19. Amora & The Chamber Of Secrets

240 25 1
                                    

Warning!!:
Mature content 18+

=====°•~•°

Suara langkah kaki menggema disepanjang koridor dekat Hospital wings, terlihat seorang pemuda yang biasanya tampil rapih dan anggun, mendadak menjadi berantakan. Kemeja yang dikeluarkan dengan beberapa kancing di bagian atas yang terbuka, lengan kemeja yang digulung sampai siku, rambut yang acak-acakkan, dan tangan yang menenteng tas dengan jubah sekolahnya.

Dia berhenti tepat didepan pintu Hospital wings yang sedikit terbuka dan terdengar suara beberapa orang didalamnya. Dia hanya berdiri didepan pintu sambil memperhatikan setiap perkataan sekumpulan orang dewasa yang ada didalam.

"Aku rasa ramuannya tidak cukup kuat, Albus." ucap Professor ramuan, Professor Slughorn. Sedangkan yang dipanggil Albus pun menghela napas risau.

"Sepertinya lukanya memang fatal." Madam Pomfrey menatap sedih kearah seorang gadis yang terbaring lemah dengan wajah yang pucat disalah satu ranjang Hospital wings.

"Tidak ada cara lain, kita harus menghubungi kedua orang tuanya agar anak manis ini segera dibawa ke St. Mungo." putus kepala sekolah yang diangguki pasrah oleh semua orang yang ada disana, kecuali pemuda yang berdiri didepan pintu tentu saja. Dia menggeram marah, mengutuk orang dewasa itu.

"Baiklah, sepertinya memang itu keputusan yang tepat." ucap Albus Dumbledore, lalu setelahnya kepala sekolah mengajak yang lain untuk kembali ke ruangan mereka masing-masing dengan berdoa agar keajaiban terjadi pada gadis manis tersebut.

Setelah memastikan sudah tidak ada seorang pun didalam (kecuali gadis itu), pemuda itu pun masuk dan berjalan cepat kearah ranjang tempat gadis itu terbaring lemah.

"Aku kembali sayang, dan lihat apa yang ku bawa.." pemuda itu mengecup kening gadisnya lembut. Ia merogoh kantong celananya dan mengeluarkan sebotol ramuan ukuran kecil.

Tanpa ragu ia memasukkan ramuan itu kedalam mulut sang gadis, setelah ramuan itu habis ia menyeringai sambil mengelus pelan kepalanya.

1 detik..

2 detik..

3 detik..

Hingga didetik yang kesepuluh, gadis itu memberi reaksi membuat pemuda itu kegirangan karena ramuan ciptaannya bekerja.

"Uhukhk.. uhukk.. Hah.. hah" gadis itu terbatuk-batuk dan menggeliat membuat wajah putih pucatnya kini memerah.

"Shh.. sshh.. it's okay.. i'm here." bisik pemuda itu mengelus rambut dan mengecup setiap inci wajah memerahnya, mencoba menenangkannya yang masih menggeliat seperti kesakitan.

Pemuda itu membisikkan sebuah mantra ditelinga kanan gadisnya, lalu setelahnya gadis itu kembali tenang dan perlahan mata yang tadinya selalu tertutup kini kian terbuka.

Mata biru lautnya yang indah menatap tajam sekitarnya hingga tatapannya jatuh kepada pemuda yang berdiri disamping kanan ranjangnya. Dia tersenyum.

"Tom."

"Selamat datang, Amoraku."

=====°•~•°

Libur Natal telah selesai, para murid yang pulang kini kembali kesekolah melanjutkan pelajaran.

Dikereta Marietta dan Myrtle tengah pusing memikirkan sahabat mereka yang satu lagi yang tidak ada kabar sama sekali.

"Tidak biasanya dia seperti ini, pasti ada yang tidak beres." ucap Marietta khawatir.

"Benar, aku sudah banyak sekali mengiriminya surat namun tidak satu pun yang terbalas." balas Myrtle.

Singkat waktu mereka pun akhirnya tiba di Hogwarts malam hari, menaiki kereta sambil membicarakan banyak hal.

MY EVERYTHING 《LovegoodxRiddle》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang