(ana pov)
"mom" ucap ana dengan muka yang lesu
"dari mana saja kok lama sekali? " tanya joanaana tak bergairah untuk merespon pertanyaan joana
lalu ia bergegas menuju kamarnyajoana pun keheranan setengah mati melihat tingkah aneh ana hari ini
anak yang biasanya terlihat ceria tiba tiba menjadi murung dan lesudisisi lain ana pergi menuju balkon kamarnya
ana sangat kasihan melihat keadaan jax saat ini
ia tak ingin jika mimpi cinta sejatinya itu harus terhenti ditengah jalanana berfikir keras mencari cara bagaimana agar jax bisa kembali mengikuti pertandingan bulan depan
___________________
hari sudah berganti di keesokan paginya
hari ini jax ada jadwal latihan, namun karena posisinya sudah diganti sementara coach tidak meminta jax untuk mengikuti latihan
tetapi jax teringat dengan ucapan ana kemarin
jax akan terus berusaha menunjukkan skill nya di hadapan orang orang terutama kepada sang seniorlalu jax mengambil handuknya dan pergi ke kamar mandi
ia membersihkan tubuhnya dibawah air mengalir
setelah selesai, jax mengambil kunci mobilnya dan turun menuju mobil
"mau kemana jax?" tanya justin yang sedang asyik menonton tv
"biasa, latihan" balas jax
"bukannya coach tidak memintamu untuk mengikuti latihan? tanya justin"tidak ada salahnya jika aku pergi mengikuti latihan"
"tapi buk-" belum sempat justin menyelesaikan perkataannya, jax sudah pergi meninggalkan justin
"huftt anak ini" gumam justinmesin mobil sudah dinyalakan dan jax bergegas menuju stdm
sesampainya disana lagi lagi terdapat lexa yang sedari tadi sedang menunggunya didepan stdm
"mengapa harus ada anak sialan disini" jax bergerutu dalam hati
"hi jax" panggil lexa
jax tak menggubris dan pergi meninggalkan lexa
"j-jaxx tungguu" lexa mengejar jaxsetibanya jax didalam stdm, coach pun heran mengapa jax datang ke latihan
"jax, apa yang kamu lakukan disini?" tanya coach
"tentu saja latihan lah, apa lagi" ucap jax dengan santai
"tapi coach tidak memintamu datang latihan jax" sahut salah satu teman jax"memangnya salah?coach berkata jika skill ku kurang maksimal, jadi apa salahnya jika aku ingin menunjukkan skill ku yang sesungguhnya" ujar jax
coach hanya terdiam dan memerintah mereka untuk segera latihan
berhari hari jax latihan bersama mereka
ia tak peduli posisinya akan kembali atau tidak, setidaknya ia sudah menunjukkan tekad dan skill hebatnya kepada teman temannyahari sudah berlalu, 5 hari lagi pertandingan akan segera dimulai
namun belum ada tanda tanda sang coach merubah keputusannya
jax tak menyerah, ia tetap mengikuti latihan hingga tak terasa tinggal 3 hari lagi hari itu akan datangjax pulang dari latihan
ia membantingkan tubuhnya keatas kasur nya yang empuksudah berhari hari jax tidak bertemu dengan ana
ia memutuskan untuk menghubungi ana"tut..tut..tut..📞"
(panggilan telefon)
"hi ana"
"hi jax, ada apa telfon jam segini?"
"tidak, aku hanya ingin mengetahui kabarmu. akhir akhir ini kita jarang sekali bertemu, jujur saja aku sangat merindukanmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
jared pena
Fanfikce"t-tau darimana?tidak usah mengarang cerita" -ana "jika aku mengarang cerita, mengapa kau bertanya aku tau darimana?hm?" -jax