Delapan

319 51 6
                                    







Disclaimer : Naruto milik Masashi Khisimoto Sensei



NejiSaku's present

Inspiration by Manga ' My love story with Yamada-kun lv 999 '












Hujan masih membasahi Kota Konoha sejak sore tadi membuat beberapa siswa mengurunkan niatnya untuk pulang ke rumah masing-masing. Salah satunya Neji yang kini masih berada di tempat bimbel , sebenarnya ia membawa payung namun Neji sengaja mengulur waktu kepulangannya untuk menunggu shift kerja Sakura selesai dengan begitu ia bisa pulang bersama gadis itu ketika nanti dirinya melewati tempat Sakura bekerja paruh waktu.

Waktu sudah menunjukan pukul 8.30 malam dan Neji memutuskan untuk menerobos hujan, ia mengemasi barang-barangnya kedalam tas.

"Kau sudah mau pulang?" Tanya Tenten

"Aa"

Lee mendekati Tenten lalu berbisik padanya "Tenten, ini kesempatanmu"

Awalnya Tenten ragu,namun setelah mendengar perkataan Lee, gadis itu memutuskan akan mengungkapkan perasaannya pada Neji yang telah ia pendam selama setahun terakhir .

"Neji ayo pulang bersama" ujar Tenten, gadis itu menyusul Neji yang telah berjalan terlebih dahulu.

Hujan malam itu menjadi saksi Tenten memberanikan diri untuk melangkah ke depan, mengungkapkan rasa sukanya pada Neji awalnya bukan salah satu rencananya, tapi ia sudah tak tahan dengan perasaannya yang semakin besar terhadap Neji. Tenten sendiri sudah mempersiapkan diri jika nanti jawaban Neji adalah sebuah penolakan, ia hanya ingin Neji tau bahwa dirinya menyukainya.

"Neji.." panggil Tenten gadis itu berhenti berjalan di tengah hujan, hanya sebuah payung kecil yang melindungi tubuhnya.

Neji berhenti, ia menoleh menatap Tenten yang tengah tertunduk kemudian gadis itu kembali mengangkat kepalanya memberanikan diri untuk menatap pemuda yang di sukainya sejak dulu

"Aku menyukaimu. Sejak dulu aku telah menyukaimu" Tenten meremas bagaian dadanya yang terasa sesak entah kenapa air matanya tiba-tiba keluar begitu saja. Ia telah berjanji pada dirinya sendiri akan menerima apapun keputusan Neji akan ungkapan cintanya, tapi ternyata hatinya belum siap untuk mendengar penolakan .

Neji masih terdiam di tempatnya, ini memang bukan pertama kalinya dirinya mendapat sebuah pengakuan dari seorang gadis, biasanya ia akan langsung menolak gadis tersebut bahkan sebelum kalimatnya benar-benar selesai. Tapi ini Tenten , salah satu teman dekat Neji selain Lee. Neji memang tak punya perasaan yang sama seperti Tenten, ia hanya menganggap Tenten sebatas temannya saja tak lebih.

"Beri aku waktu untuk menjawabnya" putus Neji pada akhirnya, ia tak mungkin langsung menolak gadis itu, ia tak mau menyakiti hati Tenten.

Tenten berusaha untuk tersenyum "baiklah, kalau begitu jaa ne"

Neji menatap kepergian Tenten dengan diam.








Sakura menghembuskan nafasnya lega, akhirnya shift kerjanya telah selesai. Tubuhnya sudah terasa lelah dan ingin segera berbaring di ranjang empuknya. Ketika ia keluar dari mini market, Sakura mendapati Neji tengah bersandar pada dinding Minimarket sembari menatap rintikan air hujan, payung yang tadi di gunakannya ia letakan di samping tubuhnya. Perasaan Sakura saja atau memang Neji terlihat tengah memikirkan sesuatu, meskipun ekspresinya tetap datar seperti biasa namun Sakura dapat melihat raut yang berbeda.

"Neji-kun" suara lembut Sakura berhasil membuat Neji menoleh padanya.

"Sakura-san"

Sakura tersenyum menghampiri Neji yang telah kembali memegang payungnya,

Pretty Girls Next door Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang