Disclaimer : Naruto milik Masashi Khisimoto Sensei
NejiSaku's present
Inspiration by Manga ' My Love Story With Yamada-kun lv 999 '
Perubahan musim dari musim panas ke musim gugur membuat beberapa orang yang memiliki imunitas rendah rentan terserang flu. Begitupun dengan Sakura, kemarin malam teman kerjanya ijin tak masuk kerja, mau tak mau Sakura harus menggantikan shift temannya dengan bekerja lembur. Karena perubahan cuaca yang ekstrim dan musim gugur tahun ini terasa lebih dingin dengan angin kencang yang mengiringi membuat Sakura keesokan harinya terserang flu yang lumayan parah.
Nafas Sakura yang memburu karena demam tinggi hingga mencapai 39° Celcius, Sakura hanya bisa terkulai lemas di atas ranjangnya. Bahkan dari kemarin malam dirinya belum sempat memakan apa-apa, untuk berdiri saja rasanya Sakura tak sanggup apalagi memasak makanan yang notabenenya memerlukan tenaga ekstra.
Tapi jika Sakura tak melakukan apapun makan cepat atau lambat dirinya akan mati karena dehidrasi, maka dari itu dengan sisa tenaga Sakura merain jaket tebalnya lalu memakainya dengan gerakan yang amat teramat pelan. Sakura hanya akan membeli beberapa makanan cepat saji di toko depan menggunakan sepeda. Sakura menyeret kedua kakinya yang terasa lemas menuju luar rumah, rasa pusing yang melanda membuat Sakura sesekali berhenti untuk mempertahankan tubuhnya agar tak terjatuh.
Sakura berhasil mencapai halaman depan rumahnya dimana sebuah sepeda yang ia beli beberapa minggu lalu terpakir. Sakura merasa pandangannya semakin mengabur padahal ia sudah memegang jok sepedanya. Hingga pada akhirnya Sakura terjatuh dengan bayangan seorang pemuda yang mirip dengan Neji menahan tubuhnya agar tak membentur lantai dan sebelah tangannya menahan sepeda agar tak menimpa Sakura. dan Sakura tak ingat apa-apa lagi setelahnya.
Neji mengeratkan syalnya agar lebih dapat menepis hawa dingin yang menyerang. Sepulang sekolah biasanya Neji akan langsung menuju tempat bimbel tapi hari ini ia meninggalkan buku matematikanya di rumah, sebenarnya Neji enggan kembali kerumah karena jarak stasiun kereta yang mengaruskan ia bolak balik jika harus kambali kerumah. Ketika Neji melewati Rumah Sakura, ia melihat gadis itu tengah berdiri dengan sebelah tangannya yang memegang jok sepeda namun wajah Sakura terlihat sangat pucat .
Tepat ketika Neji menghampiri Sakura, gadis itu terjatuh, dengan sigap Neji menangkap tubuh Sakura dan menahan sepeda yang akan menimpa tubuh gadis itu. Neji menggendong Sakura yang tak sadarkan diri untuk masuk kembali kedalam rumah. Neji membaringkan tubuh Sakura di atas ranjang queen size milik gadis itu.
Telapak tangan Neji menyentuh kening Sakura yang terasa panas kemudian ia beranjak ke arah dapur mengambil air untuk mengompres Sakura .
Sudah hampir 3 jam Sakura masih belum sadarkan diri, wajah ayunya yang biasa bersinar ceria kini terlihat pucat. Nafasnya tak seberat tadi karena suhu tubuhnya yang berangsur turun menjadi 37.5 ° Celcius. Neji sendiri telah kembali dari rumahnya dengan membawa bubur yang ia beli dari kedai di ujung jalan. Neji mendudukan tubuhnya di di lantai dekat ranjang Sakura dan menyandarkan punggungnya pada tembok, ia akan memejamkan matanya sebentar untuk mengatasi rasa lelah pada tubuhnya karena beberapa hari ini ia sibuk dengan kegiatan sekolah dan juga bimbingan belajarnya.
Sakura membuka kedua matanya yang terasa panas, meski terasa samar ia melihat sosok Neji yang tertidur dengan posisi duduk, sebuah senyum tipis terukir di bibir ranum Sakura. Jadi yang menolongnya sebelum jatuh pingsan ternyata benar Hyuuga Neji.
Dengan tubuh yang masih lemah, Sakura berusaha untuk bangkit dan pergerakannya berhasil membuat Neji terjaga dari tidurnya.
"Sakura-san bagaimana perasaanmu" Neji menghampiri Sakura tak lupa ia meraih segelas air putih untuk di berikan padanya.
