BAB 47 - hi mom and dad!

522 50 1
                                    

beberapa hari lagi adalah jadwal kepulangan mereka dari indonesia. untuk memuaskan hati menikmati suasana kota bali, hari ini mereka berencana untuk pergi mengunjungi beberapa tempat wisata yang paling banyak dikunjungi oleh turis

karena tempat yang akan mereka kunjungi kebanyakan di daerah pantai, ana memilih untuk mengenakan baju yang cukup simpel namun masih terlihat rapi. baju tanpa lengan dengan celana seatas lutut menjadi pilihan nya hari ini.

gadis gadis kini tengah asyik mengobrol didepan apartement sembari menunggu jax yang tengah mengambil mobil sewaannya. kali ini mereka lebih banyak mengobrol karena banyak kejadian kejadian unik yang wajib untuk diceritakan

"cuaca bali sangat panass ya!" gumam kate sembari mengibaskan tangannya

"yesss but i like itt!!" saut martha. namanya juga turis, mereka pasti senang jika matahari bersinar terik. apalagi jika harus berjemur di bawah matahari, sampai satu minggu pun mereka tidak akan keberatan

tiba saatnya jax datang membawa mobil sewaannya. ekspresi mereka tak dapat ditutupi, akhirnya! mereka akan berlibur bersama setelah rencana rencana yang mereka buat sempat tertunda

satu persatu gadis gadis ini masuk kedalam mobil terkecuali ana. jax turun dari mobil lalu menghampiri ana yang masih duduk di kursi dengan pandangan yang kosong dan jenuh.

"honeyyy" ucap jax, ia duduk dikursi sebelah ana

ana mendengus panjang. ia tidak berucap namun hanya tersenyum ringan seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. jax pun mengkerutkan keningnya, seharusnya ana akan merasa senang karena ia akan berlibur bersamanya dan juga teman teman nya

"what's wrong?" risau jax

"aku marah denganmu" balas ana lalu bersedekap tangan

jax tersenyum tipis, lagi lagi gadis ini akan bertingkah lucu layaknya seorang anak kecil yang sedang marah. jax menghela nafas panjang lalu mengusap puncak kepala ana dan bersiap untuk membujuk gadis kecil ini

"mengapa tiba tiba bayi kecil marah denganku,hm?"

"kamu lupa dengan janjimu jax"

jax berkerut kening, "janji apa itu nona?"

"kau masih bertanya padaku??" ini sungguh keterlaluan. mengapa jax tiba tiba melupakan janji yang sudah ia buat sendiri, ini sungguh menyebalkan

jax bukan pura pura bodoh, ia sungguh tidak tau janji apa yang dimaksud ana. ingin bertanya namun ia masih berpikir pikir kembali karena wajah ana sudah memerah seperti blush on yang ia timpuk beberapa lapis di seluruh wajahnya

"maaf honey aku bukan nya pura pura lupa, tetapi aku memang benar benar tidak mengerti apa maksudmu. dan apa janji yang pernah aku ucapkan? pikiranku benar benar tak karuan saat pertandingan kemarin. jadi aku tidak bisa mengingat hal yang begitu penting bagimu"

bodoh. benar juga, jax pasti fokus dengan pertandingan sehingga ia akan lupa dengan janji nya kemarin. ayolah ana mengapa tiba tiba kamu bersikap seperti ini? seharusnya kamu memaklumi jax dan bukan malah memarahinya seperti tadi

"m-maaf jax aku lupa tentang hal itu. aku minta maaf, aku egois, seharusnya aku tidak bersikap kekanak kanakan seperti ini" kini ana benar benar merasa sangat bersalah.

"tidak, kamu tidak salah. aku yang salah, seharusnya aku tidak melupakan janji yang kubuat sendiri. don't cry oke?"

ana mengangguk,

"jadi, janji apa yang kamu maksud,hm?"

"kamu berjanji setelah pertandingan selesai kamu akan membawaku pergi menemui orang tuaku"

jax tersenyum tipis, "honey, gamungkin aku bakal lupa sama hal itu. kamu tenang aja, sebelum jalan jalan kita pergi kerumah orang tuamu dulu"

"yesss! thank youuuuuu"

_________________________________

singkat cerita kini mereka berlima tengah berkumpul di ruang tamu rumah ana bersama joana dan putra. dengan disuguhi jus jeruk dan buah buahan yang segar mereka mengobrolkan banyak sekali pembicaraan dari hal yang tidak penting hingga ke hal yang penting

"ana, jadi kamu beberapa hari ini udah di sini?"tanya joana

"yes mom" ana meringis kecil sembari menyantap buah anggur berwarna merah gelap

"kenapa ga bilang sama mama, terus kamu tidur di hotel mana?"

ana menggeleng, "ana sementara tidur di apartement jax"

joana dan putra berfikir sejenak, jika ana tidur di apartement jax. berarti mereka akan tinggal bersama? hm.. gadis dan pria ini harus di interogasi lebih lanjut

"ana dengerin mama" ucap joana dengan raut wajah yang datar namun sangat terlihat jelas jika ia sedang marah.
ana menegak air liurnya dengan perasaan takut karna baru kali ini melihat wajah ibunya yang sudah memerah bagaikan blush on yang ia timpuk di seluruh wajah

"jujur sama mama, kamu tidur bareng jax? terus ngapain aja selama di apartement, apa jangan jangan kam-"

"tante, ini tidak seperti yang tante dan om pikirkan. kita tidak hanya berdua, tetapi ada kate, starla, dan juga martha yang tinggal di apartement" jelas jax lalu menggenggam erat tangan ana karena untuk menenangkan hati ana yang kini gundah gulana

bukannya menanggapi joana dan putra malah tertawa hingga semua terheran heran ada apa dengan pasangan suami istri ini.

"mama bercanda, gamungkin kan anak mama bakal macem macem?" ujar joana

"HUHHHH" mereka berlima merasa lega saat ini. untung saja jantung yang hampir copot kini sudah kembali ditempat semula.

ber jam jam mereka disana akhirnya mereka memutuskan untuk pergi. jujur saja ana tidak ingin jauh lagi dari orang tuanya, namun ana bertekad akan tinggal di filipina bersama kekasihnya dan melanjutkan kuliah disana

"mom dadd i will miss youu" dekapan erat seperti lem yang kuat tak tertandingi

"baik baik disana ya sayang.jax, om titip lagi ya, maaf udah ngerepotin" ujar putra

"tidak menjadi masalah om, ini memang sudah kemauan jax untuk menjaga ana dengan baik"

_____________

jared penaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang