Annyeong 👋
Maaf ya Miawww up masih suka lama, dan kayaknya untuk seminggu kedepannya akan begitu😓 di karenakan ada kerjaan yang harus di fokuskan. Miawww mohon pengertiannya ya. Nanti setelah kerjaan nya selesai Miawww usahakan untuk lebih rajin up.
Jadi tetap dukung karya Miawww dengan Follow+ komen + Vote
Wajib meninggalkan jejak! Di larang menjadi secret Readers!
Happy reading
•••
"Makasih ya, Ta karena udah mau di repotin sama kemauan Pitter."
"Gak apa-apa kok, lagian seru juga aku jadi bisa keluar dan gak terkurung di apartemen terus." Kekeh Cinta.
Cinta tersenyum tipis kemudian mengusap puncak kepala Pitter yang sangat lahap memakan burgernya. Cinta sama sekali tidak menduga jika dia akan ikut makan di luar seperti ini bersama Pitter dan Nevin. Bukan masalah besar memang tapi Cinta merasa agak canggung apa lagi mereka belum lama kenal dan hanya partner kerja saja.
Awalnya Cinta ingin menolak ajakan anak laki-laki berpipi chubby itu. Namun, Cinta kasihan pada Pitter yang tidak jadi jalan-jalan bersama mamanya karena urusan pekerjaan, kemudian malah di antar ke kantor bukannya ke rumah oleh Mamanya. Lalu ketika Cinta akan pulang dia tidak sengaja bertemu dengan Nevin dan Pitter di parkiran, kemudian Pitter mengajak Cinta untuk ikut bersama mereka. Cinta tidak bisa menolak, melihat keadaan Pitter menginginkan Cinta pada dirinya sendiri ketika masih kecil dulu. Itu sebabnya dia mau agar Pitter tidak terlalu sedih lagi.
"Oh iya kamu kenal pak Niskala dari mana? kelihatannya dekat banget."
Pertanyaan Nevin cukup mengagetkan Cinta. Dia pikir Nevin tidak akan menanyakan hal tersebut karena selama di kantor mereka bersikap seolah tidak pernah bertemu di klinik waktu itu.
"Aku sama Niskala dulu satu SMA," jawab Cinta seadanya.
"Jadi Tante bukan mamanya Cinta?" Kali ini Pitter yang bertanya.
Cinta menggeleng.
"Berarti Cinta bohong dong Tante?" kata Pitter lagi. "Cinta ngaku-ngaku di sekolah kalau dia punya mama dan dia anak istimewa bukan anak haram."
"Pitter," tegur Nevin dengan mata Melotot.
"Pitter kenapa ngomong gitu? kan Cinta temannya Pitter, bukannya Pitter udah janji sama om Niskala gak bakal jail lagi sama Cinta." Cinta tau Pitter masih anak-anak, tapi kata-kata seperti itu tidak seharusnya di ucapkan dengan mudah apa lagi pada sesama teman yang masih terlalu kecil untuk mengerti.
"Maaf Tante, tapikan Cinta nya gak ada disini. Lagi pula Pitter cuman ngikut teman-teman aja kok." Kata Pitter lagi masih membela diri.
Cinta melihat Nevin yang tampaknya akan marah kemudian menggerakkan tangannya agar Nevin tenang saja. "Tapi tetap aja gak boleh ngomong kaya gitu sayang. Cinta kan teman kamu, seharusnya kalau ada yang ejek Cinta kamu belain jangan malah ikutan di ejek."
"Gitu ya Tante?" Cinta mengangguk. "Emmm tapi kan Cinta udah bohong Tante."
"Iya Tante tau, bohong itu juga gak boleh. Tapi mungkin aja Cinta terpaksa bohong biar kalian gak ejek dia lagi. Jadi mulai sekarang Pitter gak boleh jail lagi sama Cinta. Oke?"
"Oke Tante," balas Pitter. "Tapi kalau Cinta yang jail duluan Pitter boleh balas gak Tante? Soalnya Cinta suka ejek papa Pitter Dugong."
"Dugong?" ulang Cinta.
Nevin terkekeh geli. "Duda gosong, soalnya bekal Pitter sering gosong."
Cinta menggelengkan kepala, tidak habis pikir dengan pikiran Pitter dan Cinta kecil yang senang sekali saling mengejek.
![](https://img.wattpad.com/cover/346072251-288-k885588.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NISKALA 2 CINTA
Roman d'amourSEKUEL NISKALA CINTA "Kamu mau nggak nikah sama Papa Cinta?" Setelah enam tahun berlalu Cinta kembali di pertemukan dengan Niskala, mantan pacar atau lebih tepatnya mantan tunangannya. Namun, dalam kondisi yang sangat berbeda. Perpisahan yang beruju...