BAB 32 - we are dating?

564 68 3
                                    

saat ini mereka tengah menikmati cheese cake masing masing dengan melihat pemandangan yang indah tepat di samping mereka

sesekali jax menyuapi ana dan begitupun sebaliknya.

setelah beberapa saat setelah mereka telah selesai menyantap cake tersebut, jax mengajak ana pergi kesuatu tempat yang letaknya tak cukup jauh dari tempat ini

ternyata tempat tersebut berupa danau tenang yang disana terdapat rangkaian bunga mawar yang dibentuk sengaja berbentuk love dan tulisan "ana" dibawahnya

terdapat pula lilin - lilin yang mengitari rangkaian bunga tersebut. perlahan ana berjalan mendekati area danau dan memandang takjub bunga mawar yang ada dihadapan nya saat ini

tak hanya bunga mawar saja, terdapat bunga bunga lain yang tak kalah jauh lebih cantik dan aroma yang sangat kuat berhasil menusuk hidung jax dan juga ana

ternyata, ana sangat menyukai dengan yang namanya bunga. ia sangat menyukai aroma yang dikeluarkan oleh bunga tersebut.

bunga merupakan salah satu bentuk kebahagiaan nya sejak kecil. setiap ia merasa gundah dan gelisah, ia selalu menciumi aroma - aroma bunga yang ia pelihara di belakang rumah

satu lagi, sejak kecil ia juga sangat menyukai kegelapan. ya, kegelapan. apalagi kegelapan di malam hari

maka dari itu ana sangat menyukai suasana malam hari yang tenang dan juga gelap. untuk menerangi penglihatannya, ana selalu menyalakan sebuah lilin aromatherapy lalu ia letakkan di kamarnya

ada satu hal lagi yang paling menjadi favorit ana selain bunga dan juga lilin.
ana sangat menyukai lampion yang terbang dilangit malam hari

namun sayangnya disana tidak ada, walau begitu ana tetap menyukai bunga bunga dan lilin lilin yang sedang berada tepat dihadapannya saat ini

jax menghampiri ana lalu mulai memeluknya dari belakang.
"apakah kamu menyukai ini, hm?" ucap jax yang berada tepat di telinga ana

"sure jax" ujar ana perlahan.

suara jax sangat terdengar jelas di telinganya sehingga membuat jantung ana mulai berdegup kencang

"lihatlah langit disana" ujar jax sembari melepaskan dekapannya lalu menunjukkan ke arah langit

ana pun memandang langit tersebut, yang dimana terdapat bulan yang memancarkan kilauan cahayanya

ana pun memandang langit tersebut, yang dimana terdapat bulan yang memancarkan kilauan cahayanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bulan itu sangat cantik" gumam ana

"ya, secantik dirimu"
"apakah kamu tau? dahulu bulan yang saat ini kamu lihat tidak memiliki sinar yang terang benderang seperti ini. setiap hari bulan selalu saja merasa sedih, mengapa hanya dia yang tidak memiliki cahaya? dan tidak seperti teman temannya?. maka dari itu disuatu hari datanglah matahari yang datang lalu menghampiri bulan tersebut.
kamu pasti tau, sinar yang dimunculkan oleh matahari sangatlah terang hingga mampu membuat dunia menjadi siang.
tiba tiba matahari bertanya kepada bulan. "bulan, mengapa raut wajahmu terlihat sangat sedih saat ini?"
bulan akhirnya memberi tahu semua kegelisahan yang ada dihatinya. ternyata matahari mempunyai hati yang sangat baik loh bayi kecil, sama seperti kamu" jax memegang puncuk dagu kecil ana

jared penaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang