12. Akhir 📌

941 58 4
                                    


[Qaizz_ POV]
🔖

*flashback kemarin di rumah sakit

Pukul 07.27
Orchads Hospital, meeting Office

Pagi ini tidak seperti pagi sebelumnya, biasanya Geminiate hanya membutuhkan waktu sebentar untuk mengunjungi dua kakanya, kali ini berbeda, 2 Dokter yang sudah merawat kakanya selama ini ingin bertatap muka dan mengabarkan hal yang mereka sebut "urgent" untuk dibicarakan.

Geminiate menunggu di ruang dingin berAC itu dengan perasaan berkecamuk. Pikirannya sudah lari kemana-mana. Tak ada yang bisa ia harapkan selain kabar baik yang ingin segera ia dengar

*clack* pintu ruangan terbuka, masuk dua orang lelaki yang sudah sebulan ini Geminiate panggil dokter. Mereka membawa satu map dan dua berkas tebal yang Geminiate tau persis apa itu. Rekam Medis kedua kakanya.

"Pagi pak Gemi, saya ditemani dr. Daniel disini," ujar Dr. Franky.

"Kita langsung saja ya, dok ?" Ujar Dr. Daniel pada rekannya.

Geminiate tak bergeming, dia mengangguk pelan, hanya duduk dan mendengarkan dengan perasaan yang tidak karuan, jantungnya bergemuruh kencang, memberi kode bahwa hari ini bukan hari baik untuknya.

"Seperti yang kita sudah coba jelaskan sebelumnya pak. bahwa kondisi Fino lebih buruk dari Arie. Akt—"

"Tunggu dok, apa-a ini kabar buruk ?" Ucap Gemi memotong pembicaraan dokter.

Dr.Franky dan Dr. Daniel saling menatap seolah mengerti bahwa lelaki muda dihadapan mereka tidak siap dengan berita yang akan mereka bicarakan. Sudah bukan kali pertama, dua dokter itu kesulitan untuk menyampaikan berita apapun pada Geminiate.

"Benar, Pak. Kami mohon maaf, kami—"

"Tunggu dok, boleh tidak kita tunda meeting ini. Saya gak bisa dengar sendiri. Saya butuh Nattanio ikut mendengar juga." Ucap Geminiate memotong kembali pembicaraan dr. Daniel kali ini.

"Baik.. kami sangat mengerti posisi bapak. Tapi mohon dengan segera. Kami tidak bisa mengulur waktu lagi. Kalau bisa kita memaksa. Besok kita atur pertemuan lagi,"

"Baik, Dok"

"Kalau begitu saya sarankan besok membawa kuasa Hukum. Untuk mendampingi Pak Natta, karena bagaimanapun posisi bapak Natta bukan bagian dari keluarga pasien"

Kemungkinan terburuk sudah bersarang di fikiran Geminiate sejak pagi. Tapi hati kecil dia masih tetap berharap kedua kakanya bisa diselamatkan. Selama hembusan nafas kedua kakaknya masih terlihat dari balik alat medis, apapun akan Gemi usahakan.

Pukul 09.01
Ruang Rawat Inap

"Kak Arie, hey..."

"Bang Fino...."

"Ini Geminiate kak, kalian masih bisa dengar kan kak, Bang ?" 

Yang Geminiate ketahui jelas, kedua kakanya masih bisa mendengar apa yang dia katakan. Gemi tak pernah absen setiap pagi untuk mengajak bicara kedua kakanya walau hanya satu arah. Ruangan ini benar-benar terasa beda kali ini. Geminiate melihat ruangan kali ini semakin sempit dengan bertambahnya alat medis yang bekerja untuk menunjang kehidupan kedua kakanya.

 Geminiate melihat ruangan kali ini semakin sempit dengan bertambahnya alat medis yang bekerja untuk menunjang kehidupan kedua kakanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang