BAB 21 - special candy

498 50 1
                                    

no problem" balas jax terbata bata

"ana apakah kamu ingin menemaniku latihan sore ini?" tanya jax dengan berbisik

"maaf tapi aku ga minat" balas ana yang juga dengan berbisik

"ayolah, kubelikan coklat nanti"

ana pun geram dengan sikap jax yang sedari tadi memaksanya untuk ikut menemaninya latihan

starla sedari tadi melihat raut wajah ana yang sangat risih dengan jax pun peka dan mengajak ana untuk pergi

"ana sebaiknya kita pulang saja" ucap starla

"baiklah" balas ana

"yah.. kakak cantik akan pulang" josef memasang muka memelas

"josef, kakak harus pulang sekarang. nanti kita bisa pergi bersama lagi" ana berusaha memberi pengertian kepada josef

"baiklah, see u" ucap josef dengan melambaikan tangannya

"see u" ana pun membalas lambaian josef lalu pergi bersama starla

disisi lain jax ingin meminta maaf kepada ana. tapi ia takut bagaimana kalau seandainya ana masih membencinya

tetapi jax bertekad dan berusaha menurunkan gengsinya lalu pergi mengejar ana yang sudah jauh berada di depan

"kak mau kemanaa" teriak josef lalu mengikuti sang kakak

"ana tungguu" jax menarik tangan ana dengan kuat sampai tak sengaja ia menariknya hingga tubuh ana terlempar ke arah jax

keadaan membuat mereka saling bertatapan secara dekat.

"mengapa kamu semakin hari malah semakin cantik" gumam jax yang tidak pernah memalingkan pandangannya dari ana

"kamu kira aku akan termakan oleh buaianmu itu" balas ana

"apakah kau tidak merindukanku?"

"sama sekali tidak"

mereka berdua saling berbicara dengan nada suara yang pelan.

starla yang mendapati josef sedang melihat sang kakak memeluk ana pun berniat membawa josef pergi lalu membiarkan mereka berdua

"josef sini" bisik ana

"apa"

"kamu mau strawberry?"

"mau"

"yasudah ayo kita pergi dan beli sekarang"

josef mengangguk lalu mereka pergi meninggalkan ana dan jax disana

setelah beberapa saat ana pun melepaskan rangkulan jax

"orang gila" ucap ana yang sedari tadi mendapati jax selalu ter senyum tipis ke arahnya

"tidak apa jika aku gila karenamu" ledek jax

"cih" gumam ana

tanpa berbasa basi lagi ana pun beranjak pergi meninggalkan jax

namun jax masih saja menahan nya yang membuat ana semakin risih

"lepas jax" ana mengelak kan tangan nya dari genggaman jax

"ana aku mohon dengarkan aku dulu" ucap jax sembari menggenggam kedua tangan ana

"ngomong ya tinggal ngomong aja"

ana masih berusaha untuk melepaskan genggaman jax namun ia sudah tak berdaya karena jax menggenggam tangan nya terlalu kuat

"aku tau kamu masih marah denganku, tolong maaf kan aku. aku janji aku tidak akan bersikap kasar seperti kemarin kemarin" pinta jax

jared penaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang