"Kau seharusnya tidak mengalah, Mora" Myrtle menatap sedih sahabatnya itu.
Saat ini ketiga gadis itu berada di kamar asrama Ravenclaw sedang bersiap untuk tidur.
"Iya, kau sudah terlalu sering mengalah padanya. Kali ini kau harus memperjuangkannya, bukannya malah mengalah lagi." sahut Marietta.
"Aku tidak mau pertemanan kita rusak hanya karena masalah cinta." Amora menatap dirinya di cermin.
"Penelope adalah siswi tercantik di Hogwarts, sedangkan Riddle adalah siswa terpopuler, terpintar, tertampan di Hogwarts. Mereka terlihat cocok, aku hanyalah murid aneh tidak ada apa-apanya bila di bandingkan dengan Penelope." mendengar itu kedua sahabatnya saling pandang.
"Hey, Mora. Kau tidak boleh menerendahlan dirimu seperti itu. Kau cantik Mora, kau bukannya aneh tapi unik. Kau baik, bahkan pada semua orang mau itu yang pernah menghinamu sekalipun." Marietta menghampiri gadis berambut pirang itu.
"Marietta benar Mora. Kau yang terbaik dari yang di katakan orang yang terbaik. Kau harus memperjuangkannya, kami tidak mau kau mengalah terus. Bahkan kau lihat saja bagaimana sikap Riddle padamu, ku rasa Riddle lebih memilihmu dari pada Penelope. Riddle saja tidak pernah merespon Penelope walaupun dia siswi tercantik di Hpgwarts." sambung Myrtle.
"Sudahlah, jangan di pikirkan. ayo kita tidur, besok kelas ramuan Ravenclaw di gabung dengan Slytherin. Tentu kau tidak akan melewatkan ini kan." tambah Myrtle dengan mengedipkan sebelah matanya pada Amora.
"Kau bisa saja." Wajah Amora memerah.
"Lihat, wajahmu menerah. Ohhh lucunya sahabatku ini saat sedang merona." dengan gemas Marietta mencubit pipi Amora.
"Aww.. sakit Marietta." Amora mengelus pipinya yang sakit.
"Sudah sudah, ayo kita tidur. Aku sudah mengantuk, selamat malam sahabatku." Myrtle yang sudah di ranjangnya langsung membaringkan tubuhnya dan menutup matanya.
Amora dan Marietta juga sudah berada di ranjang mereka masing-masing.
"Baiklah, selamat malam." Amora menarik selimutnya dan menutup matanya.
"Selamat malam." di susul Marietta.
=====°•~•°
Keesokan paginya, Amora yang bangun terlebih dulu tidak melihat keberadaan Penelope di ranjangnya.
Amora menghela nafas panjang."Sepertinya dia benar-benar akan berpindah kamar."
Sebentar lagi waktunya sarapan di Great hall, ia segera membangunkan Marietta dan Myrtle.
Setelah bersiap mereka langsung bergegas menuju Great hall.
"Kurasa kita akan benar-benar bertiga sekarang." ucap Marietta saat tidak melihat keberadaan Penelope di kamar mereka tadi.
Amora menunduk."Maafkan aku, kalau saja aku tidak egois. kita tidak akan kehilangan Penelope."
"Tidak tidak. Dialah yang egois, dia selalu membuatmu mengalah dalam hal besar maupun kecil." Marietta merangkul Amora.
"Hey, bukankah itu Riddle, sedang apa dia disini. Bukankah untuk ke Great hall tidak melewati asrama kita." mendengar itu, Marietta memukul kepala Myrtle dengan gulungan perkamen yang ada di tangannya.
"Tidak kah kau lihat, jelas-jelas dia sedang menunggu seseorang." Myrtle mengelus kepalanya dan nyengir.
"Oh iya, tentu saja. Tapi siapa yang dia tunggu?"
Marietta menoleh kearah Amora yang sedang menatap Riddle.
Myrtle yang mengerti langsung mengangguk."Eumm.. sepertinya aku akan ke kamar mandi terlebih dahulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EVERYTHING 《LovegoodxRiddle》
Hayran Kurgu[Slowupdate] Tom Riddle lahir karena ramuan cinta, itu menyebabkan ia tidak memiliki hati dan tidak akan pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Namun siapa sangka ia bisa merasakan cinta itu, saat gadis aneh berambut pirang mendatanginya di mala...