PROLOG

16.4K 483 26
                                    

Annyeong 👋

Selamat datang di cerita NISKALA 2 CINTA sekuel dari cerita NISKALA CINTA.

Rules sebelum baca cerita ini
1. WAJIB FOLLOW BIAR DAPAT NOTIFIKASI SAMPAI END NANTI
2. WAJIB VOTE DAN KOMEN SESUAI TARGET BIAR CEPAT UPDATE
3. WAJIB BACA CERITA NISKALA CINTA BIAR PAHAM.
4. WAJIB BACA AU NYA DI THREADS/TWITTER

Happy reading

_____________________________________

"Jika kamu sangat menginginkan sesuatu, lepaskanlah. Jika itu kembali, itu menjadi milikmu selamanya. Tapi jika tidak berarti memang bukan milikmu"

Setelah menempuh perjalanan selama tujuh belas jam lebih, akhirnya Cinta tiba di bandara Soekarno-hatta dengan selamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menempuh perjalanan selama tujuh belas jam lebih, akhirnya Cinta tiba di bandara Soekarno-hatta dengan selamat.

Gadis berambut sebahu dengan poni itu menarik koper pink besarnya keluar dari gerbang penerbangan. Cinta sesekali merenggangkan otot lehernya yang terasa kaku. Duduk di dalam pesawat selama itu membuat tubuhnya menjadi sangat sakit.

Cinta melepas kacamata hitam yang menutupi matanya ketika dia melihat seorang perempuan dengan perut besar menonjol seperti bola melambaikan tangan padanya.

Cinta membalas lambaian tangan itu dan mempercepat langkahnya agar perempuan hamil itu tidak lama menunggu terlalu lama.

"Hai, cepat banget nyampenya?"

"Sengaja biar nyonya Cinta tidak menunggu lama." Vella lalu memeluk Cinta untuk melepas rindu. "Makin cantik aja nih gue lihat-lihat."

Rok kulit hitam selutut, atasan tank top putih dan dengan balutan jaket kulit berwarna senada membuat Cinta sangat cantik dan berbeda. Vella hampir tidak bisa mengenali jika Cinta tidak membuka kacamata nya tadi.

Cinta mengibaskan rambutnya ke belakang. "Harus dong." Mereka pun terkekeh.

Cinta mengusap perut besar Vella lalu berjalan sembari bergandengan tangan.

"Udah berapa bulan?" tanya Cinta.

"Tujuh bulan," jawab Vella sembari ikut mengusap perutnya.

Enam tahun sudah berlalu, dan dalam waktu itu ada begitu banyak hal yang sudah berubah. Seperti Vella contohnya, perempuan itu sebentar lagi akan menjadi seorang ibu setelah satu tahun lalu akhirnya menikah dengan Noah.

"Noah mana?" tanya Cinta ketika seorang supir membantu membawakan koper Cinta kedalam mobil.

"Biasa kerja, biar cepat kaya." Cinta berdecak, ternyata pikiran Vella akan hal yang satu itu tidak berubah sama sekali. "Walaupun Noah kenal sama bokap lo dan dia masuk karena koneksi tetap aja harus rajin kerja."

Noah sekarang bekerja di perusahaan papi Cinta sebagai manager. Awalnya Noah menolak karena tidak mau orang-orang berpikir buruk tentangnya karena mengenal Nula. Tapi setelah paksaan Vella dan Nula meyakinkan, Noah akhirnya mau.

Padahal bukan karena itu Nula menerima Noah, tapi karena Noah memang pintar dan berkompeten. Noah layak akan posisinya sekarang.

Sedangkan Vella, sebagai lulusan tata boga pernah bekerja sebagai chef di hotel berbintang
Namun, dia memilih berhenti setelah menikah karena ingin menjadi ibu rumah tangga saja. Dia tidak mau kekurangan waktu untuk keluarga.

Sebelum pulang Cinta dan Vella mampir ke supermarket karena Vella ingin membeli beberapa barang dan makanan.

Cinta hanya diam mengikuti Vella dari belakang sembari mendorong troli, dia sedang tidak memiliki tenaga karena lelah.

"Udah gue bilang tunggu di mobil aja," kata Vella entah sudah berapa kali, tapi Cinta tetap memaksa untuk ikut menemaninya.

"Aku gak bisa biarin ibu hamil belanja sendiri, gimana kalau kamu kenapa-kenapa?"

Vella menggelengkan kepala. "Gue udah biasa belanja sendiri. Jangan lebay deh lo."

"Iya deh, nyonya Noah yang mandiri."

"Lo nggak mau beli sesuatu?" tanya Vella yang di balas gelengan kepala oleh Cinta.

Mereka lalu beralih ke stand buah. Cinta yang sedang fokus memasukkan buah jeruk kedalam plastik menoleh kebelakang saat ada yang menarik ujung roknya.

"Kenapa?" Cinta jongkok di depan gadis kecil yang menarik ujung roknya tadi. "Mama kamu mana?"

Bukannya menjawab anak perempuan yang rambutnya di kepang dua dengan poni itu malah menunjuk Cinta.

Cinta dan Vella melihat sekitar lalu saling melempar tatap karena bingung.

"Kamu tadi kesini sama siapa?" tanya Cinta lagi.

"Sama papa," jawab anak itu.

Cinta berdiri lalu menggandeng tangan anak itu. "Terus papa nya dimana? Mau aku bantu cariin papanya?"

Anak itu menolak sambil melepas pegangan Cinta. Cinta kembali jongkok dan mengusap kepala anak itu.

"Nama kamu siapa?"

"Cinta," jawab anak itu sambil tersenyum.

"Cinta?" Ulang Cinta dan Vella kaget. Kebetulan yang sangat luar biasa.

"Nama aku juga Cinta," balas Cinta senang.

"Aku udah tau kok kalau nama kamu Cinta," katanya, membuat kening Cinta mengerut.

"Tau dari mana?" tanya Vella yang jadi ikut penasaran.

"Dari papa," Cinta kecil kemudian menunjuk seorang pria yang sedang berdiri di meja kasir untuk membayar belanjaan nya.

Cinta berdiri dan seketika matanya membulat. "Itu... itu papa kamu?"

•••

Gimana prolog nya?

Jadi siapa kah Papa Cinta?"

Spam komen disini 👉

Untuk next part selanjutnya Rules berlaku ya.

Kalian bisa baca AU nya di Threads/Twitter yang bakal Miawww up bersamaan dengan Wattpad nya. Wajib baca karena berbeda dengan Wattpad.

 Wajib baca karena berbeda dengan Wattpad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11072023 - 21:12

NISKALA 2 CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang