13. Restu.

471 69 65
                                    


---
warning : 3.200 kata, hayoo siapa yang bilang part kemarin pendek. Aku balas dendam nih. Yukk comentnya banyakan biar aku semangat update hehe ---

"Wuiidihh!!! Tumbenan banget ada gorengan, risol mayo pula."Juan bersorak gembira mendapati sepiring risol mayo yang tersaji di meja makan. Matanya berbinar dan tanpa menunggu aba-aba tangan besarnya sudah mencomot makanan yang sangat jarang terjadi di rumah apalagi pagi-pagi seperti ini.

"Bikin sendiri atau beli Mbak?"Hanna yang baru sampai di ruang makan, mengajukan pertanyaan. Setau dirinya, tidak ada yang jual gorengan disekitar kompleks perumahan ini dan kalau pun bikin sendiri, Hanna sedikit meragu.

"Beli Non Hanna, tadi Non Rubby minjem hape Budhe Har buat pesen risol di go-food. Nyidam makanan viral katanya."Mbak Nita menjawab jujur sembari menata beberapa alat makan yang belum sepenuhnya rapi. Sebentar lagi jam sarapan, dia harus segera bergegas ke belakang.

"Rubby sekarang kemana Mbak?"Hanna kembali bertanya.

"Abis ngambil paket tadi langsung ke atas lagi Non. Katanya suruh panggil kalo semua udah berangkat, males sarapan katanya. Oh ya Den Juan, tadi dititipin pesen, makannya jangan diabisin semua."

Juan yang sudah menjulurkan tangan untuk mengambil risol lagi langsung mengurungkan niat, mencebik kesal setelah mendengar ucapan Mbak Nita.

"Misi non den."Mbak Nita pamit undur diri karena keluarga Na Ayudhya sudah memasuki ruang makan. Semua duduk ditempatnya masing-masing, hanya tinggal menyisakan Rubby yang memang enggan untuk sarapan bersama.

"Rubby yang beli risolnya, pake gofood. Tapi dia masih enggak mau sarapan bareng."Jelas Hanna yang bisa menjawab raut kebingungan dari wajah Jevan.

"Bukannya handphoenya masih disita Mami?"Kali ini Justin yang terheran.

Ini adalah hari kelima setelah kejadian mengejutkan bagi keluarga Na Ayudhya dan Andikarukma. Semua nampak belum bisa menerima seratus persen kejadian ini. Mereka memilih untuk menenangkan gemuruh dalam diri masing-masing sebelum memutuskan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.

Seluruh fasilitas Rubby dicabut sementara, dari handphone, kartu kredit, kartu debit, mobil, apartement dan lain-lain. Dia juga tidak boleh keluar rumah sampai Kesha memberikan izin bahkan ketika Danny kemarin datang untuk bertemu pun, Kesha tidak memberikan izin.

Sebelum hukuman ini berlaku, setelahnya pulang dari restoran, Rubby langsung diintrogasi besar-besaran oleh Kesha, Kainan tidak ikut andil karena semua dia percayakan kepada sang istri. Begitupun dengan Jevan yang sudah tidak tahu mau berkata apa lagi karena apa yang ingin dia ucapkan pasti sudah terwakilkan oleh Kesha. Perasaan marah, sedih, kecewa semua Kesha ungkapkan kepada putri satu-satunya tersebut, mengapa Rubby bisa mengkhianati kepercayaan yang sudah diberikan.

Kesha dan Kainan tidak membatasi pergaulan anak-anak mereka tapi mereka selalu mengajarkan apa itu namanya batasan. Mengajarkan mereka untuk tahu langkah mana yang salah dan mana yang seharusnya ditempuh. Selalu mewanti-wanti untuk bisa membatasi dan menjaga diri dari sisi gelap sebuah pergaulan. Tindakan Rubby kali ini tentu melukai perasaan Kainan dan Kesha selaku orang tua.

"Pake punya Budhe Har."Jawab Hanna.

Budhe Har, kepala asisten rumah tangga di rumah ini. Mengabdikan diri sudah lebih dari sepuluh tahun. Dari sekian banyak pekerja disini, Rubby paling dekat dengan Budhe Har. Tidak jarang Rubby pergi belanja bulanan bersama sosok wanita berusia lebih dari lima puluh tahun tersebut.

"Juan, panggil kakak kamu turun sarapan."

"Kak Rubby enggak bakal mau Mi, pasti males mulu alasannya."Juan memberikan sanggahan akan perintah Kainan. Juan paham, Rubby membutuhkan waktu sendiri untuk sementara.

MARRY & HAPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang