Tempat di dunia ini menyimpan banyak misteri yang tak seluruhnya bisa diungkap oleh canggihnya teknologi yang diciptakan manusia. Apalagi tempat-tempat yang medannya sulit dilalui, namun di sanalah keajaiban-keajaiban di luar hukum alam terjadi.
Hutan, laut, pegunungan, lembah, gurun, kutub dan sebagainya, menyimpan jutaan misteri yang sulit dijangkau oleh akal manusia.
Mungkin hal-hal yang unik serta kejadian aneh yang berhasil disentuh oleh manusia hanya 5-10 persen dari total keseluruhan dari dunia ini.
Masih sedikit bukan?
Jika kita menjelajahi lebih dalam lagi tentang bumi ini, mungkin tiada habisnya.
Namun perlu diingat, bukan hanya manusia saja yang mendiami permukaan bumi ini. Banyak makhluk nyata maupun mitologi yang juga ikut menghuni bumi yang indah ini.
Cerita legenda dari zaman dahulu yang diwariskan sampai pada generasi sekarang, tak terkikis dari gejolak perubahan zaman, dongeng-dongeng pengantar tidur yang selalu sang ibu bacakan kepada anak-anaknya sebelum tidur, mungkinkah di antara semua itu ada yang benar-benar nyata terjadi?
Bukti-bukti keberadaan makhluk mitologi yang berhasil tertangkap kecanggihan lensa kamera, mungkinkah itu benar-benar nyata?
Dulu Haera tidak percaya dengan keberadaan makhluk-makhluk mitologi sebelum melihatnya dengan mata kepala sendiri.
Dan sekarang, mungkin ia akan mencoba percaya jika salah satu makhluk mitologi penjaga danau bernama naga itu benar-benar nyata. Menjelma menjadi manusia dan menyelamatkan orang-orang yang tersesat di hutan ataupun tenggelam di danau.
Bolehkah Haera dikatakan jika ia sedang berhalusinasi sekarang?
Tidak, ia tidak mungkin bercanda di saat situasi serius seperti ini.
Ia memahami tanpa menuntut Mark bercerita.
Ia tidak bodoh bahwa sang pria berjubah yang sudah menyelamatkan nyawanya ini adalah jelmaan dari seekor naga.
Ya, Haera mengingat kala dirinya tenggelam di air, ia melihat dua bola mata berwarna biru terang sebesar bola basket berenang menuju ke arahnya.
Tubuhnya terlilit sisik kasar yang artinya naga itu membelit tubuhnya dan mengangkatnya ke permukaan danau.
Itulah sebabnya mengapa ia bisa hidup sampai detik ini.
Haera terduduk di tepi dinding goa dengan masih menatap lekat pada Mark yang juga tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Mark buru-buru menaikkan tudung jubahnya supaya wajahnya tak terlihat lagi. Ia mengeluarkan bungkusan berupa kain coklat yang berisi buah-buahan hasil jarahannya tadi siang, meletakkannya di dekat bola api biru miliknya dan melangkah keluar goa.
Tak lama Mark datang membawa beberapa sekat bambu yang sudah terisi air, meletakkannya di dekat buah-buahan itu dan kembali menatap gadis itu yang masih menampilkan raut ketakutan.
"Kau bisa memakan buah ini sebagai pengganjal perut. Ku harap kau bisa tertidur nyenyak malam ini."
Lalu setelahnya Mark berjalan keluar entah kemana, meninggalkan Haera yang sedang meratapi buah pemberian pria itu dengan tatapan sendu.
Tetes demi tetes air mata mulai membasahi pipi tirusnya. Haera menggigit bibir bawahnya agar isakan tak lolos dari belahan bibirnya. Tangannya menekan dadanya yang kembali terasa nyeri seperti yang ia rasakan terakhir kalinya.
"Kenapa.. kenapa kau menyelamatkanku? Harusnya kau biarkan aku mati.. Aku sudah menyerah dengan kehidupan ini.. Pulang pun tak akan mengubah rasa sakitku pada dunia.. Aku putus asa.. hancur.. sakit.. hatiku sakit.. hiks.." Gadis itu terisak pelan, namun terdengar sangat pilu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH: REDCARNATION✓
Fantasy[TERBIT] Seekor naga merah penjaga danau kematian yang hidup dalam jeratan kutukan sang biksu, mengarungi perairan untuk memuaskan dahaganya atas jiwa-jiwa manusia yang memiliki takdir kematian di dalam air selama berabad-abad lamanya. Hingga suatu...