tidak terasa satu minggu lagi mereka akan melaksanakan ujian kelulusan
ana memanfaatkan waktunya untuk fokus belajar dan tidak memikirkan hal hal yang tidak penting
saking fokus nya belajar, bahkan ana hanya memegang handphone nya sehari 2-4 jam
alhasil itulah yang membuat hubungan antara ana dan jax semakin renggang
5 hari kemudian...
"anaa" terdengar suara ibu memanggil dari lantai bawah
namun selang beberapa saat ana tak kunjung menghampiri sang ibu
biasanya setiap kali ana dipanggil, ia akan langsung turun kebawah tanpa membuat ibunya harus menunggu
tetapi joana mengerti jika sang buah hati sedang fokus belajar untuk mempersiapkan ujian lusa
karena tak tega, joana memutuskan untuk mengantarkan makan malam ke kamar ana
"sayang" ucap joana sembari membuka pintu kamar
joana mendapati ana yang tengah menopangkan kepalanya di atas meja belajar dan tertidur pulas
lantas joana pun membangunkan ana agar ia pindah ke tempat tidurnya
"ana, jangan tidur disini sayang. ayo pindah" ucap lembut joana sembari mengoyak kan tubuh ana pelan pelan
ana terbangun lalu mengusap usap matanya yang sedikit kabur
"ayo pindah ke kasur" ujar joana
bukan nya pindah, ana malah ingin tetap melanjutkan belajarnya hingga selesai
"nanti mom, ana mau ngelanjutin belajarnya dulu.nanggung soalnya" balas ana
"tapi udah seharian loh kamu belajar, belajar emang penting sayang. tapi kesehatan kamu juga jauh lebih penting"
"em..tapi bentar lagi ya mom" pinta ana
"yasudah, nanti dimakan ya makanan nya" ucap joana sembari beranjak pergi meninggalkan ana
ana mengangguk mengerti
"hufttt" ana menghela nafasnya dalam dalam sembari membuka buku catatan miliknya
"capee" gumam ana dengan dagu yang ia topangkan di atas punggung tangan lalu memainkan pulpennya
tersedia susu hangat bersama satu porsi makanan disampingnya. ana hanya ingin meminum susu tersebut untuk menghilangkan dahaga
*gluk..gluk..gluk
"ahhh" gumam ana
setelah selesai ana memulai kembali belajarnya. disaat ia tengah mencatat materi materi yang ia tulis, tiba tiba tinta pulpen nya habis tak bersisa
namun ana masih memiliki beberapa pulpen yang memang ia sediakan jikalau pulpen yang sedang ia gunakan habis
ana mulai mencari pulpen barunya di laci meja belajar.
"nahh ini dia" seru ana
saat ana ingin menutup lacinya kembali, tak sengaja ana melihat buku diary nya sewaktu smp
ana pun mengambil buku diary tersebut keluar dari laci
buku tersebut memilik jumlah halaman yang tebal. ana menghiasi nya dengan stiker stiker lucu dan menggemaskan
jari jemarinya mulai membuka dan melihat setiap halaman buku tersebut.
ana terkejut ternyata isi didalam buku itu semuanya tentang jared atau sang pujaan hati
KAMU SEDANG MEMBACA
jared pena
Fiksi Penggemar"t-tau darimana?tidak usah mengarang cerita" -ana "jika aku mengarang cerita, mengapa kau bertanya aku tau darimana?hm?" -jax