Annyeong 👋
Part 3 for you guys
Please jangan jadi Secret Readers dong, ayo di komen dan id vote biar Miawww semangat nulis dan cepat update.
Kalau bisa komen tiap paragraf
Happy reading
•••
Dalam enam tahun terakhir ini Cinta sudah belajar begitu banyak hal. Bukan hanya belajar memaafkan masa lalu, tapi juga menerima masa depan yang akan datang.Jika dulu Cinta selalu kabur dari masalah dan selalu meminta untuk memutar waktu, maka kali ini tidak. Seperti sekarang, dia tengah duduk di sebuah Caffe sembari menikmati kopi hangat bersama Alda.
Cinta tidak merasa menyesal karena sudah mengantar Nevin dan Pitter ke sekolah yang malah berakhir dengan dia bertemu dengan Alda. Lagi pula di masa lalunya Alda dan dirinya tidak memiliki permasalahan. Hubungan mereka terjalin baik sampai hari ini.
Bertemu dengan Alda di depan sekolah membuat otak Cinta sempat berpikir dengan begitu keras, sedang apa Alda di disini? Sampai kemudian dia tersadar.
"Kamu kapan balik dari London?"
"Seminggu yang lalu."
Alda mengangguk, ternyata yang Cinta kecil katakan waktu itu benar adanya. Walaupun mereka tidak memiliki permasalahan tapi rasanya tetap saja Alda merasa canggung berada di dekat Cinta.
"Terus kesibukan kamu apa sekarang?" Alda memandang Cinta. Tidak ada yang berubah dari wajah Cinta, semua masih sama seperti enam tahun yang lalu. Hanya rambutnya yang sekarang jauh lebih pendek.
"Aku gak sibuk ngapa-ngapain sih, cuman sibuk jalan-jalan aja. Pengen nikmatin hidup," kata Cinta sembari tersenyum. "Kamu sendiri sekarang kesibukannya apa?"
"Kesibukan aku masih sama, aku lagi sibuk ngurusin bisnis Coffee shop dan Caffe."
"Sama Niskala?"
Alda mengangguk ragu. Untuk menyebut nama Niskala di depan Cinta, jujur Alda tidak berani dan sangat takut, takut membuka luka lama untuk Cinta. Tapi ternyata malah Cinta yang menyebut nama itu lebih dulu.
"Ta, kenapa kamu pergi gitu aja dulu tanpa pamit sama aku?"
Sesaat Cinta terdiam, tidak tau harus menjawab apa. Cinta sadar kepergiannya saat itu adalah sebuah kesalahan dan telah meninggalkan banyak masalah.
"Kamu gak perlu jawab Ta. Kalau aku jadi kamu, aku juga pasti bakalan pergi. Aku juga pasti bakal dukung keputusan kamu. Tapi kalau kamu pergi tanpa pamit sama aku karena aku sepupu Kala, itu cukup membuat aku kecewa sama kamu."
"Maaf Al, kepergian aku waktu itu benar-benar mendadak. Aku sama sekali gak marah sama kamu, lagi pula kamu gak punya salah sama aku. Dan seharusnya waktu sampai di London aku ngabarin kamu. Tapi sulit untuk aku, Al."
Bukan hanya dengan Alda, Cinta memutuskan komunikasi, tapi juga dengan semua teman-temannya. Termasuk Vella dan Noah. Cinta kembali berkomunikasi dengan Noah dan Vella satu tahun yang lalu tepatnya ketika keduanya akan menikah dan Cinta sempat datang ke Indonesia untuk menghadiri pernikahan itu, kemudian hari itu langsung kembali lagi ke London.
"Aku mau nanya Al." Alda menaikan sebelah alisnya karena jeda yang Cinta berikan cukup lama. "Kenapa nama anak Niskala sama Rindu, Cinta?"
"Jadi benar waktu itu Cinta kecil ketemu kamu di supermarket?" Cinta mengangguk membenarkan. Jika kabar itu telah sampai pada Alda, maka Cinta rasa kabar itu juga sudah sampai pada Niskala.
"Siapa yang ngasih nama Cinta ke anaknya Niskala?" tanya Cinta lagi.
"Rindu. Lovenia Cinta, panggilannya Cinta. Kala awalnya gak setuju dengan nama itu dan mereka ribut. Kala gak mau ngasih nama kamu di anak mereka karena dia yakin kamu pasti bakal marah nantinya kalau sampai tau. Tapi akhirnya Kala tiba-tiba setuju."

KAMU SEDANG MEMBACA
NISKALA 2 CINTA
RomanceSEKUEL NISKALA CINTA "Kamu mau nggak nikah sama Papa Cinta?" Setelah enam tahun berlalu Cinta kembali di pertemukan dengan Niskala, mantan pacar atau lebih tepatnya mantan tunangannya. Namun, dalam kondisi yang sangat berbeda. Perpisahan yang beruju...