Tiga Belas

376 40 4
                                    









Disclaimer : Naruto milik Masashi Khisimoto Sensei





NejiSaku's present



Inspiration by Manga ' My love story with Yamada-kun lv 999 '














Dengan malas Sakura menarik selimut yang merosot untuk menutupi tubuhnya kembali yang terasa kedinginan. Ia sedikit merengek mencoba untuk kembali terlelap sebelum sebuah kilasan ingatan melewati benaknya. Sakura membuka matanya ia mendudukan tubuhnya dan meraih selimut kembali untuk menutupi tubuhnya yang polos. Sakura mengedarkan pandangannya keseluruhan penjuru kamar Neji, namun ia tak menemukan pemuda itu.

Pipi Sakura terasa panas ketika mengingat adegan demi adegan yang ia lakukan bersama Neji semalam. Ternyata semua itu bukanlah mimpi semata dan juga kenapa Neji sangat pro untuk seorang pemula. Namun Sakura enggan memikirkannya terlalu jauh, Neji juga kan seorang pria meskipun usianya masih sangat muda, mungkin sudah menjadi instingnya ia lihai di ranjang.

Sakura merapihkan rambutnya yang berantakan menggunakan jemarinya. Sakura menoleh ke samping saat mendengar suara pintu terbuka. Neji hanya memakai celana panjang untuk menutupi tubuh bawahnya sementara tubuh atasnya tak memakai apa-apa. Sakura dapat melihat bercak kemerahan di leher pemuda itu , Sakura buru-buru memalingkan wajahnya karena malu. Apa semalam ia se brutal itu hingga meninggalkan tanda pada leher Neji.

"Aku kehabisan stok air putih, yang tersisa hanya ocha saja " Neji menyodorkan segelas ocha pada Sakura.

Perlahan Sakura menoleh dan menerimamya, dengan pelan Sakura menegaknya. Sakura tersenyum merasakan kerongkongannya yang kering kini teraliri air rasanya segar sekali. Atensi Sakura kini beralih pada Neji yang sudah duduk di tepi ranjang  sembari menatap dirinya dengan diam. Sakura merasa salah tingkah apalagi penampilannya masih berantakan karena bangun tidur dan juga ia tak memakai sehelai benangpun hanya selimut yang menutupi tubuhnya sampai batas dada.

"Ja... Jangan menatapku seperti itu" Sakura menutupi wajahnya menggunakan sebelah tangannya sementara tangan lainnya tetap memegangi selimut agar tak merosot.

Neji tak bisa menahan kedutan di sudut bibirnya, dimatanya Sakura terlalu menggemaskan. Tangannya terulur untuk melepaskan tangan Sakura dari wajahnya.

"Jangan menutupinya. Aku suka wajah Sakura-san ketika bangun tidur sangat cantik."

Sakura semakin salah tingkah hingga wajahnya memerah, lagi lagi Neji mengatakannya dengan wajah datar. Padahal baginya ucapan Neji dapat membuat jantungnya berdegup dengan kencang.

"Jangan menggodaku" seru Sakura dengan wajah cemberut.

"Ah maaf"

Namun setelahnya Sakura tersenyum seperti biasa hingga membuat hati Neji menghangat.

"Dulu aku menganggap Sakura-san seperti bunga di atas tebing yang tak mungkin bisa kumilikki "

"Eh ?"

"Sakura-san adalah orang ceria dan pandai bergaul mana mungkin mau padaku yang kaku dan membosankan " ujar Neji nada suaranya terdengar lembut.

Entah kenapa Sakura terharu mendengar penuturan Neji, ia tak menyangka pemuda tampan seperti Neji yang di gilai hampir semua gadis di sekolahnya bahkan dari sekolah lainpun , mempunyai sifat tak percaya diri seperti ini.

"Jangan berkata seperti itu semua orang berhak mendapatkan cinta dihatinya" Sakura bergeser untuk memeluk Neji hingga selimutnya merosot hingga pinggang.

Neji tersenyum membalas pelukan Sakura, "karena hari ini aku libur sekolah. Apa Sakura-san mau pergi kesuatu tempat?" Masih dengan posisi saling mendekap Neji bertanya.

Pretty Girls Next door Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang