9

3.1K 172 9
                                    

Saat ini keadaan Panaroma berjalan seperti semula. Salma sudah siap dengan jawabannya kalau-kalau Rony tanya soal foto di kamarnya. Tapi nyatanya mereka bertemu saat rekaman di studio UMI, Rony tak pernah membahasnya. Dia hanya bertanya apakah obatnya diminum karena Salma terlihat masih pucat. Begitu juga Paul, dia yakin kalau semua sudah terstruktur. Jadi hanya tinggal tunggu tanggal mainnya.

Panaroma akan syuting musik video di kota Bali. Itu keputusan dari Produser UMI karena Panaroma adalah artis mereka yang paling menghasilkan dan angka penjualan album terbanyak sepanjang masa (aamin).

Mereka sampai dibandara pada jam 10 siang. Saat ini mereka sedang mengantri untuk masuk ke pesawat. Entah apa yang ada di pikiran Rony, dia berjalan cepat menyeimbangi Salma. Dia di samping kanan Salma.

"Lo udah sehat? Waktu rekaman kemarin lo masih keliatan pucet."

Salma mengernyitkan dahi, "Lah pakek nanya lagi. Kalau gue sakit mana bisa di samping lo gini."

Rony tersenyum, "Anak pinter. Sekarang pola makan lo harus dijaga. Banyakin minum vitamin."

Salma terdiam mendengar perkataan Rony. Dasar jantung labil, omongan sepele aja bikin gagal fokus, gumam Salma dalam hati.

"Kayak bapak gue lo. Oiyah Ron, gue makasih banyak lo udah anter gue pulang." Ucap Salma tanpa menatap Rony.

"Sal sal lucu lo. Itu udah 2 minggu yang lalu baru ngomong makasih." Rony menyeringai mengangkat satu sudut bibirnya.

"Ya..yang penting kan masih ngomong makasih." Salma berjalan cepat meninggalkan Rony.

Setelah lolos pengecekan tiket dan identitas, Salma duduk di samping jendela. Dia sudah bersiap untuk tidur meskipun perjalanan tidak terlalu lama.

"Hai Sal"

Salma menoleh dan terkejut melihat Rony duduk di sebelahnya, "Lah lo kok duduk sini Ron. Ini kursi Nabila."

"Gue tuker sama Nabila. Kasian Paul sama Nabila gimana sih lo." Ujar Rony sambil menyenderkan badannya.

Salma menghela nafas, "Terserah lo deh. Jangan ganggu gue tapi."

"Dih emang si angkuh dari dulu." Ucap Rony.

***

Di pesawat Rony dan Salma benar-benar hanya tidur. Sedangkan Paul dan Nabila mereka bersenda-gurau. Mereka berempat sudah trending disemua akun sosial media. Apalagi saat Paul memposting IG'S foto Salma dan Rony yang tidur dengan kepala menempel satu sama lain.

Setelah perjalanan hampir 2 jam mereka telah sampai di bandara I Gusti Ngurah Rai. Banyak fans yang sudah menunggu. Sampai security bandara harus siaga di jalur keluar bandara.

Benar saja, saat selesai mengambil koper masing-masing, mereka berjalan dikelilingi manager dan bodyguard. Paul yang awalnya hanya menggengam tangan Nabila akhirnya memeluk pundak Nabila. Nabila terlalu kecil untuk terombang-ambing di lautan fans.

Di belakang Paul, Salma yang biasanya selalu merahasiakan jam penerbangannya sangat kewalahan karena dorongan orang-orang yang ingin bertemu Panaroma. Salma memegang erat baju Paul agar tak terjatuh.

Tapi tiba-tiba Rony menarik tangan kirinya dan menggengamnya erat. Tak peduli suara fans yang menyorakinya. Dia berpindah di depan Salma setelah itu memposisikan badannya di samping Salma. Melindungi Salma dari sisi kiri. Dan saat itu Salma merasa lemas. Dia berada dekat dengan dada Rony. Dia hanya mengikuti kemana Rony menariknya.

"Astaga gue baru kali ini di bandara desek-desekan." Ujar Salma.

"Maaf Sal tadi gue reflek. Kalau lo jatuh keinjek kan bahaya."

PLAYING WITH FIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang