Chapter 15 - Lah?

1.8K 173 32
                                    

[Chapter Sebelumnya]

"Aneh ya?"

"Kalo ngomongin soal aneh, ya pasti lebih anehan gue lah. Tapi karena lo bisa ngecounter alter-ego gue, seharusnya udah gapapa"

Xavier menghela nafas lega ketika ia melihat Yin sudah kembali ceria seperti biasa.

( ◜‿◝ )♡

Setelah Yin membersihkan darah Xavier yang mulai mengering, ia segera membalurkan obat-obatan lalu menutupinya dengan tisu dan kasa steril.

"Dapet cutter nya darimana?"

"Di dalem kolong meja guru pas berantem di kelas tadi."

"Di kelas yang tadi, meja guru nggak ada kolongnya"

Yin tak bergerak selama beberapa detik lalu membuang muka dan tidak menatap mata Xavier.

"Yin"

Yin hanya menolehkan kepalanya namun tetap tidak menatap mata lawan bicaranya.

Xavier langsung mencengkeram pipi Yin menggunakan tangannya yang terluka.

"Jujur? Gua nggak marah kok"

Yin panik karena luka yang baru saja ia obati malah terbuka lagi, dengan reflek, Yin langsung menatap Xavier dengan ekspresi khawatir.

"Iya iya, setelah ini gue ceritain. Obati dulu tangan lo anj"

Setelah Xavier melepaskan pipinya, Yin langsung menyambar lengan Xavier untuk kembali di obati.

Setelah selesai diperban, Xavier diam sambil menunggu penjelasan dari orang didepannya yang sedang merapikan kotak P3K.

"Beneran ada di kolong meja kok" ucap Yin.

"Kolong meja gue" Yin melanjutkan dengan suara pelan.

"Tapi gue nggak nyuri kok! Beneran! Nggak boho-"

Xavier menarik tangan Yin lalu memeluknya.

"Lain kali jangan diambil. Taruh aja di meja guru. Jangan dibawa pulang. Kalo butuh sesuatu tinggal bilang ke gua aja." ucapnya dengan pelan.

"Xa..vier?"

"Hm?"

Beberapa saat berlalu namun Yin tidak melanjutkan kalimatnya. Xavier pun memanggilnya, "Yin?"

Yin hanya memeluknya semakin erat.

"Maafin gue" suaranya goyah.

"Gue nggak.. bermaksud buat nyakitin lo kek gitu" Yin melanjutkan sambil menahan isakannya.

Xavier terkekeh.

"Gua nggak bakalan mati cuman gara-gara cutter kecil itu"

Yin memukul pelan dada Xavier, tak lama setelah itu ia menenggelamkan wajahnya ke dada bidang milik orang yang memeluknya.

"Nggak mau pulang?"

Yin langsung melepaskan pelukan, lalu segera keluar dari ruangan UKS.

"PAKE SERAGAM LO DULU!" teriaknya dari luar ruangan.

Xavier hanya mengiyakan lalu memakai seragamnya yang terdapat bercak-bercak merah di sekitar lengan dan bahunya.

"Keren juga. Kek badboy di cerita yang pernah gue baca" gumam Yin setelah melihat penampilan Xavier yang baru saja keluar dari UKS.

Ketika mereka sampai di gerbang sekolah, Xavier menelfon kepala pelayan yang mengurus villa Aamon dan salah satu villa nya yang berada di perbatasan kota untuk segera menjeput mereka.

WEIRD FEELING [MLBB: SHIP BxB] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang