Lima

362 58 7
                                    






Disclaimer : Naruto milik Masashi Khisimoto Sensei









NejiSaku's present

Inspiration by Manga ' My love story with Yamada-kun lv 999 '







Berada di tahun terakhir sekolah menengah atas membuat Neji tak pernah punya waktu luang untuk sekedar bermain bersama teman-teman sekolahnya, Bahkan kini ia tak sempat log in kedalan game. Kini Neji di sibukan dengan mengikuti bimbingan belajar setiap pulang sekolah dan dirinya akan tiba di rumah larut malam. Hidup sendiri sejak ia berada di tahun pertama karena kedua orang tuanya berada di Iwa untuk melanjutkan bisnis keluarga.

Pada saat itu Kedua orang tua Neji merasa keberatan pada keputusan Neji yang tetap akan tinggal di Konoha karena Neji telah di terima di Akademi Konoha sekolah favorit yang di kenal sangat sulit karena nilai masuknya yang tinggi. Pada akhirnya kedua orang tua Neji luluh dan mengijinkan putera mereka untuk tetap di Konoha melanjutkan pendidikannya.

Festival musim panas Konoha akademi akan menjadi festival terakhir yang Neji rayakan di sekolah, karena tahun depan Neji sudah resmi menjadi mahasiswa. Untuk kelas Neji sendiri yaitu kelas 3-1 mengadakan Obake House dimana para hantunya di perankan beberapa teman-teman Neji dan sebagian lagi menjadi panitia acara. Termasuk Neji yang memilih menjadi panitia ketimbang di dandani menjadi hantu.

Neji mengangkat dus-dus sisa perlengkapan yang tergeletak begitu saja di koridor kelas untuk di tata di dalam kelas guna tak terlihat berantakan, ia di bantu oleh kedua temannya yaitu Lee pemuda berambut mangkok eksentrik dan juga seorang gadis bercepol bernama Tenten.

"Tidak terasa ya, ini tahun terakhir kita berada di SMA, padahal baru juga kemarin kita mengikuti kegiatan mos dengan semangat" Lee berceloteh sembari mengangkat dus besar di kedua tangannya.

Tenten menanggapi hanya dengan dengusan, sementara Neji masih dengan wajah datarnya seperti biasa.

"Ne.. Neji sore nanti kau tetap berangkat bimbelkan ? " Tanya Tenten, alih-alih menanggapi celotehan Lee, gadis itu lebih tertarik mengobrol dengan Neji.

"Aa" Neji meletakan dus yang di bawanya di sudut ruangan kelas kemudian di ikuti oleh Tenten dan Lee yang menimpa dus yang mereka bawa di atas dus Neji.













Sakura merasa sangat senang mendapat undangan langsung untuk pergi ke festival Konoha Akademi dari Neji, pemuda itu mengatakan Sakura bisa datang bersama anggota guild yang lain nantinya. Sakura dan Moegi memutuskan untuk berangkat bersama sementara Naruto dan Guy akan menyusul dikarenakan Naruto yang masih ada kelas sementara Guy masih di sibukan dengan Toko peralatan kebugaran jasmani miliknya.

Sakura memandang takjub gedung Konoha Akademi yang terlihat begitu besar dan ramai, ia kembali melangkah ketika jemarinya di tarik oleh Moegi untuk masuk lebih dalam. Sakura menoleh menatap Moegi yang meremas jarinya. Sakura menatap Moegi dengan sorot bertanya dan sedikit raut khawatir mengingat Moegi selalu gugup berada di lingkungan baru dimana tak ada seorangpun yang ia kenal.

"Perutku sakit"

Sakura menyamakan tingginya dengan Moegi, kedua tangannya menyentuh bahu Moegi yang mungil.

"Kau harus terbiasa Moegi-chan, bukankah Kau akan masuk Konoha Akademi tahun depan?"

Moegi mengangguk

"Kalau begitu mulai sekarang kau harus pandai bergaul agar nanti kau bisa nyaman sekolah disini"

"Ha'i, terimakasih Sakura-nee, lagi pula aku tak mau Neji-nii merasa sia-sia telah mengajariku " Moegi tersenyum ceria setelah mendengar kata-kata Sakura.

Keduanya kembali melangkah memasuki koridor-koridor yang telah ramai dengan pengunjung festival.

"Sakura-nee aku mau ke toilet dulu"

"Ku antar"

Moegi menggeleng menolak maksud Sakura.

"Tidak perlu, Sakura-nee tunggu saja disini"

Sakura mengangguk mengerti, ia kembali mengalihkan atensinya pada stan-stan perkelas yang di desain dengan cantik untuk menarik pengunjung memasukinya. Senyum Sakura kembali merekah ketika matanya melihat Neji tengah mengobrol bersama kedua temannya sembari mengangkat dus-dus kedalam kelas. Sakura ingin menghampiri Neji, tapi langkahnya terhenti setelah sebuah pikiran menghampirinya. Sakura tidak mau mengganggu Neji, ia takut Neji tengah sibuk dan juga mana mungkin Neji mau menemani berkeliling.









"Neji ada apa?" Tanya Tenten ketika mendapati Neji berhenti dari kegiatannya

"Tolong selesaikan semuanya,aku ada urusan sebentar" belum sempat Tenten menjawab Neji telah berlari kecil menghampiri Sakura di stan kelas 3-3 yang membula maid cafe.

"Sakura-san"

Sakura menoleh dan terkejut Neji menghampirinya, Sakura tersenyum lembut menatap Neji yang jauh lebih tinggi darinya.

"Kenapa tak menyapaku? " Tanya Neji

Sakura kembali terkejut, apakah Neji menyadari kedatangan sejak tadi ?

"Umm kulihat tadi kau tengah sibuk. " Jawab Sakura

"Oh Moegi-chan juga datang,dia sedang ke toilet " lanjut Sakura lagi. Neji mengangguk paham.











Sakura tau Neji Sangat populer, tapi bejalan bersisian dengan pemuda itu membuat Sakura kikuk karena banyak pasang mata memperhatikannya dan jangan lupakan bisik-bisik dari para siswi yang mengagumi Neji, mempertanyakan eksistensi dirinya di samping pemuda itu. Harusnya ia menunggu bersama Moegi di kelas yang tak di gunakan tadi bukan malah menawarkan diri untuk menemani Neji mencari makanan untuk Moegi.

Sakura mempercepat langkahnya, mendahului Neji yang tengah kebingungan dengan sikapnya.

"Sakura-san hati-hati" ujar Neji, pemuda itu menyusul langkah besar Sakura.

Karena kondisi koridor yang agak ramai,membuat Sakura beberapa kali bertubrukan dengan pengunjung lain.  Sakura hampir saja terhuyung ke bawah tangga jika saja Neji tak menarik lengannya dan tubuhnya membentur dada Neji seketika. Sakura membulatkan matanya, jantungnya berdegub kencang memahami apa yang terjadi barusan, dirinya hampir saja celaka.

"Sakura-san kau tidak apa-apa?" Suara berat Neji memasuki gendang telinganya, ia bernafas lega karena lagi-lagi Neji menolongnya. Sakura mengangguk, ia tak yakin apakah debaran jantungnya yang menggila dikarenakan tadi akan terjatuh atau karena posisinya yang sangat dekat dengan Neji saat ini. Namun yang pasti Sakura merasa gugup dan pipinya terasa panas.

Sakura mendongak untuk menatap Neji, dan kali ini ia merasa terjerat dengan pesona lavender Neji yang tengah menatap dirinya dengan tenang dan dalam. Sakura buru-buru mengalihkan pandamgannya ke arah lain.

"Terimakasih Neji-kun"

"Koridor sangat ramai kau harus lebih hati-hati"









Naruto datang satu jam setelahnya, pemuda 20 tahun itu tetap heboh seperti biasa.

"Kalau merasa lapar ,Cari makanan sendiri. Jangan menyusahakan orang lain Uzumaki Moegi "

Moegi mendengus sebal mendengar ocehan Naruto, lalu Moegi kembali melanjutkan memakan takoyaki yang telah di belikan oleh Neji dan Sakura beberapa saat lalu.

"Sakura kau jangan memanjakan Moegi seperti ini,nanti dia semakin ke enakan"

Sakura menggelang "tidak apa-apa Naruto-san, lagian Moegi sudah seperti adikku sendiri. Dia sangat menggemaskan "

Moegi tertawa senang, ia menjulurkan lidahnya pada sang kakak.

Naruto tersenyum ia kembali menatap Sakura. Naruto tersenyum penuh ari ketika matanya mendapati Sakura tengah memperhatikan Neji yamg sibuk memainkan ponselnya sejak tadi.

'sepertinya sesuatu terjadi diantara mereka' batin Naruto.








Tbc



Maaf ya update nya lama

Silahkan vote dan komen biar semangat melanjutkan

Pretty Girls Next door Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang