15. Yang Berbahagia dan Yang Terluka.

295 35 14
                                    

Danny tidak pernah sekalipun berbohong atau menepis fakta akan paras cantik yang Rubby miliki. Mungkin Danny adalah orang yang pertama kali protes jika ada orang mengatakan Rubby itu tidak cantik. Sungguh, Danny akan memberikan segepok uang agar mereka pergi ke dokter mata.

Dan sekarang Danny melihat betapa cantiknya paras Rubby dengan aura yang berbeda, paras yang hanya bisa Danny lihat sekali dalam seumur hidupnya. Sejujurnya, Danny telah melihat Rubby mengenakan gaun pengantin bermodel A-Line tersebut sewaktu fitting namun sekarang Danny tetap terpesona karna gaun itu semakin membuat kecantikan Rubby naik berkali-kali lipat. Walau ada sedikit penyesalan, kenapa dia harus membiarkan Rubby memilih gaun yang memamerkan bahu indahnya.

Jalan Rubby semakin dekat dengan altar, Danny telah menunggu dirinya disana dengan setelan jas berwarna grey  dipadukan kemeja putih yang nampak gagah dibadannya. Rubby mengeratkan cengkaraman tangannya pada lengan sang ayah, rasa gugup semakin mendera dalam dirinya. Dan kini tangan Danny telah terulur, menyambut dirinya yang perlahan-lahan melepas genggaman tangan ayahnya.

Dua sejoli kini telah berhadapan didepan pastor yang akan memberkati mereka. Hingga tiba saatnya mereka berdua berikrar pada Tuhan.

"Saya, Geovander Daniell Andikarukma memilih engkau Anastasya Harubby Na Ayudhya menjadi istri saya. Saya berjanji akan setia mengabdikan diri kepadamu, dalam untung dan malang, diwaktu sehat dan sakit. Saya berjanji mengasihi dan menghormati engkau disepanjang hidup saya. Saya juga berjanji untuk dapat menjadi ayah yang baik bagi anak-anak yang akan dikaruniakan Allah kepada kita."

"Saya, Anastasya Harubby Na Ayudhya memilih engkau Geovander Daniell Andikarukma menjadi suami saya. Saya berjanji akan setia mengabdikan diri kepadamu, dalam untung dan malang, diwaktu sehat dan sakit. Saya berjanji mengasihi dan menghormati engkau disepanjang hidup saya. Saya juga berjanji untuk dapat menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang akan dikaruniakan Allah kepada kita."

Dan setelah semua janji itu terlontar dari mulut keduanya, perasaan gelisah, gugup dan juga takut seketika pergi entah kemana. Kini hanya perasaan lega, haru serta percikan kegembiraan yang meluap. Terlebih jari manis keduanya telat melingkar sebuah cincin perak tanda bukti jika Danny dan Rubby telah resmi menjadi sepasang suami istri.

Suasana haru perlahan terganti dengan sorak gemuruh penuh goda tak kala Danny meraih, menarik pinggang ramping Rubby hingga jarak keduanya kini hanya beberapa centi.

"Hello, Mrs. Daniell."

Sapaan sederhana namun mampu membuat perasaan Rubby tidak karuan. Hanya senyuman tipis yang bisa ia lakukan saat ini, lidahnya terasa kelu mendadak.

"Are you ready?"

Dahi Rubby mengernyit tak mengerti apa maksud Danny barusan. "For what?"

"Your journey. Challenge to make me fall in love is begin now."

Rubby menahan tawanya, "Kamu udah siap jadi bucinnya aku belom?"

Tak ada kalimat yang terucap lagi setelah itu. Keduanya sekarang telah terhanyut dalam ciuman pertama mereka setelah resmi menjadi sepasang suami istri. Hanya kecupan ringan, diiringi oleh sahutan dan tepuk tangan suka cita untuk keduanya.

••••

"Ck! Gue harus ngasih selamat karna kalian berdua nikah atau harus meratapi nasib karna boss nyebelin gue nambah satu lagi?" Lontaran kalimat yang Jerricho lemparkan begitu dia berhadapan Danny dan Rubby. Sontak Karina langsung memukul keras lengan kekasihnya, terkadang Karina tidak habis pikir kenapa mulut Jerricho lebih pedas dari mulut perempuannya.

MARRY & HAPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang