10. First 📌

1K 70 0
                                    

[Qaizz_ POV]

Pukul 00.26
Kamar Geminiate
🔖

"I miss this.." ucap Geminiate mengelus rambut Nattanio yang kini terbaring didadanya. dia menatap langit-langit kamar memikirkan kapan terakhir kali tidur seperti ini bersama kekasih hatinya itu.

"Me too....." ucap Natta pelan hampir tidak terdengar sambil membentuk lingkaran mengusap pelan perut Geminiate.

Tangan yang tadinya Gemi taruh dibelakang kepalanya ia pindahkan untuk segera menggenggam jemari Nattanio.

"Im sorry, baby.".... "Again... butuh sejauh ini untuk aku sadar kalau aku salah udah terlalu cuek sama kita. Sama kamu." Lagi-lagi Gemi meminta maaf.

Sebelum ini, mereka berdua benar-benar menumpahkan segala apa yang tertinggal. Gemi menangis sejadi-jadinya dan berjanji akan terbuka soal hati dan kekhawatirannya pada Nattanio
.
.
.
.

"Its okay... maafin aku juga. Aku terlalu takut sama hubungan kita"

Gemi kali ini mengecup rambut Natta. Kaki mereka saling menindih diujung selimut.
"Aku boleh nanya sama kamu ?"

"Nanya apa ?" Natta mengangkat kepalanya memandang wajah Geminiate kali ini.

"Kamu masih sayang gak sama aku ?" Geminiate menjatuhkan pandangannya pada pria didadanya. dalam keheningan malam ini, redup lampu kamar masih menyisakan cahaya untuk Gemi bisa leluasa menikmati wajah indah milik Nattanio.
.
.
Natta menatapnya dalam, pandangannya jatuh pada bibir Geminiate. Natta mengangkat wajahnya lebih tinggi dan mengecup lembut bibir itu cukup lama, keduanya beradu diam. Tidak ada nafsu disana. Hanya ketulusan dan kelembutan yang Geminiate rasakan.
.
.
*deg...deg...deg...* suara jantung Geminiate terasa jelas di telinga Natta. Jantung Gemi berirama semakin cepat. Ia kembali menaruh kepalanya didada bidang milik Geminiate.

Geminiate merasa salah tingkah, ia tersenyum lebar kali ini.  "Rasanya kayak first kiss lagi." Ucap Gemi mengaku malu.

Mendengar hal itu Natta menarik genggaman mereka dan menaruh telapak tangan Geminiate pada dadanya yang sama bergemuruh. Mengajaknya merasakan detak jantung yang berirama lebih cepat.
.
.
.

"Aku juga" ucap Nattanio yang kali ini sama malunya. Mereka berdua salah tingkah seperti remaja yang baru pertama kali merasakan ciuman pertamanya.

"Then....."
"kalau itu ciuman pertamaaaa..."
"Boleh aku minta ciuman kedua ?"
Geminiate berbisik manis menggodanya kali ini..
.
.

"How about....." ujar Natta kembali menatapnya.
"Come'ere" Natta menarik wajah Gemini dengan kedua tangan. Ia mencium lagi bibir lembut itu. Melumatnya tak habis-habis dengan nafsu kali ini. Geminiate pun membalas ciumannya tak kalah nafsu. Nattanio tau dia dan Geminiate telah lama sama-sama menginginkan hal ini. Sudah terlalu lama mereka tak berbagi momen intim.

"I love you, Gem" desah Natta mengelus pipi Gemi dengan jempol tangannya. Ia terus menyisipkan kata sayang dan cinta disetiap tarikan nafas dalam ciuman mereka. Sementara Geminiate mendesah tak mau kalah menjawab segala kata yang diucapkan ditengah lumatan tak ada habisnya.

Terlarut dalam setiap kecupan dan lumatan bibir mereka yang saling beradu, Geminiate dan Nattanio mulai melepaskan piyama milik mereka masing-masing.

"I love you, too. Baby..." .... desah Geminiate kali ini. "Aku butuh kamu, please..."

Sama butuhnya yang dirasakan oleh Natta. Mereka berdua makin jauh melanjutkan aksi malamnya. Sambil terus membanjiri mulut Geminiate dengan lumatan dan desahan mulutnya. Ciuman panjang mereka seperti tak mengenal habis kali ini.

DIANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang