CHAPTER 1.2 : SHE IS EZPERANZA

232 23 0
                                    

CHAPTER 1.2 : SHE IS EZPERANZA

ELENA

"Elena!!!"

"Apa, Mir?"

"Kita sudah sampai." Anne menjawab dari luar mobil.

Aku melihat keluar jendela. Dan segera turun dari mobil sambil melihat rumahku. Rumah itu sekarang terlihat horror. Padahal aku sebelumnya merasa rumah itu biasa saja.

Aku berjalan masuk ke rumah dan masuk ke kamarku. Aku mandi lagi dan segera berpakaian. Aku bercermin sambil menyisir rambutku. Semoga saja aku tidak melihat gadis itu lagi, pikirku.

Aku melihat ke cermin. Ada sedikit debu di bagian atasnya. Aku mengambil kemoceng yang ada di sebelah lemari. Dan membersihkan debu itu. Aku menyisir rambutku perlahan. Aku melihat ada bayangan hitam gelap di belakangku.

Gadis itu datang lagi!!!

Aku menaruh sisirku pelan di meja rias. Aku perlahan membalikkan badanku dan melihat gadis itu.

Seluruh tubuhku bergetar dan bulu kudukku berdiri tegak. Dia kembali lagi.

Gadis itu memperlihatkan wajahnya yang cukup seram. Aku ingin berteriak tapi rasanya aku tidak bisa.

"Kau siapa?"tanyaku pelan. Itu lebih terdengar sepertu bisikan.

"Ezperanza Marizabeth Georgette Belmer."jawabnya sambil memegang bibir merahnya.

Namanya Belmer?
Apa dia kakakku yang sudah meninggal itu?

"Belmer?"

"Aku kakakmu, Elena Kathleene Sovia Belmer." Gadis itu terlihat sedih, tapi masih terlihat horror dari matanya.

"Apa aku punya sixth sense atau indigo?"tanyaku padanya sambil berusaha berdiri tegak. Dan anehnya aku sudah tidak terlalu takut sekarang.

"Tidak."jawabnya sambil menghilangkan ekspresi sedihnya.

"Lalu kenapa aku bisa melihatmu? Kau sudah mati, kan?"

Gadis itu berbalik. "Kau tidak melihatku Elena."jawab Gadis itu. "Aku yang melihatmu, Elena."lanjutnya sambil berbalik.

"Kau sudah mati?"tanyaku lagi.

"Tidak sepenuhnya."jawabnya sambil melihatku.

Aku melihat diriku sendiri. "Apa yang salah denganku?"

Gadis itu mengalihkan perhatiannya dariku. "Tidak ada."jawabnya. "Kau sama persis sepertiku."

"Tidak semuanya."ucapku. "Aku hidup."

"Karena aku mati."jawab gadis itu dengan nada suara sedikit tinggi dari sebelumnya.

"Kau takut padaku?"tanya gadis itu seraya berbalik. Aku menatap matanya yang warna perlahan berubah menjadi merah semerah warna bibirnya.

"Tidak lagi."jawabku.

"Setelah?"

"Aku tau kau kakakku."

"Anne tidak cerita apapun tentangku?"tanya gadis itu lagi.

"Dia pernah bilang aku punya kakak yang sudah meninggal saat aku lahir."jawabku sambil berusaha membuat suaraku tidak terdengar bergetar. "Apa itu kau?"

"Ya."

Aku hampir terjatuh mendengar jawaban itu. Gadis itu - Ezperanza - melihatku datar tanpa ada ekspresi. Wajahnya mengingatkanku pada ekspresi jahat Leven Rambin dan ekspresinya mirip seperti Dakota Fanning di Film Breaking Dawn 2.

"Apa yang kau lihat?"tanya Ezperanza.

Aku hanya menggeleng.

Aku kembali memerhatikan gadis itu. Bajunya sepertinya sudah lama digunakan tapi bentuknya masih bagus seakan terus di rawat tiap hari. Ezperanza, namanya seperti orang spanyol. Tapi nama itu hampir sama seperti aku, Elena.

"Kau bingung?"tanya Ezperanza sambil berjalan mendekatiku.

Aku berjalan kebelakang. Tapi baru kusadari. Aku terjebak. Hanya ada meja rias di belakangku.

"Kau takut sekarang?"tanya Ezperanza yang sekarang berhenti berjalan.

"Ya."jawabku. Suaraku benar benar bergetar. Aku takut gadis ini membunuhku. "Apa kau mau membunuhku?"tanyaku takut.

"Tidak."jawab Ezperanza datar.

"Lalu kenapa kau datang?"

"Aku hanya mau melihatmu."

"Kau sudah melihatku."

"Aku mau melihatmu membunuh."

Okay!!!
Aku benar benar takut sekarang.

Aku berlari ke pintu. Tapi kenopnya terkunci. Aku melihat ke belakang.

Ezperanza berjalan ke arahku. Tapi saat kulihat kakinya yang tertutup baju dan jubah panjangnya itu seakan melayang. Dan saat itu kusadari. Dia tidak berjalan tapi dia melayang.

"Tanyalah Anne. Bilang padanya, Kau kenal Marie?" Ezperanza tertutup bayangan hitam dan perlahan menghilang.

Aku membuka kenop pintuku. Pintu itu tidak terkunci.

Aku berjalan ke ruang tamu ada Anne yang sedang menyapu. Aku bersembunyi dibalik salah satu dinding.

#ToBeCountinued

Date : Jumad, 5 Juni 2015

▶○◀ New Cast

- Chloe Csengery as Amira Annarine Flaws

- Lauren Bittner as Anne Flaws

From author :
Chapter 2 finished. Gimana?
*Next chapter dedicated buat yang pertama vote/comment.

- Jode

Sisters Forever Even In DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang