Annyeong 👋
Tunjuk tangan yg masih setiap menunggu cerita ini?
Btw, nama Aldo anaknya Nevin Miawww ganti, kayaknya ada yang salah paham karena nama Alda dan Aldo hampir sama di kira ada hubungan padahal kan gak ada. Jujur pas ngasih nama Aldo Miawww juga gak sadar. Jadi Miawww memutuskan untuk ganti.
Ayo dong komen tiap part, biar Miawww semangat update
Happy reading
•••
"Jadi menurut lo Rindu meninggal karena apa?" tanya Vella.
Cinta merebahkan kepalanya pada sandaran Sofa setelah bercerita kejadian tadi sore saat dia bertemu Niskala di supermarket. Jika Cinta tau, dia tidak akan di hantui rasa penasaran sekarang.
"Aku gak tau Vel, kan tadi aku bilang aku gak nanya sama Niskala. Aku langsung pergi gitu aja tadi karena kaget."
Vella berdecak, "udah tau lo penasaran, bukannya di tanya langsung malah kabur. Kalau gitu lo jangan cerita ke gue tadi, gue kan jadi ikut penasaran sekarang."
Seolah tidak mendengar ocehan Vella, Cinta hanya memandang lurus pada langit-langit ruang tamu yang di hiasi oleh lampu. Ada begitu banyak tanda tanya besar di pikiran Cinta yang memaksa untuk segera di beri jawaban. Dia pikir selama Ini Niskala dan Rindu hidup dengan bahagia apa lagi karena sudah memiliki anak. Tapi ternyata perkiraannya salah, justru malah sebaliknya.
"Gimana kalau Rindu meninggal karena lahiran? secara dia masih muda dan bayinya juga prematur kan."
Cinta menatap tajam Vella. "Kamu jangan ngaco deh ngomongnya Vel, kamu sadar kan kalau lagi hamil?"
"Astaga mulut gue," Vella memukul bibirnya pelan lalu mengusap perutnya yang besar. "Sayang, kamu sehat-sehat ya di perut mama. Jangan keluar cepat-cepat, kamu harus keluar tepat sembilan bulan. Oke sayang. Terus nanti jangan mirip mama, mirip papa aja yang ganteng, pintar dan baik."
Cinta hanya menggeleng melihat tingkah sahabatnya itu.
"Kalau gue tau takdir Rindu secepat itu, gue gak bakal sejahat itu dulu ke dia. Dan seharusnya gue bantuin dia pas dia habis melahirkan, bukan malah ikut menyalahkan dia."
Ingatan Vella kembali pada enam tahun yang lalu saat Cinta pergi meninggalkan Indonesia. Vella sangat marah saat itu, hanya Cinta teman yang dia punya tapi malah pergi.
Vella mendatangi Rindu dan menyalakan Rindu atas semuanya, tapi Rindu hanya diam saat itu. Vella benar-benar menyesal sekarang. Apa lagi setelah merasakan sendiri bagaimana rasanya hamil. Rindu pasti merasakan kesulitan ketika harus mengandung sendirian.
"Vell, semua itu udah berlalu." Cinta mengusap pundak Vella, walaupun terlihat biasa saja sebenarnya Vella sangat syok mendengar kabar tentang Rindu. "Jadi jangan terlalu kamu pikirin, ingat bayi kamu. Kalau kamu sedih dia juga pasti ikutan sedih."
Vella menghela napas, menetralkan perasaannya yang sering sedih karena hormon kehamilannya.
"Dulu gue terlalu kekanak-kanakan banget ya, Ta," kata Vella mengingat sifat remajanya.
"Gak cuman dulu, tapi sekarang juga masih kekanak-kanakan. Malah lebih dari dulu," ledek Cinta.
"Dasar lo, ngaca," balas Vella.
"Mau kemana?" tanya Cinta saat Vella berdiri.
"Mau ke kamar lah, suami gue kayaknya udah selesai mandi."
"Ya terus kalau Noah udah selesai mandi kenapa? Seharusnya kamu kan ke dapur nyiapin makan malam, bukan malah ke kamar."
Vella tersenyum lebar, dan Cinta tau arti senyuman itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/346072251-288-k885588.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NISKALA 2 CINTA
RomanceSEKUEL NISKALA CINTA "Kamu mau nggak nikah sama Papa Cinta?" Setelah enam tahun berlalu Cinta kembali di pertemukan dengan Niskala, mantan pacar atau lebih tepatnya mantan tunangannya. Namun, dalam kondisi yang sangat berbeda. Perpisahan yang beruju...