Setibanya di rumah setelah Bara mengajak Gema pulang tanpa berpamitan pada keluarganya terlebih dulu, Gema mengurung dirinya di dalam kamar. Dan seperti biasa, setiap kali tahu Gema sedang menangis, Bara tidak pernah memiliki keberanian untuk melihat istrinya. Tangisan Gema selalu menjadi sebuah kegagalan besar dalam diri Bara, membuatnya merasa bersalah dan membenci dirinya sendiri.
Tapi sialnya dia tidak pernah bisa berhenti melakukannya.
Bara berdiri di atas balkon lantai dua rumahnya. Membiarkan angin malam menyergap tubuhnya yang hanya berdiri kaku. Sorot matanya terlihat getir, karena tangis Gema masih saja membayangi.
Gema pasti terluka setelah mengetahui satu rahasia yang sejujurnya Bara pun terkejut mendengarnya.
Perjodohan Bara dan Nadi.
Demi Tuhan, Bara tidak pernah mendengar hal itu sebelumnya. Bahkan Bara tidak tahu kalau ternyata selama ini Leo menyadari perasaan Bara pada Nadi. Leo tahu ketika Bara memilih menyerah dengan hubungannya bersama Nadi, Leo tahu Bara masih menyimpan cintanya untuk Nadi sekalipun mereka tidak lagi bersama. Bahkan Leo pun tahu saat Bara memutuskan menikahi Gema sekalipun dia tidak mencintainya.
Leo mengetahui segalanya. Dan beberapa waktu lalu, Bara merasa benar-benar tercekik ketika Leo menjelaskan semuanya secara gamblang. Leo seperti memaksa Bara untuk kembali ke masa lalu, mengingat banyak hal yang sudah lama Bara lupakan agar Bara tidak lagi bisa merasakan rasa sesak yang pernah menyakitinya.
Bara sudah lama sekali memutuskan untuk melupakan perasaannya pada Nadi, melupakan hubungan singkat yang pernah dia cicipi bersama Nadi, melupakan rasa patah hati yang sempat membuatnya nyaris kehilangan kontrol. Bara tidak mau lagi mengingat semua itu sejak dia menarik Gema ke dalam hidupnya.
Gema sudah bukan lagi seorang sahabat, bukan hanya tempatnya berkeluh kesah, bukan hanya tempat persinggahan. Gema telah menjadi rumah, tempat di mana Bara akan selalu pulang meski sejauh mana pun dia melangkah. Gema adalah perempuan terpenting dalam hidup Bara setelah Mami dan juga Kakaknya.
Meski Bara belum mencintainya, tapi Bara tidak akan pernah menggeser posisi Gema dan menggantikannya dengan perempuan mana pun. Gema dan keberadaannya begitu penting, Bara tidak bisa membayangkan bagaimana dia melalui hidupnya tanpa Gema. Itu kenapa Bara selalu berusaha keras mempertahankan Gema di sisinya dalam keadaan apa pun.
Tapi tadi... setelah mendengar apa yang Leo katakan, tiba-tiba saja Bara merasa gamang. Lalu entah bagaimana bisa, dalam sekejap, Bara mulai membayangkan banyak sekali pengandaian. Persis seperti yang Gema racaukan padanya beberapa waktu lalu.
Bagaimana jika Bara tidak menyerah saat itu?
Bagaimana jika Bara berusaha lebih keras untuk mempertahankan Nadi di sisinya?
Bukankah keadaan pun mendukung hubungan mereka?
Leo dan Raja bahkan merencanakan perjodohan untuk mereka. Itu artinya... Raja merasa Bara yang lebih pantas untuk mendampingi Nadi. Bukan Gana.
Maka dalam sekejap, Bara seperti menemukan titik terang di tengah kegelapan yang membuatnya tersesat.
"Aku takut kalau ternyata semua ini adalah kesalahan. Aku... kamu... pernikahan kita,"
Ucapan Gema kembali terngiang hingga Bara mengernyit tajam.
"Mungkin Papi kamu benar. Bukan aku yang seharusnya menikah dengan kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unstoppable 2
RomanceBara tidak pernah menduga pernikahannya bersama Gema akan berjalan lancar. Bahkan Bara sangat menikmati. Gema memang masih sangat menyebalkan, namun Bara justru semakin kecanduan. Tahun pertama pernikahan benar-benar sangat menyenangkan. Hingga kem...