BAB 48 - its not dream?

511 53 3
                                    

hi guys balik lagi sama jax dan ana 💐💐

maaf ya guys udah lama aku ga uploud😁😁

aku lagi iseng bikin cerita baru, kira kira mau di up ngga guys??? baru dua bab sii 😅

oke deh guys ini lanjutannya, btw masih pada mau baca ga ya? hehe

__________________________________

                                           ***🥰🥰🥰***

suara gemuruh ombak menenangkan pikiran. kini jax dan ana tengah bersantai di area sekitar pantai dengan berteduh dibalik payung yang mencegah paparan langsung sinar matahari. ana dengan kacamata yang ia sangkutkan diatas kepala, dan jax yang hanya memakai celana setara lutut menjadi pusat perhatian orang orang di sana

ana menghela nafas dengan senyum tipis dan menikmati angin yang berhembus dengan kencang. kate, martha dan juga starla tidak ada, entah pergi kemana. mungkin mereka tengah mencari makanan untuk mengganjal karena sedari pagi mereka belum mengisi perut sedikitpun

"kau suka dengan tempat ini?" ucap jax mengawali percakapan. daritadi mereka hanya diam karena terlalu menikmati keindahan pantai disana

ana menoleh sejenak lalu mengangguk, "aku suka, ini sangat membuatku tenang"

jax merubah posisi dari yang awalnya berbaring kini menghadap ke arah ana. tangannya menjadi bantalan dipipi. "aku juga, apalagi ditemani oleh bidadari" katanya

wajah ana memanas. cewek ini mengira jika yang jax maksud adalah wanita wanita yang sedang bermain pasir di seberang sana. "kurasa bidadari tidak ada yang suka bermain pasir" ketusnya

jax berkerut kening "kenapa?" tanyanya

ana bersedekap tangan lalu mengangkat bahunya "tanya saja pada bidadarinya langsung"

"menurutmu jika aku bertanya, apakah bidadari itu akan merespon?"

"tentu saja"

"baiklah". kini wajah ana semakin memanas, peluh keringatnya mengalir di kening mulusnya. karena cuaca sangat panas, hawanya pun semakin memanas

"kenapa kau tidak suka bermain pasir hm?" ucap jax setelah mendekatkan tubuhnya ke ana

ana menoleh, "kenapa bertanya padaku?"

"karna bidadari itu ada didepanku sekarang" balas jax, ia menatap teduh wanitanya

cewek itu kembali menatap, wajah yang semula memanas kini pun memerah karena salah tingkah. ternyata yang dimaksud cowok itu adalah dirinya, hampir saja ia ingin mendamprat cowok itu

ana memalingkan wajah sembari tersenyum, "oh". entah seperti apa rasa hatinya saat ini, ingin berteriak tapi ini tempat umum. mungkin setelah kembali di filipina ia akan berteriak sekencang kencangnya, jax selalu saja bisa merubah suasana hatinya

"sewajarnya saja, lihatlah pipimu sampai memerah" ujar jax sembari mengusap lembut pipi ana

kini ana tengah terbaring dengan mata terpejam. jax masih sibuk menatap damai cewek itu, terpaan angin membawa rambut nya hingga menutupi wajah cantiknya. ia terlihat sangat indah, bahkan lebih indah dari pemandangan pantai disini

"jax?" ucap martha yang datang bersama dengan starla

"sssttt" ucapnya sembari membawa telunjuk ke bibirnya. ia takut cewek itu akan terbangun, lebih baik seperti ini. sudah lama ia tidak memandang wajah cantik kekasihnya, rasanya rindu dan ini adalah kesempatan emas. karena setiap ia menatap cewek itu, ia pasti akan marah dan langsung berpaling wajah

jared penaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang