BAB 46 - kevin

480 59 3
                                    

kini tibalah saat pertandingan itu dimulai. jax sudah sangat mempersiapkan diri untuk pertandingan ini karna ingin membuat bangga orang tua dan juga kekasihnya

tak lupa ana senantiasa menemani walaupun dari arah tribun penonton. "siapp!" seru ana yang tengah merapikan rambut lebat milik jax

"kamu pintar dalam menata rambutku, sepertinya sangat cocok jika kamu membuka usaha potong rambut" ucap jax yang asyik berkaca didepan cermin

"what?? seriosly?" apa apaan ini, apakah jax ingin kekasihnya ini harus menjamah rambut pria diluaran sana. namun jika memang diperbolehkan, kenapa tidak

jax tersenyum tipis lalu menghadapkan dirinya kepada ana, "aku hanya bercanda, mana mungkin aku membiarkan kekasihku ini untuk merapikan rambut pria lain. only me, not someone else" jax merangkup pipi ana

sungguh membingungkan, jax bisa mengembalikan mood yang hilang dengan hal sederhana. jika begini ana mana bisa harus lama lama marah dengan kekasihnya ini

___________

keramaian di tribun penonton menyelimuti area stadion. ana, martha, kate dan juga starla saat ini sudah berada di tribun untuk menonton jax dan teman temannya. starla terlihat matanya tengah mencari keberadaan seseorang

"star, kamu cari siapa?" tanya ana

"tidak aku hanya melihat sekeliling" balas starla tanpa menoleh

aneh, namun itu hanya perasaan nya saja. tak ingin ambil pusing ana pun hanya fokus pada pertandingan yang akan segera dimulai. sorakan dari berbagai penjuru sudah terdengar. sudah ana duga pasti tak lain adalah sorakan untuk kekasihnya

ini bukanlah hal yang biasa untuknya, dari dulu juga memang begini. yang terpenting jax akan tetap memilihnya walaupun banyak wanita yang menyukai nya di luaran sana

singkat cerita pertandingan telah usai, dan yang membawa kejuaraan adalah indonesia. meski begitu, jax dan seluruh anggotanya tidak merasa berkecil hati, menang kalah bukanlah hal yang harus diperdebatkan bagi mereka

ana melihat jax yang berlari menghampirinya pun bergegas turun dari tribun penonton. disaat jarak mereka sudah dekat , dengan cepat jax memeluk tubuh mungil ana dengan erat

sudah pasti mereka akan menjadi pusat tontonan, namun jax tak menghiraukan hal tersebut. ini adalah kebahagiaannya, orang lain tidak boleh ikut campur

"good jobb jaxx!" ucap ana sembari mengusap punggung jax

"maaf untukmu, aku gagal dalam pertandingan ini" lirih jax yang matanya hampir saja meneteskan air mata

"mengapa kamu harus meminta maaf? itu bukanlah hal yang buruk, justru aku senang karena kamu sudah berusaha sampai sejauh ini. itu sudah cukup bagiku" balas ana sembari melepaskan dekapannya

ini memanglah ana. gadis ini selalu saja berhasil membuat hati jax terasa jauh lebih tenang dan juga nyaman, dengan kata kata yang sederhana mampu mengambil alih seluruh dunianya

"thanks honey, tanpamu aku bukanlah apa apa. aku tidak menyesali hasil yang kucapai hari ini. karena bagiku, melihatmu adalah anugerah yang paling indah di dunia ini" jax merangkup pipi chubby ana

ditengah pembicaraan mereka, tiba tiba dari kejauhan terlihat lexa yang berlari mendekati mereka berdua. apakah akan ada drama yang ia buat? oh shitt, ini sangat menyebalkan. melihatnya saja jax tak suka apalagi harus berbicara dengannya

"jaxxx" panggil lexa dengan nafas yang terengah engah

"untung saja kamu masih disini" sambung lexa

"mau apa lagi kamu?" ketus jax

jared penaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang