Music for the chapter What I Have Done? - Linkin Park
Didedikasikan untuk : WindaLie
CHAPTER 1.4 : ANNE, DONT YOU REMEMBER ME?
Elena kembali ke kamarnya. Tapi Amira terus mengikutinya. Elena awalnya berusaha mengabaikan Amira. Tapi dia akhirnya menyerah.
"Apa maumu, Am?"tanya Elena dengan sedikit jengkel.
"Selidiki ini."jawab Amira.
"Tidak."jawab Elena final. Dia tidak mau bermain main dengan hantu.
"Kau takut?"tanya Amira sedikit merendahkan Elena.
Elena memang takut. "Ya. Aku tidak mau mati karena hal konyol, Am!!! Asal kau tau sudah cukup dia mendatangiku. Aku tidak mau lagi berurusan dengannya." Elena menjelaskan sambil membuka pintu kamarnya.
Bau anyir tercium dari kamar Elena. Elena dan Amira yang mencium bau itu segera menutup pintu.
"Bau apa itu?"tanya Elena bingung sambil kembali bernafas tenang.
"Dalam karate, itu disebut bau kematian!!! He heh!!!" Amira bercanda sambil mengutip kata kata Sensei di kartun Spongebob Squarepants.
"Aku tidak bercanda!!!"ucap Elena setengah berteriak.
"Aku tidak tau. Mungkin saja ada tikus mati."jawab Amira sembrono.
Elena kembali membuka pintu kamarnya, sambil menutup hidung. Setelah pintu kamar terbuka sepenuhnya Elena terkejut bukan main.
Elena tidak pernah menghamburkan seisi kamarnya. Tapi lihatlah sekarang. Kamar itu seperti tempat yang baru mengalami gempa 9,5 skala richter dan diterjang oleh bau tikus mati.
Ada bangkai tikus di atas kasur Elena. Di dinding-nya ada tulisan...
Anne, DONT YOU REMEMBER ME?
Amira berteriak histeris. Anne yang sedang ada dikamarnya segera menghambur berlari ke anaknya.
"Anne!!!" Elena melihat tulisan itu dengan matanya.
Anne melihat tulisan itu. Itu sepenuhnya dari darah. Darah tikus mati itu.
Anne segera panik. "Amira pinjamkan baju dan tas travelmu pada Elena. Kita akan pergi dari sini."ucap Anne.
Amira segera pergi kekamarnya. Mengambil 2 tas travel besarnya dan mengisinya dengan pakaiannya. Elena mengisi tas travel milik Amira dengan baju Amira yang pas dipakainya. Lalu membawa beberapa makanan cepat saji.
Amira juga membawa tas kecilnya dan mengisinya dengan novel Linda Joy Singleton, Dead Girl Walking. Amira juga membawa ponsel dan make upnya yang mudah dibawa.
"Kau benar benar akan membawa itu?"tanya Elena tidak percaya.
"Menurutmu?"
Anne sudah bersiap di depan rumah dengan mobil. Anne menaruh semua tas di bagasi. Lalu menyuruh Amira dan Elena masuk ke dalam mobil.
Elena dan Amira segera masuk ke mobil, dan duduk di bangku tengah. Mereka juga takut dengan apa yang terjadi.
Amira melihat jok belakang. Isinya makanan ringan dan cepat saji juga dua galon air minum.
"Apa kita akan pergi jauh?"tanya Amira pada ibunya, Anne.
"Tidak. Kita hanya akan ke kota."jawab Anne.
"Lalu kenapa bawa banyak barang?"tanya Amira lagi.
"Karena kita akan membawa orang lain."jawab Anne sambil mengendarai mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisters Forever Even In Death
Mistério / Suspense"Sisters Forever Even In Death" Highest Rate : #194 Mystery/Thriller (17 - 06 - 2015) "Hearts will be broken, tears will be shed and blood will be split. Sisters forever. Even in death." - Sisters Bite By : @Allison Reynolds ©2015 Jode JT Thompson. ...