BAB 4 - awal bertemu

940 80 0
                                    

dihari minggu yang cerah, ana sangat rajin untuk membereskan rumahnya.

tak terasa ana bersih bersih hingga hari sudah mulai siang, ana akhirnya tertidur hingga hari sudah petang.

"tut...tut...📞"

(panggilan telefon)

"halo" ucap ana dengan suara lirih karena masih mengantuk

"ana tidak lupa kan hari ini kita akan menonton pertandingan"

"oh benar juga, baiklah aku akan segera bersiap siap"

"segera, aku sudah memesankan taxi untukmu"

"hm"

(menutup telefon)

ana bergegas menuju kamar mandi dan bersiap siap.

"hmm.. aku harus pakai baju apa ya" gumam ana sembari memilih baju yang cocok untuknya.

akhirnya ana memilih baju berlengan pendek berwarna coklat yang sudah dilengkapi dengan celana pendek yang memperlihatkan kaki putihnya.

tidak lupa ana juga memakai skincare dan make up, sebenarnya ana tanpa memakai apapun sudah sangat terlihat cantik.

ana menggulung rambutnya dan memperlihatkan sedikit poninya yang indah

pesanan taxi sudah datang, ana bergegas menuju pintu dan pergi ke stdm.

sesampainya disana sudah ada martha , kate , dan starla.

pertandingan pun sudah dimulai

*JAREDDDD

*jax ily jaxxx

*tampan sekali!!

*spirit jareddd

sorak orang orang yang ada disana.

ana hanya diam dan tetap fokus pada pertandingan.

pertandingan diakhiri dengan skor 5-2, dan ya benar saja filipina memenangkan pertandingan ini.

acara selesai akhirnya mereka ber empat memutuskan untuk pulang.

" sebaiknya kita pulang sekarang" ucap starla

"mohon tunggu aku sebentar aku ingin pergi ke toilet" saut ana.

akhirnya mereka bertiga pergi meninggalkan ana dan menunggunya di depan stdm.

"huftt.. syukurlah ada toilet kosong" gumam ana dan masuk kedalam toilet.

saat ana sudah selesai, ana berkaca untuk merapikan poninya yang sedikit berantakan.

akhirnya ana
pergi dari toilet, namun tidak sengaja ana ditabrak orang.

*brukkkk

"aw...."

ana terjatuh dan lututnya terluka.

"maaf nona aku tidak sengaja,biar kubantu untuk berdiri" ucap pria tersebut.

saat ana melihat wajah pria itu, ana terkejut ternyata itu adalah jax.

lelaki yang dulu sangat ia kagumi, dan ana sangat ingin bertemu dengan jax.

"tidak, aku bisa berdiri sendiri" ucap ana.

ana yang sedang kesakitan dan tidak bisa berdiri karena lututnya yang terluka akhirnya dibantu oleh jax

"sudah tidak apa apa biar kubantu" ujar jax

"thank you" ketus ana

"your welcome".

teman teman ana yang sedang menunggunya sangat khawatir karena ana tak kunjung kembali

akhirnya mereka pergi mencari ana.

dari kejauhan martha , kate , dan starla melihat ana yang sedang berbicara dengan seorang lelaki.

"wh-whattttt itu jax?????" teriak martha.

"sudahlah ayo kita bantu ana kasian dia sedang kesakitan" ucap starla.

akhirnya mereka menghampiri ana.

"ana apakah kamu baik baik saja" ucap starla

"aku baik baik saja, tetapi lututku sedikit terluka"

"untung saja lukanya tidak terlalu parah" ucap kate dan martha.

"hi jax" panggil martha

"hi" saut jax

"aku sangat senang bisa bertemu denganmu jax" ucap martha.

tiba tiba datang teman teman jax bernama samuel , vinsen , dan tom

"jax apa yang kamu lakukan disini" ujar tom

belum sempat jax menjawab tiba tiba..

"wahh wanita ini cantik sekali, siapa dia jax?" ucap samuel yang terpesona dengan ana.

"oh iya nona aku belum mengetahui namamu, siapa namamu?" ucap jax

"ana" jawab ana dengan singkat.

"nama yang cantik seperti orangnya" gumam jax dalam hati

tanpa basa basi ana pergi meninggalkan mereka semua.

"eh anaa tunggu" teriak kate

saat ana pergi timbul rasa penasaran yang ada di dalam benak jax.

entah mengapa jax merasakan sesuatu aneh yang sulit dijelaskan.

"mengapa aku sangat penasaran dengan wanita itu" gumam jax dalam hati.

sesampainya ana dirumah ia segera mengobati lukanya

ana mencoba menenangkan dirinya dengan segelas susu hangat dengan melihat pemandangan di balkon rumahnya.

ana masih memikirkan kejadian tadi, tidak disangka ana akhirnya bisa bertemu dengan cinta pertamanya.

perasaan kagumnya hampir saja datang, namun ana berusaha menepisnya.

ana pergi tidur dengan nyenyak di kasur kamarnya.

jared penaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang