Music for the chapter When The Darkness Comes - Colbie Caillat
CHAPTER 1.5 : REMEMBER MARIE
"Elenn!!!" Anne mengguncangkan tubuh Elena untuk membangunkannya.
Elena mengerjapkan mata. Hari sudah malam. Dan dia ada di sebuah tempat aneh.
"Dimana ini?"tanya Elena bingung.
"Kapal."jawab Anne santai.
Elena melihat sekeliling mobil tidak ada yang lain kecuali dirinya.
"Yang lain sudah di kamarnya. Kau bangun cepat!!!"suruh Anne.
Elena segera bangun dan membawa snack yang dibawanya dari rumah. Aku tidak percaya terjadi hal ini, batin Elena.
Setelah Elena bangun Anne mengunci pintu mobil dan mengantar Elena ke kamarnya. Kamar itu berisi tempat tidur bertingkat. Mereka ada di kapal kelas 2. Itu saja sudah bagus, pikir Anne.
Elena melihat Joey dan Joy yang membaca novel Linda Joy Singleton yang setahunya dibawa oleh Amira. Sedangkan, Amira sudah tertidur pulas.
Elena segera tidur di kasurnya. Anne tetap terjaga. Dia takut akan terjadi sesuatu. Sementara, Joan sudah tertidur lebih dahulu.
Anne melihat Joey dan Joy yang asik membaca. "Joey, Joy!!!" Anne memanggil Joey dan Joy, dengan suara pelan tentunya. "Cepat tidur!!!"ucapnya.
Joey segera menyimpan kembali novel milik Amira ke dalam tas kecilnya. Lalu tidur bersama Joy.
Anne duduk di kasurnya. Dia tidak bisa tidur. Cukup sulit untuk melupakan kejadian 15 tahun yang lalu.
Anne tau siapa Marie dan apa yang dilakukannya. Tapi Anne tidak pernah melihat gadis itu lagi sejak dia 'membunuh' Jerome Keanu, ayahnya.
.
*
..
Flashback
15 Years AgoAnne mendengar suara anak menangis. Itu Amira, anaknya dengan Jerome. Umur Anne baru 21 tahun sekarang dan dia sudah punya anak. Itu buruk.
Dan Anne juga disuruh oleh Jerome untuk membantu dan merawat Emerald Sophia Belmer yang sedang hamil, juga Marie Belmer remaja yang keras kepala.
Emerald juga korban dari Jerome. Marie bukan anak Emerald. Tapi, Esmeralda Elisabeth Belmer, saudari Emerald.
Anne cukup kesulitan. Dia harus merawat anaknya Amira, Marie dan Emerald.
Emerald menjerit kesakitan. Anne segera menghampiri Emerald.
"Ada apa, Em?"tanya Anne pada Emerald sambil memegang tangan Emerald.
"Aku.. ti... dak.. tau..." Emerald terbata.
Anne tau apa yang harus dilakukannya. Emerald akan melahirkan, ucap Anne dalam hati sambil mencari Jerome.
"Jerome!!!" Anne memanggil pria itu.
"Apa?"jawab Jerome kasar.
"Emerald akan melahirkan."ucap Anne dengan panik.
Jerome terlihat bingung sambil mengelus dagunya. Tapi dia terbingung karena Emerald, tapi karena Marie yang belum pulang.
Anne makin panik mendengar jeritan kesakitan Emerald. "Bagaimana ini, Jer? Kau harus bawa dia ke rumah sakit."
"Tidak usah!!!"bentak Jerome. "Kau urus saja sendiri."jawab Jerome tak peduli.
Anne tau jika dia meminta lagi, Jerome akan menghajarnya. Jadi, lebih baik dia membantu Emerald sendiri.
Anne tau apa yang harus dilakukannya. Dia pernah melahirkan sebelumnya. Dan itu tidak mudah.
Emerald tau dia tidak akan selamat. Anne, semoga kau mau merawat anakku. Batin Emerald.
Tak lama kemudian. Emerald melahirkan anaknya. Anne mengambil kain yang sudah disiapkannya dan segera memakaikan kain itu pada anak Emerald.
Anne menggendong bayi itu dan memberikannya pada Emerald. Tiba tiba angin kencang meniup jendela dan tirai sampai terbuka. Anne menutup jendela itu dan menguncinya, lalu menutup tirainya.
Anne melihat ke arah ruang tamu. Marie sedang bertengkar dengan Jerome.
"Anne..."panggil Emerald lirih.
"Ya?" Anne segera mendatangi Emerald.
Emerald memberikan anaknya pada Anne. Anne menggendongnya. "Akan kau beri nama siapa?"tanya Anne.
"Elena Kathleene Sovia Belmer."
"Mirip dengan Marie."ucap Anne.
Emerald berusaha duduk. Tapi Anne melarang. Namun, karena gigihnya Emerald, Anne membantu Emerald duduk.
Emerald memegang tangan Anne yang masih ada darahnya. Darah dari anak Emerald.
"Jaga Elena seperti anakmu."ucap Emerald sambil kembali tidur.
"Kau akan tetap hidup dan merawatnya, Em!!!"jawab Anne.
Emerald menutup matanya dan menghembuskan nafas terakhir. Anne menangis dan segera menghampiri Jerome tapi langkahnya terhenti karena melihat Jerome yang akan menikam Marie.
Marie akhirnya tertikam. Tak lama kemudian Marie berubah. Berubah menjadi sesosok makhluk mengerikan. Lalu Anne melihat Marie membunuh Jerome. Dan menghilang dalam bayangan.
.
*
*****
Present Day
Joey melihat Anne yang tidak tertidur.
"Anne?"
"Kau belum tidur?"tanya Anne.
"Sudah. Hanya terbangun saja."jawab Joey santai.
"Tidur lagi!!!"suruh Anne.
"Kau memikirkan apa?"tanya Joey penasaran.
Tapi, tanpa mereka berdua ketahui Elena sedang mendengarkan.
"Marie."jawab Anne.
"Siapa dia?"tanya Joey lagi.
"Anak Esmeralda Elisabeth Belmer."jawab Anne lagi.
"Apa dia hantu?"
"I saw her!!! But she's not herself anymore!!!"
"Kenapa dia persis seperti Elena?"
Anne teringat ucapannya pada Emerald. Mirip dengan Marie.
"Sepertinya itu karena waktu Elena lahir dan Emerald memberinya nama aku mengatakan kalau dia mirip Marie." Anne menjelaskan.
"Kenapa dipanggil Marie?"tanya Joan yang sudah bangun.
"Namanya Ezperanza Marizabeth Georgette Belmer. Marie itu dari Marizabeth."jawab Anne santai.
"Kau kenal ibunya Marie?"tanya Joey lagi.
"Tidak. Aku hanya mengetahuinya dari fotonya."jawab Anne.
"Apa Amira tau siapa ayahnya?" Joey lagi lagi bertanya seakan tidak ada habisnya.
"Ya. Aku menberitahunya. Semua, Kecuali... Kau tau apa!"
Anne segera berbaring dan tidur begitu tau Joan akan berjaga. Joey kembali tidur.
Elena mendengar itu semua. Apa benar alasan aku persis seperti Marie itu karena ucapan Anne?
#ToBeCountinued
Date : Senin, 15 Juni 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisters Forever Even In Death
Misteri / Thriller"Sisters Forever Even In Death" Highest Rate : #194 Mystery/Thriller (17 - 06 - 2015) "Hearts will be broken, tears will be shed and blood will be split. Sisters forever. Even in death." - Sisters Bite By : @Allison Reynolds ©2015 Jode JT Thompson. ...