Salma dan Rony menemani Nabilasampai akan landing. Harapan mereka semoga tidak ada yang melihat. Untung saja mereka bertiga memakai masker, topi dan pakaian yang tidak menonjol sebagai seorang artis. Nabila sedikit gugup, karena ini pertama kalinya dia bepergian sendiri tanpa keluarga ataupun manegernya.
"Nab serius nih Nab lo tetep mau berangkat? Apa minta jemput Paul aja di bandara Nab." Ujar Salma. Dia sangat khawatir.
Nabila tersenyum, "Jangan Kak. Aku mau kasih Paul kejutan."
"Ati-ati ya Nab. Itu udah mau landing." Ujar Rony.
"Iya Beh. Maaf ganggu kalian kencan."
"Apa sih.. Jaga diri ya Nab." Salma melambaikan tangan ke arah Nabila.
"Sal sendirian dong lo di apartemen."
"Terus kenapa?"
Rony menggenggam tangan Salma, "Yahh mungkin aja kamu takut. Tadi kan abis nonton film horor."
"Sorry aja sejak SMK gue merantau tidur sendiri juga." Jawab Salma.
"Sebenernya gue yang takut."
Salma menghentikan langkahnya, "Serius lo? Ngapain tadi ngajak nonton horor sayang."
"Temenin ngobrol." Rengeknya.
Salma membuka pintu mobil Rony. Diikuti Rony yang juga duduk di belakang kemudi.
"Ya udah. Mau ngobrol dimana?"
"Aheeeyy apartemen lo aja. Banyak makanan."
"Rony!!!"
***
Paul tergeletak lesu di tempat tidur. Dia tidak pulang ke rumahnya di Bali. Karena niatnya ke Bali untuk menenangkan diri. Dia menginap di hotel ditemani Dimas dan Rendy Pikirannya nggak bisa tenang. Dia yang niatnya berhenti merokok malah habis dua kotak sehari. Kenapa rasanya percuma dia lari ke Bali. Dia malah kangen berat ke Nabila. Saat ini dia mencoba beberapa kali menelpon Nabila, tapi hpnya tidak aktif. Karena merasa suntuk, dia memutuskan untuk keluar mencari udara segar.
Ada dua orang wanita yang sejak tadi memperhatikannya. Paul tak menoleh atau melihat ke arah dua wanita itu karena dia lupa membawa masker. Dia hanya memaki topi hitam dan berpakaian santai. Kedua wanita itu terus mengikutinya yang jalan di pinggir pantai.
"Nyoman Paul?" Ujar seorang perempuan yang suaranya terdengar dari samping. Paul reflek menoleh mendengar namanya.
"Loh..Devika?” Paul sedikit terkejut melihat teman sekolahnya dulu, “Lagi ngapain di sini?”
"Aku lagi main aja sama temen-temenku. Kamu ngapain malem-malem gini?"
"Aku lagi cari angin aja. Susah tidur." Jawab Paul.
"Dev aku ke anak-anak duluan ya." Ujar teman Devika temannya meninggalkan mereka berdua.
"Lama banget ya kita nggak ketemu. Kamu udah jadi artis mahal aja."
"Apa sih nggak lah. Aku masih paul yang dulu."
Mereka saling diam sejenak, "Aku ambil jurusan kedokteran Paul. Sekarang lagi koas." Jelasnya.
"Wah cocok. Kamu kan dulu juara kelas terus." Paul tersenyum.
"Kamu menetap di Jakarta ya?"
"Iya. Aku udah jadi anak rantau."
***
Nabila segera keluar dari bandara mencari tempat untuk menghubungi Dimas. Saat akan landing tadi dia sudah menelpon Dimas kalau dia datang ke Bali untuk bertemu Paul. Dan untung saja Dimas mengerti dan meminta Nabila menginap di hotel dream. Dan ternyata itu adalah hotel tempat Paul menginap. Dimas juga merahasiakan dari Nabila.