matahari mulai terbit dan hari mulai pagi
namun ana tetap saja belum terbangun dari tidurnya hingga tak terasa ia tertidur hingga larut malam
joana (ibu ana) sangat mengkhawatirkan ana
karena sedari pagi ana belum juga turun dari lantai atas
"ana ayo bangun" ucap ibu sembari memegang kening ana
badan ana mengalami demam yang cukup tinggi
joana panik, karena ia harus pergi dan urusan ini tidak bisa ia tinggal
tiada seorang pun yang ada dirumahnya
ayah ana bekerja lembur hingga esok hari
dan kakak ana sedang berkuliah diluar negeri
bahkan pembantu dirumah juga tidak ada karena sedang sakit
tiba tiba joana ingat dengan tetangganya
(panggilan telefon)
"cly, bisakah aku meminta bantuanmu?"
"apakah itu?"
"anak ku sedang demam saat ini, aku tidak bisa menjaganya dan dirumah tidak ada orang. bisakah aku menitipkan ana padamu?"
"maaf joana, bukannya aku tidak mau. tetapi aku juga sedang ada urusan bersama suami dan anak anakku"
"tetapi jax masih ada dirumah, ia sengaja tidak ikut. mungkin kamu bisa meminta bantuan dengannya" sambung cly
"baiklah cly maaf merepotkanmu"
"dont worry, semoga anak mu cepat sembuh ya"
"yes"
(menutup telefon)
joana beranjak pergi dan menghampiri jax yang ada dirumah
/tok tok tok
"jax, untung saja kamu masih dirumah"
"memangnya ada apa tante?"
"bisakah kamu menjaga ana sebentar saja, aku ada urusan yang harus segera diselesaikan"
"ada apa dengan ana?"
"ana sakit demam, baru saja tante sudah mengompresnya dengan air hangat"
"baiklah tante, mari kita beranjak pergi menghampiri ana"
*sesampainya didepan gerbang
"jax tante hanya bisa mengantar kamu sampai sini, pergilah keatas dan pergi ke kamar ana"
jax bergegas menuju kamar ana
/jax menutup pintu kamar
"ana..." ucap jax pelan
jax sangat tak tega dengan kondisi ana yang lemas terbaring di kasur
/jax mengusap kepala ana
ana yang merasa ada yang mengusap kepalanya pun terbangun dari tidur lelapnya
ana terkejut disamping nya sudah ada jax yang menemaninya
"jax?mengapa kamu berada disini?bagaimana kamu bisa masuk kedalam rumahku? dimana ibuku? apakah ia tidak ada dirumah, jika dia tau pasti akan sangat marah. dan dimana ayahku, apa kau tidak bertemu dengannya? cepatlah pergi jax seb-"
belum selesai ana berbicara jax sudah menutup bibir ana dengan jari telunjuknya
"tenanglah ana, ibumu yang menyuruhku. jadi jangan khawatir" ucap jax
"oo-ohh"
jax yang melihat tingkah ana tertawa terbahak bahak
"kenapa kamu tertawa seperti itu" ketus ana
"tidak, aku hanya gemas dengan tingkahmu" ucap jax
"cih" ledek ana
"tunggu sebentar aku akan membuatkanmu sesuatu" ucap jax
"terserahmu saja" ketus ana
jax pergi menuju dapur dan mencari makanan
akhirnya jax membuatkan ana bubur instan dan susu hangat
"hmm.. wanginya sangat enak sekali, semoga ana menyukainya" gumam jax
*ting..ting..
suara mangkok yang dipukul menggunakan sendok
"what is that" tanya ana
"aku buatkan bubur dan susu untukmu, makanlah selagi masih hangat" jawab jax
"tidak, mulutku sangat tidak enak saat ini "tolak ana
jax menyodorkan bubur ke mulut ana
"aaaa" ucap jax
ana membuka mulut manisnya
ya walaupun makanan itu terasa pahit, namun ana tidak menghiraukan hal itu karena ada jax disampingnya
"apakah bubur ini enak?" tanya jax
/ana mengangguk "hmm.."
bubur lezat sudah selesai ana santap
giliran susu hangat menghampiri ana
"minumlah susu ini" ucap jax
/gluk..gluk..glukk
ana meminumnya hingga ana tersedak
*uhukk..uhuk..
"ana, are u okey?" cemas jax
"i'm okey, no problem" ucap ana yang masih batuk batuk
(jadi tadi jax sempet dikasih tau kalau ada obat kayak semacam jamu gitu buat dikasih ke ana)
"baiklah, sekarang minumlah obat ini agar esok tubuhmu sudah pulih kembali" ucap jax
"tidak aku tidak suka obat" tolak ana
ana sangat susah untuk meminum obat sedikitpun, tetapi jax tidak kehabisan akal
"benar kamu tidak ingin meminumnya?" tanya jax
"hmm.. aku tidak ingin meminumnya" jawab ana dengan yakin
"baiklah....."
jax memasukkan obat pahit itu kedalam mulutnya
jax menarik kepala ana hingga mendekat kewajahnya
dan obat tersebut dimasukkan kedalam mulut ana
"hkk..." ana kaget dan membuka matanya lebar lebar
"jax, apa yang kamu lakukan?" tanya ana
"kamu berkata tidak ingin meminum obat ini, jadi aku saja yang meminumnya. benarkan?" ucap jax dengan tersenyum tipis dan mengangkat satu alisnya
/ana menghela nafas
"apakah badanmu masih merasa tidak enak?" tanya jax
"sudah lebih baik" jawab ana
"syukurlah, cepatlah tidur agar esok badanmu sudah pulih kembali. aku akan menemanimu disini" ucap jax sembari mengusap kepala ana
/ana mengangguk "em.. terima kasih jax, jika tidak ada kamu disini pasti kondisiku akan semakin parah"
/jax tersenyum "good night girl"
ana membalasnya dengan senyuman manisnya
akhirnya ana tertidur dengan ditemani jax disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
jared pena
Fanfiction"t-tau darimana?tidak usah mengarang cerita" -ana "jika aku mengarang cerita, mengapa kau bertanya aku tau darimana?hm?" -jax