[Chapter Sebelumnya]
Dengan napas yang terengah-engah, Yin menatap Xavier dengan mata yang berkaca-kaca. "Hahh... Ahhh, istirahat dulu... Lanjut nanti ya? Gue capek... Gue pengen tidur..."
Kaki Yin gemetar, Xavier tak bisa menahan diri untuk tidak tertawa.
Setelah itu Xavier mengangkat Yin ke kamar mandi untuk membersihkan diri karena badannya terasa lengket.
Setelah mereka mandi, Yin langsung tertidur di atas ranjang dengan masih mengenakan bathrobe.
<( ̄︶ ̄)>
Terlihat rona samar di sekitar pipi Xavier ketika ia melihat ekspresi wajah yang tertidur pulas di sampingnya. Beberapa saat kemudian Xavier mencium pucuk kepala Yin sambil tersenyum.
"Lo milik gua sekarang." Bisik Xavier sambil memeluk Yin yang sedang tertidur.
Beberapa jam telah berlalu dan Yin terbangun tepat pada saat jam makan malam.
Jarum pada jam dinding menunjuk pada angka delapan.
Setelah Yin berhasil mengumpulkan sembilan puluh persen nyawanya, ia merasakan sesuatu telah hilang.
Sosok Xavier tidak ada disampingnya, namun masih ada kehangatan di samping Yin.
"Udah bangun? Mau makan apa?"
Yin begitu gembira ketika Xavier menawarinya makanan, tetapi kegembiraan itu langsung sirna ketika seluruh badannya terasa sakit ketika ia akan bergerak.
"Auuu, gila! Gue kira cuma pegel pegel doang sehabis ngelakuin itu. Eh ternyata kaga ya? Duh, pinggang gue sakit banget .... Keknya mau rontok deh."
Xavier tersenyum lalu pergi ke dapur untuk mematikan kompor yang baru saja dipakai untuk menghangatkan susu segar.
Tak lama menunggu, Xavier kembali ke kamar sambil membawa nampan yang berisi bubur dengan topping daging ayam cincang yang krispi, roti, irisan buah pir dan apel, juga segelas susu hangat.
"Makan sendiri atau disuapin?"
Tanpa jeda Yin langsung memberikan perintah, "Suapin!"
Xavier mengangguk lalu duduk di samping Yin. Ia menyuapi Yin sendok demi sesendok bubur ayam yang masih hangat.
Xavier menatap Yin, "Enak?"
"Banget."
Setelah menghabiskan semangkuk bubur, Yin juga menghabiskan setengah gelas susu hangat yang dibawa Xavier. Setelah itu ia lanjut memakan beberapa potong roti dan buah secara bersamaan.
Melihat nafsu makan Yin, Xavier merasa heran. "Nggak sakit kah?" tanya Xavier sambil mengerutkan keningnya.
"Apanya? Tubuh gue? Ya sakit lah! Xavier, gue capek banget... Suapin lagiii~"
Xavier terus memberikan potongan apel dan pir ke mulut Yin. "Biasanya orang sehabis 'main' bakal lemes sampe nggak kuat buat makan banyak."
Yin memiringkan kepalanya, "Bukannya seharusnya kita harus makan banyak biar energi kita penuh lagi?"
Xavier terdiam ketika mendengar jawaban Yin. Kemudian Xavier tertawa untuk menanggapinya.
Ada tanda tanya di kepala Yin saat ini. Ia bingung mengapa Xavier tertawa ketika mendengar jawabannya.
Tetapi Yin tidak lagi memperdulikannya dan segera menghabiskan isi nampan yang di bawa Xavier.
"Oh iya, besok kita langsung pulang atau mampir ke vila lu dulu?" Yin bertanya sambil mengunyah buah pir di mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEIRD FEELING [MLBB: SHIP BxB] (END)
FanfictionKisah dimulai ketika para murid yang baru saja masuk sekolah malah mendapat hukuman dari para seniornya. ╬ SHIP UTAMA DI CERITA INI╬ Alucard x Granger Zilong x Ling Claude x Gusion Aamon x Natan Xavier x Yin /Ship sampingan/ Leomord x Estes Harith...