat gadis aneh berambut pirang mendatanginya di mala...