Sakura meminum air putih itu hingga tandas, "lebih baik daripada tadi" menyerahkan kembali gelas kosong itu pada Neji, " Terimakasih Neji-kun"
"Syukurlah kalau begitu" kemudian Neji menyodorkan bubur yang telah ia beli pada Sakura " jika ingin cepat sembuh, makanlah buburnya "
"Terimakasih" Sakura menerima bubur pemberian Neji dan mulai memakannya dengan pelan. Sesekali ia melirik Neji yang kembali duduk sembari memainkan ponselnya. Sakura tersenyum lembut merasakan perasaan yang mendebarkan pada sosok Neji. Ia tau bahwa kini dirinya telah jatuh dalam pesona pemuda itu.
"Nghh ittai" Sakura meringis menahan sakit pada kakinya yang terasa kram, dan untungnya Neji belum kembali kerumahnya meskipun hari sudah semakin larut.
Neji sendiri kini tengah membantu menekan kaki Sakura yang kram, pemuda itu berlutut di atas ranjang Sakura sembari menekan kaki kanan gadis itu. Karena sakit luar biasa dengan tak sadar kaki kiri Sakura berusah menendang sembarang arah. Sakura semakin menenggelamkan kepalanya pada bantal untuk melampiaskan rasa sakitnya. Sakura membuang nafas lega setelah kaki nya terasa lebih baik.
Ia membuka matanya menatap Neji yang masih di posisi yang sama, Sakura terdiam ketika matanya mendapati Neji tersenyum tipis padanya. Ini pertama kalinya Sakura melihat Neji tersenyum selama ia mengenal pemuda itu musim semi lalu, biasanya Neji hanya berwajah datar dan minim ekspresi. Meskipun sangat tipis tapi senyuman Neji berhasil membuat dada Sakura berdegup kencang ketika melihatnya.
"Merasa lebih baik?" Pertanyaan Neji berhasil membawa Sakura kembali keduanianya.
Sakura mengangguk lalu menarik tubuhnya untuk duduk " hmm terimakasih"
"Kalau begitu aku akan pulang " Neji beranjak dari tempatnya, pemuda itu mengatur temperatur ruangan agar Sakura merasa lebih hangat "jangan lupa di minum obatnya, jaa ne ".
Beberapa hari berlalu dan Sakura telah kembali sehat seperti biasa, hari ini ia telah kembali kuliah dan juga bekerja paruh waktu. Sakura berniat memberikan bekal pada Neji yang sebentar lagi akan berangkat bimbel dan juga mungkin ia akan mengatakan pada pemuda itu bahwa dirinya menyukai Neji selama ini. Sebelumnya Sakura telah meminta saran Ino dan juga Naruto , dan keduanya mendukung keputusan Sakura.
Sakura telah berdiri di depan rumah Neji dan mengetuk pintunya beberapa kali tak lama kemudian Neji membukakan pintu dan terkejut dengan kedatangan Sakura .
"Konbanwa Neji-kun" Sakura melangkah masuk ,meski hanya beberapa langkah dari depan pintu.
"Sakura-san"
"Anoo....." Tiba-tiba Sakura merasa gugup, sakura terdiam beberapa saat sebelum dirinya terkejut dengan tiba-tiba Neji mecondongkan tubuhnya kearah Sakura. Jantung Sakura berdegup dengan kencang dengan posisi mereka. Namun setelahnya Sakura bisa bernafas lega ketika terdengar pintu yang tertutup dari arah belakangnya. Ah ternyata Neji hanya berusaha meraih pegangan pintu yang tepat di belakang tubuh Sakura.
"Di luar sangat dingin" ujar Neji sebelum ia berbalik untuk kembali masuk kedalam rumah "tadi kau mau bilang apa ?"
"Ah tidak apa-apa. Aku hanya ingin memberikanmu bekal dan juga kita bisa berangkat bersama ke stasiun" jawab Sakura
"Tunggu sebentar, aku akan mengganti baju terlebih dahulu"
Sakura meraba dadanya yang berdebar kencang, ternyata mengungkap perasaan adalah hal yang sulit. Hingga pada akhirnya mereka berangkat bersama-sama ke stasiun Sakura tak pernah bisa mengunkapkan perasaannya.
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/177297504-288-k292354.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Girls Next door
RomanceTerakhir kali Sakura bertemu dengan Hyuuga Neji 5 tahun berlalu saat itu Neji hanyalah seorang bocah laki laki 12 tahun yang minim ekspresi dan tak banyak bicara. Tetapi sekarang saat ia kembali ke konoha Neji telah tumbuh menjadi laki laki yang pen...