14. Suspicion

396 44 9
                                    

Tom hanya diam tidak menjawab membuat Amora semakin yakin pada pemikirannya.

"Tom?" panggilan dari Professor membuat Tom melirik sekilas pada Amora lalu menjawab

"Tidak ada Professor." benar dugaan Amora, ia pun hanya tersenyum kecut.

"Sedikit pun tidak ada?" pertanyaan dari Professor membuat Tom berpikir sebentar.

"No, sir. Nothing." jawabannya membuat Professor kecewa karena pikirnya Tom belum terlalu peduli dengan yang namanya cinta. Di lain sisi bukan hanya Professor yang kecewa, beberapa gadis yang sedari tadi menunggu jawabannya juga merasakannya, termasuk Amora. Dialah yang paling kecewa diantara mereka, gadis itu hanya menunjukkan ekspresi wajah yang santai seperti tidak terjadi sesuatu padahal hatinya sedang bertarung dengan pikirannya.

Tom melirik Amora sekilas sehingga tidak ada satu pun yang menyadari hal itu. Ia yakin sekali, kalau yang Amora cium didalam Amortentia adalah baunya.

Lalu kelas kembali berlanjut dengan masing-masing murid harus membuat ramuan Draught Of Living Death yang dimana bila ada yang berhasil membuatnya akan mendapatkan hadiah misterius yang akan diberikan oleh Professor sendiri.

Amora kini sedang terfokus untuk membuat ramuan, sepertinya gadis itu penasaran dengan hadiahnya. Ia sama sekali tidak mengikuti langkah-langkah yang ada dibuku membuat kedua sahabatnya bertanya-tanya.

Hingga akhirnya ia selesai, ramuan itu sangat sempurna. Namun, ia kalah cepat dengan Tom yang sudah selesai sebelumnya membuat pemuda itu mendapatkan hadiah misterius itu.

"Nah, sekarang kita sudah mendapatkan pemenangnya. Majulah, Tom." Tom dengan langkah pelan dan berwibawa maju dan berdiri disebelah Professor, disertai tepuk tangan dari murid yang lain.

Professor Slughorn tampak memberikan sebuah bungkusan besar dan usang, ia memberikannya pada Tom yang dengan senang hati diterima olehnya.

Dibukalah bungkusan itu yang ternyata berisi buku yang tampaknya sudah ada sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Mata Tom berbinar kala ia membaca sampul dari buku itu.

"Pengetahuan Berbagai Jenis Mantera Sihir abad ke-15 oleh keturunan Slytherin sendiri. Awalnya aku agak ragu akan memberikan ini pada murid lain, tapi setelah aku tahu bahwa kau yang akan memenangkannya keraguan itu hilang begitu saja, aku sangat mempercayaimu, Tom. Kau akan memanfaatkannya dengan baik dan dapat semakin mengembangkan ilmu sihirmu. Namun berhati-hati, didalam nya juga terdapat beberapa mantra yang mungkin akan sangat berbahaya bila kita salah menggunakannya, jadi aku harap kau dapat mengatasinya, Tom." Professor Slughorn dengan bangga menepuk-nepuk pundak pemuda yang berdiri disampingnya itu.

"Tentu saja, Professor. Aku akan memanfaatkannya dengan baik." Professor mengangguk lalu ia membubarkan kelas.

Wajah Tom yang tampan kini bertambah tampan dengan binar wajah antara semangat dan kesenangan, hal ini bisa dibilang sangat langkah mengingat bahwa Tom jarang atau bahkan tidak pernah menunjukkan wajah bahagianya didepan banyak orang, biasanya ia selalu berwajah datar dengan tatapan dinginnya.

Melihat kesenangan diwajah kekasihnya membuat Amora mengurungkan niatnya yang ingin mengajak Tom berbicara. Jadinya ia memutuskan untuk ke perpustakaan sebelum kekelas ramalannya yang baru akan dimulai satu jam lagi.

=====°•~•°

Sudah Berbulan-bulan sejak Amora bersama dengan Tom, tepatnya pada kelas ramuan itu. Pemuda itu tampak sibuk dengan buku barunya sampai tidak memperdulikan sekitarnya membuat Amora sangat kesulitan untuk mengajaknya berbicara berdua. Sungguh ia sangat merindukan pemuda itu, entah mengapa rasa cintanya pada Tom semakin besar. Padahal pemuda itu sendiri masih belum jelas mencintainya atau tidak.

MY EVERYTHING 《LovegoodxRiddle》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang